Serunya Nonton Pacu Jawi, Festival Balap Sapi Fenomenal di Sumbar
Sabtu, 23 Jul 2016 10:50 WIB

Muhammad Catur Nugraha
Jakarta - Tak hanya Karapan Sapi di Madura, balap sapi juga ada di Sumbar. Namanya Pacu Jawi dan digelar di areal sawah di beberapa kecamatan.Di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat terdapat atraksi budaya yang belakangan ini semakin populer di kalangan wisatawan khususnya pecinta fotografi. Aktraksi tersebut ialah Pacu Jawi.Pacu Jawi merupakan permainan tradisional anak nagari (desa) yang lahir dan tinggal di Kabupaten Tanah Datar. Permainan ini setiap tahunnya diselenggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di Kabupaten Tanah Datar yaitu Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Lima Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab.Untuk minggu pertama dan kedua bulan Juli 2016 acara ini diselenggarakan di Kecamatan Rambatan tepatnya di Jorong Galo Gandang, Nagari III Koto.Kebetulan sekali pada tanggal 16 Juli atau minggu kedua, kami sedang berada di wilayah Kabupaten Tanah Datar sehingga bisa menyaksikan acara unik ini. Kami sempat kebingungan mencari tempat berlangsungnya acara ini namun berkat petunjuk dari warga setempat akhirnya ketemu juga.Tempat berlangsungnya Pacu Jawi yang sebenarnya adalah sawah mendadak ramai seperti pasar. Warga berbondong-bondong datang untuk menyaksikan langsung Pacu Jawi, tidak hanya warga lokal saja tetapi juga wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara tak mau ketinggalan.Menurut sejarahnya Pacu Jawi awalnya adalah acara hiburan bagi para petani usai masa panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat. Namun saat ini pemerintah setempat banyak memfasilitasi ataupun membantu mengemas acara ini menjadi lebih baik guna menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.Pacu Jawi sama halnya dengan Karapan Sapi di Madura namun tidak sama. Perbedaan paling mencolok dari Pacu Jawi di Tanah Datar dengan Karapan Sapi Madura adalah lahan yang digunakan.Kalau Karapan Sapi menggunakan tanah datar sebagai arena, sedangkan Pacu Jawi menggunakan area sawah yang sudah basah. Sehingga kalau difoto tampak lebih dramatis dan banyak mendapatkan momen yang bagus, foto-foto Pacu Jawi juga banyak memenangkan penghargaan atau lomba foto, maka wajar saja acara ini sangat digemari para fotografer.Pacu Jawi menggunakan sepasang sapi yang telah terpasang alat bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak bagi sang joki. Setelah sang joki dan sapinya siap maka sapi dikagetkan dengan berbagai cara, ada yang berteriak, ada yang menepuk bagian belakang sapi ada juga yang menggigit ekor sapi supaya sapi berlari dengan kencang.Ketika sapi mulai berlari dilahan yang basah maka cipratan lumpur berterbangan, para penonton bersorak sorai dan para fotografer dengan senang hati mengabadikan momen tersebut. Meski pacu berarti lomba kecepatan namun yang menjadi pemenang bukanlah siapa yang tercepat tetapi yang bisa berlari lurus.Teknis penentuan pemenang ini mengandung filosofi bahwa sapi saja harus berjalan lurus apalagi manusia. Dan manusia yang bisa berjalan lurus tentu akan tinggi nilainya, dialah yang menjadi pemenang.
Komentar Terbanyak
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain