Destinasi Wajib Saat ke Bangkok, Berkunjung ke Wat Arun
Senin, 15 Agu 2016 10:58 WIB

Darwance Law
Jakarta - Salah satu kuil paling terkenal dan tak boleh terlewat untuk dikunjungi saat ke Bangkok adalah Wat Arun. Lokasinya yang di tepi sungai dan lanskapnya sungguh indah. Siapapun yang datang ke Thailand, terutama dengan tujuan jalan-jalan, Wat Arun adalah salah satu destinasi yang wajib untuk didatangi. Hal yang sama juga kami lakukan saat jalan-jalan di Thailand, hadiah sebagai D'Traveler of The Year 2015 lalu. Inilah salah satu candi (atau dalam bahasa lokal disebut wat) paling terkenal di sana. Tidak heran bila setiap hari kawasan ini selalu ramai didatangi oleh wisatawan di berbagai negara, sekalipun harus melintasi Sungai Chao Phraya terlebih dahulu. Bagunannya yang tinggi menjulang dengan arsitektur yang khas, menjadi daya tarik tersendiri tempat ini.Pada sebuah pagi, dari atas tempat tidur, samar-samar saya mendengar suara orang-orang mengoceh dalam bahasa yang tak satu patah kata pun saya pahami. Semakin lama, semakin jelas suara-suara itu. Pelan-pelan, saya membuka mata yang masih menyisakan sedikit rasa kantuk, lalu meraih sebuah ponsel yang tergeletak tak jauh dari ujung kepala. Sudah jam enam pagi. Cepat-cepat saya berangkat, membuka tirai, lantas melihat layar televisi yang rupanya tak dimatikan dari petang lalu. Suara orang-orang dalam televisi itulah yang sedari dini hari saya dengar dengan samar itu. Entah karena lelah, saya dan adik rupanya tertidur pulas dari sore hingga pagi menjelang."Dik, bangun," kataku. "Segeralah mandi, sebentar lagi Oom Pacha akan datang."Ya, sebagaimana janji kami kemarin, pukul 8 pagi ini pemandu kami itu akan datang menjemput kami di hotel yang terletak di pusat Kota Bangkok ini, lalu akan membawa kami mendatangi tempat-tempat wisata yang ada di Bangkok dan Pattaya. Sebagaimana itinerary yang kami pegang, hari itu kami akan menyeberangi Sungai Chaophraya menuju Wat Arun, ke Reclining Buddha Temple, lalu melanjutkan perjalanan menuju Pattaya. Di Pattaya, masih di hari yang sama, kami akan mengunjungi Honey Bee Farm, Pattaya Floating Market, dan 3D Art In Paradise Museum.Setelah selesai mandi, mengemas seluruh barang, kami turun ke lobi. Pukul 8 lewat beberapa menit, Oom Pacah datang dengan senyumannya yang khas. Ia langsung membawa kami menuju sebuah mobil, sebelum akhirnya mobil itu berjalan pelan-pelan menelusuri jalan-jalan utama di Kota Bangkok. Sepanjang perjalanan, tak henti Oom Pacha menjelaskan beragam hal tentang Thailand kepada kami, terutama tentang tempat-tempat wisata yang ada di negara itu. Dalam perjalanan itu, saya dan adik sempat dibuat kagum saat kami melewati kawasan China Town dengan pemandangan yang lebih membuat kami merasa seperti berada di Hong Kong daripada di Thailand.Setengah jam kemudian, kami tiba di tepi Sungai Chao Phraya. Setelah dibelikan tiket masuk oleh Oom Pacha, kami langsung naik sebuah kapal yang sudah bersandar di tepi dermaga kayu. Setelah penumpang penuh, kapal itu pun segera berangkat melintasi Sungai Chaophraya, menuju Wat Arun yang berada di sebelahnya. Sepanjang perjalanan beberapa menit itu, pemandangan menarik khas tepian sungai Chaophraya membentang di hadapan kami, lanskap kota Bangkok yang sudah didominasi gedung-gedung tinggi yang diselingi puncak sejumlah pagoda berwarna kuning cerah yang menjadi ciri khas pemandangan kota itu.Lima menit kemudian, kapal yang kami tumpangi menepi pada sebuah dermaga tak jauh dari pintu masuk Wat Arun. Sejumlah wisatawan langsung naik ke atas kapal berukuran lumayan raksasa itu, sementara kami melangkah menuju daratan seorang demi seorang. Ya, inilah pemandangan khas Wat Arun, wisatawan yang hilir mudik datang dan meninggalkan candi dengan arsitektur memukau ini. Sepanjang jalan menuju candi, tampah sejumlah pedagang yang menawarkan barang dagangannya. Kondisi ini langsung mengingatkan saya pada Candi Borobudur dan Prambanan di Indonesia."Wat itu artinya candi dalam bahasa Indonesia," begitu kata Oom Pacah dengan bahasa Indonesia-nya yang fasih.Wat Arun merupakan salah satu candi Buddha, agama yang paling banyak dipeluk oleh penduduk Thailand. Candi dengan bangunan utama yang menjulang ini terletak di distrik Bangkok Yai di Bangkok, Thailand, tepatnya di barat hulu sungai Chao Phraya. Sayang, pada saat kami mengunjunginya, candi ini sedang dilakukan pemugaran oleh otoritas yang berwenang. Hal ini terlihat dari sejumlah bangunan candi yang masih dikelilingi peralatan guna pemugaran candi. Meskipun begitu, kami tetap bisa menikmati kecantikan candi dengan memandangnnya dari luar candi. Satu hal yang membuat saya berkesan dari sini, yakni pasar suvenir di daerah itu yang dijual oleh pedagang yang hampir semuanya bisa berbahasa Indonesia. Selain itu, bisa berbelanja dengan uang rupiah. Menarik bukan? Soal ini, akan saya ceritakan di lain waktu. Salam traveling!
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo