Danau Galunggung yang Masih Jarang Disinggahi
Senin, 25 Jul 2016 13:55 WIB

aneppaoji1
Jakarta - Apabila berlibur ke Tasikmalaya, traveler bisa mencoba mencaki Puncak Galunggung. Namun selain itu, terdapat juga Danau Galunggung yang belum populer.Objek wisata Gunung Galunggung merupakan objek wisata alam yang menyuguhkan pemandangan alam dari ketinggian. Di gunung yang meletus terakhir kali tahun 1982 itu, terdapat danau atau kawah cukup besar yang dikelilingi dinding. Dari atas dinding tersebut, pengunjung bisa menyaksikan air danau yang tenang, berwarna hijau kekuningan juga tebing yang menjulang di seberang danau. Tempat inilah lokasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Ada dua tangga menuju bibir Danau Galunggung, keduanya merupakan tangga dengan sekitar 600-an anak tangga. Namun tak kalah indah, sebenarnya bila para pengunjung turun ke dasar danau. Untuk menuju dasar danau terdapat satu jalan berupa tangga. Jalan tersebut sebenarnya bukan untuk tujuan wisata, melainkan untuk keperluan pegawai pengendalian air pembuangan dari Danau Galunggung.Jumlah tangga juga tak kalah banyak dengan tangga naik ke bibir danau dari area parkir utama. Hanya saja, tangga ini lebih landai dan terdapat beberapa tikungan. Semakin turun ke bawah, di sebelah barat Puncak Galunggung nampak makin menjulang. Sementara sebelah kanan terlihat tanggul danau yang nampak siluet.Sebelum sampai ke dasar danau, di belokan tangga pertama Anda bisa melihat sumur besar berdiameter 5 meter. Sumur tersebut gelap dan berkabut, sedalam 100 meter.Menurut pegawai yang sedang memperbaiki bibir terowongan di dasar danau, sumur itu merupakan lubang vertikal pertemuan 3 terowongan pembuangan air dari dasar danau yang ujungnya terdapat di sebelah selatan dinding danau.Jika Anda berteriak di muka sumur, suara akan terasa kencang dan bergaung. Dari dasar danau juga terdengar suara gemuruh. Namun sesekali terdengar suara auman, mirip suara-suara dari dasar bumi yang ada di video-video youtube. Saya jugaΒ begitu kaget saat menengok sumur tersebut. Tiba-tiba suara auman itu muncul. Saya lari, merinding. Perjalanan berikutnya, mendekati permukaan air danau terdapat pintu pengaturan air juga bangunan pos. Pintu air terbuat dari besi tebal yang bisa dibuka dan tutup dengan menggunakan tali baja yang diatur dari pos penjagaan. Dari pos tersebut, jarak pada permukaan air danau sekitar 25 meter. Ketika saya berkenjung ke Galunggung, Minggu (17/7/2016), di lokasi itu sedang dibangun tangga dari tembok dan beton. Hal menarik lainnya di Galunggung, sebenarnya Anda dapat sampai pada dasar danau yang sudah mengering. Lapangan luas tersebut terdiri dari kerikil bebatuan dan pasir yang sudah berumput. Para pecinta alam sering memasuki arena ini, bahkan mengadakan kamping di bawahnya.Hanya saja untuk menuju dasar danau kering itu cukup jauh, harus mengelilingi bibir danau terlebih dahulu, turun dari sebelah barat daya. Tidak ada jalan khusus terbuat dari tangga, yang ada hanya jalan setapak di tebing-tebing. Dari arena wisata utama, dapat ditempuh sekitar 1 jam. Saya sempat mengira untuk menuju tempat itu melalui tangga pos pengaturan air. Ternyata bukan.Pada kedua tempat di atas, tidak semua pengunjung menjangkaunya. Biasanya wisatawan hanya sampai pada puncak bibir danau berhenti berhenti di situ. Alasannya, area cukup jauh. Untuk menjangkaunya memerlukan tenaga ekstra. Apalagi sebelumnya pengunjung sudah menaiki tangga untuk sampai di bibir danau. Jika harus turun lagi ke dasar danau, artinya harus siap-siap naik turun tangga secara kestra.Namun demikian, keindahan Puncak Galunggung dari dasar danau sangat cantik. Kombinasi latar belakang tebing, bibir danau, air dan bayangan gunung nyaris seperti lukisan dipadu awan putih yang bergelayut, begitu indah. Udara sangat sejuk dan suara burung bersautan di sekililing pemandangan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!