Pulau Matasiri, Perawan Cantik dari Kalimantan Selatan
Senin, 05 Sep 2016 13:45 WIB
Lulut Azmi Supardi
Jakarta - Di kalangan traveler, nama Pulau Matasiri di Kaimantan Selatan memang belum populer. Walau masih belum terjamah, namun indahnya bukan main.Β Khalayak sudah mengetahui, Indonesia memang terkenal dengan kepulauannya. Lantas bagaimana rasanya datang ke sebuah pulau kecil tanpa listrik dan sinyal? Atau pulau yang justru lebih dikenal dengan rumor endemik malaria dan mistisnya. Ya, Pulau Matasiri. Merupakan salah satu pulau yang berada di kepulauan kecil Kalimantan Selatan, menyimpan sejuta teka-teki dan rasa penasaran bagi kami, tim Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) Surabaya.Menginjak pertengahan tahun 2016 ini Kementerian Koordinator bidang Maritim (Kemenkomaritim), mengadakan kembali Ekspedisi Nusantara Jaya yang ke-2. Mengingatkan catatan petualangan kami di tahun lalu. Bulan Ramadhan 2015 menjadi awal kami tergabung di tim ENJ Surabaya dan terbagi menjadi tiga tim untuk menyambangi pulau-pulau kecil menggunakan kapal perintis. Selain untuk mendukung keberlangsungan program pemerintah mengenai tol laut, juga untuk memastikan kondisi terkini mengenai perangkat transportasi laut sampai infrastruktur penunjang di pulau-pulau tersebut.Salah satu pulau yang menjadi target kami adalah Pulau Matasiri. Di Pulau Matasiri ini selainmeninjau keadaan fasilitas pendukung transportasi laut, kami mencoba fokus pada bidang kesehatan untuk masyarakat pulau.Perjalanan melewati "segitiga bermuda"-nya Indonesia, sampai berjumpa dengan sekawanan lumba-lumba memberikan kesan tak terlupakan. Tiga hari lamanya tidur beralaskan dan beratapkan terpal dan tak jarang malam menjamu dengan cuaca yang mendadak buruk.Bahkan tak jarang cipratan gelombang harus ikut kami rasakan. Tapi tenang saja, semua itu akan terganti dengan ketakjuban saat berada di pulau misterius ini.Tiba di Pulau Matasiri kami harus berpindah ke perahu yang lebih kecil, sebab dermaga yang sempat di bangun oleh Pemerintah SBY tidak rampung terselesaikan dan menyebabkan kapal tidak bisa bersandar. Padahal jika diperkirakan pengerjaan dermaga ini sudah mencapai 80%, namun kini hanya tersisa puing jejak pengerjaan. Pulau ini memiliki potensi sumber energi listrik dengan memanfaatkan sinar matahari. Kurang dari sepuluh rumah sudah mendapatkan prototype berupa sel surya. Namun tetap saja pulau dengan dua desa ini masih perlu mendapatkan perhatian, terutamakesan dari kata terisolir dan endemik malarianya. Tak ada sinyal komunikasi seluler sama sekali. Jika kita akan menggunakan telepon seluler non-satelit perlu usaha lebih dengan menempuh jarak sampai tiga jam lebih menuju pulau lain.Berita mengenai endemik malaria sudah jauh menurun dari apa yang orang luar pulau bincangkan dan pulau ini tak seseram dari apa yang mereka katakan. Pulau ini luar biasa indahnya, dengan keasrian, dan segala potensi pariwisata yang sebenarnya dapat menunjang kesejahteraan masyarakat di sana. Minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan, telekomunikasi dan laju perekonomian yang masih rendah membuat pulau ini kurang terjamah potensinya.Jadi, tak perlu takut untuk berkunjung pada saudara kita di pulau ini, masyarakat yang ramah dan sejuta pesona alam, serta cerita menarik dapat kamu temukan di sini. Mari bantu suarakan dermaga, listrik, dan fasilitas komunikasi untuk Pulau Matasiri yang lebih baik.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit