Cantiknya Selat Gaspar di Belitung Dilihat dari Udara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cantiknya Selat Gaspar di Belitung Dilihat dari Udara

Darwance Law - detikTravel
Senin, 18 Apr 2016 14:48 WIB
loading...
Darwance Law
Pulau Ketawai di Bangka Tengah dengan terumbu karangnya
Salah satu sisi Kepulauan Selat Nasik
Pelabuhan Tanjung Batu dari udara
Susut lain Kepulauan Selat Nasik
Pantai Tanjung Kelayang dan pulau-pulau kecil dari udara
Cantiknya Selat Gaspar di Belitung Dilihat dari Udara
Cantiknya Selat Gaspar di Belitung Dilihat dari Udara
Cantiknya Selat Gaspar di Belitung Dilihat dari Udara
Cantiknya Selat Gaspar di Belitung Dilihat dari Udara
Cantiknya Selat Gaspar di Belitung Dilihat dari Udara
Jakarta - Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Belitung, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Ketika terbang di atasnya, traveler bisa mengabadikan potret cantiknya.Sekalipun sudah usai, tetapi cerita perihal fenomena langka bernama Gerhana Matahari Total (GMT) masih sering dibagikan dengan perasaan begitu takjub. Apalagi, posisi bulan yang tepat sejajar dengan matahari itu hanya bisa disaksikan di Indonesia, itupun hanya melewati 12 provinsi.Salah satu daerah yang beruntung adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dua pulau utama di provinsi ini, yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung, masing-masing dilewati GMT dalam kurun waktu kurang lebih 2 menit lamanya. Pada hari H, tak terhitung jumlah orang berbondong-bondong mendatangi tempat pusat pengamatan yang sebagian besar digelar di tepi pantai.Saya pun merasa beruntung. Bagaimana tidak, beberapa minggu menjelang GMT terjadi, ponsel saya tiba-tiba berdering beberapa kali. Di layar yang sudah retak, terpampang nama Mas Faya, pemimpin redaksi detikTravel, salah satu kanal berita khusus pariwisata milik DetikCom. Intinya, Mas Faya bercerita perihal rencana DetikCom mengadakan acara bertepatan dengan GMT di Pulau Belitung.Untuk itu, saya diminta Mas Faya membantu mereka mempersiapkan segala macam hal untuk melancarkan acara. Seminggu kemudian, jadilah saya terbang ke Pulau Belitung, menyusul Mas Adi dan Mas Arya, dua awak DetikCom yang sudah tiba terlebih dahulu. Mereka terbang dari Jakarta, sedangkan saya dari Pulau Bangka. Sesuai rencana, kami akan melakukan semacam survey, mencari tempat yang cocok untuk acara pada hari H kelak, berikut keperluan-keperluan yang lain.Sebulan kemudian, tanggal 7 Maret 2016, dua hari menjelang GMT, saya pun kembali terbang ke Pulau Belitung, lagi-lagi dari Pulau Bangka, menyusul sekitar 10 orang dari DetikCom yang sudah tiba terlebih dahulu.Sebagaimana permintaan Mas Adi, kali ini saya terbang bersama Fini Anggraini, seseorang yang diminta pihak DetikCom untuk membantu memandu Laskar Gerhana, sebutan untuk para pemenang sejumlah kompetisi yang diadakan oleh DetikCom dengan hadiah menyaksikan GMT di Pulau Belitung. Nah, beberapa kali penerbangan dari Pulau Bangka menuju Pulau Belitung (PP) inilah saya berhasil merekam cantiknya Selat Gaspar dari udara.Selat Gaspar merupakan salah satu selat paling terkenal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Betapa tidak, selain merupakan selat yang memisahkan antara Pulau Bangka dan Pulau Belitung, ternyata di selat ini bersemayam begitu banyak pulau-pulau kecil dengan pemandangan bahari yang apik. Pulau-pulau itu membentang dari sisi timur Pulau Bangka sampai sisi barat Pulau Belitung. Pulau-pulau itu membentuk tiga kecamatan di daerah ini, yakni Kecamatan Lepar Pongok dan Kepulauan Pongok yang masuk wilayah Kabupaten Bangka Selatan, dan Kecamatan Selat Nasik yang masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Belitung. Selat inilah yang kelak akan menjadi titik pengamatan GMT oleh Laskar Gerhana DetikCom dari atas Kapal Bintang Laut milik Bakamla.Manakala pesawat yang saya tumpangi lepas landas di Bandar Udara Depati Amir di Pulau Bangka, yang tampak hanyalah potret gedung khas Pangkalpinang, ibukota Kepulauan Bangka Belitung. Setelahnya, tak lain adalah galian bekas tambang dengan warna aneka rupa, termasuk biru menyala.Pelan-pelan, pemandangan yang seketika membuat sesak karena merupakan akibat tambang timah yang tak terkendali, berubah menjadi lautan yang membiru. Lalu, mulailah muncul pulau-pulau kecil dengan terumbu karang yang mengelilinginya. Semuanya terlihat jelas dari udara, mulai dari Pulau Ketawai dan Pulau Semujur di Bangka Tengah, Kepulauan Pongok dan sisi utara Kepualaun Lepar Pongok di Bangka Selatan, sampai akhirnya tampak pula Kepulauan Selat Nasik di Pulau Belitung.Nah, tak jauh dari kepualauan yang terakhir inilah kelak Kapal Milik Bakamla berhenti setelah membawa Laskar Gerhana DetikCom dari Pelabuhan Tanjung Batu. Mereka, para Laskar Gerhana, menjadi saksi fenomena luar biasa di tanggal 9 Maret 2016 itu.
Hide Ads