Perjuangan Berbuah Manis ke Pantai Legon Pari, Sawarna

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perjuangan Berbuah Manis ke Pantai Legon Pari, Sawarna

Widiarini - detikTravel
Selasa, 05 Apr 2016 15:50 WIB
Dari kejauhan sudah tampak kemilau air lautnya
Pantai Legon Pari Sawarna, Lebak, Banten
Perahu Nelayan tradisional menambah Epik suasana
Jalur yang harus dilalui untuk sampai kesana
Pemandangan dari kejauhan setelah menuruni bukit terjal
Perjuangan Berbuah Manis ke Pantai Legon Pari, Sawarna
Perjuangan Berbuah Manis ke Pantai Legon Pari, Sawarna
Perjuangan Berbuah Manis ke Pantai Legon Pari, Sawarna
Perjuangan Berbuah Manis ke Pantai Legon Pari, Sawarna
Perjuangan Berbuah Manis ke Pantai Legon Pari, Sawarna
Jakarta - Letaknya yang jauh dan sulit dijangkau tidak membuat Pantai Legon Pari kehilangan pamor. Karena banyak wisatawan rela datang ke sana demi menikmati keindahannya. Berada jauh dari kawasan penginapan Desa Sawarna dan letaknya yang tersembunyi di balik bukit tidak menyurutkan niat pengunjung untuk mengunjungi Pantai Legon Pari. Jarak yang ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 45 menit. Melewati jalanan menanjak yang licin dan tidak bersahabat. Genangan lumpur dan batuan cadas menjadi jalur harus diterabas oleh pengunjung jikalau ingin ke sana. Terik matahari pun menjadi teman setia yang mengiringi perjalanan.Selain menanjak, menuruni bukitnya pun sangat memacu adrenalin dan memerlukan konsentrasi penuh. Setelah menuruni bukit deburan ombak pun terdengar kencang sebagai pertanda bahwa pantai yang kita tuju sudah dekat. Alang-alang tinggi pun berganti dengan puluhan pohon kelapa yang melambai-lambai ditiup angin. Belum juga sampai di bibir pantai, mata kita akan dimanjakan dengan birunya air laut dari Pantai Legon Pari.Gulungan ombaknya seolah memanggil pengunjung untuk berenang dan menikmati segarnya air laut, apalagi setelah lelah berjalan menyusuri bukit. Airnya jernih dan pasirnya bersih, serta ada perahu nelayan tradisional di pinggirnya. Tempatnya kece banget untuk ber selfie ria. Kalau lapar atau haus setelah bermain di laut, pengunjung bisa mengunjungi warung-warung di pinggir pantai. Memesan kelapa muda segar dan makan semangkok mie instan sungguh memanjakan diri.Kalau Anda malas berjalan kaki jangan khawatir karena tersedia jasa ojek yang dikelola warga sekitar. Biayanya sekitar Rp 70 ribu sekali jalan. Agak mahal memang karena melihat jalur yang dilalui pun sangat menantang adrenalin. Melewati jembatan gantung kayu yang tidak stabil, jalan setapak menanjak yang terdapat jurang di kanan dan kirinya serta jalanan menurun yang licin oleh lumpur. Saran saya sih lebih baik berjalan kaki karena sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi pemandangan yang indah dan lebih terasa aura petualangannya bukan?
Hide Ads