Pulau Cantik Dengan Kisah Ala Malin Kundang di Sumbar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Cantik Dengan Kisah Ala Malin Kundang di Sumbar

Muhammad Catur Nugraha - detikTravel
Jumat, 22 Apr 2016 12:20 WIB
loading...
Muhammad Catur Nugraha
Pemandangan di Puncak Bukit Pulau Pasumpahan
Akses jalan menuju Sungai Pisang yang cukup menantang
Puncak Bukit Pulau Pasumpahan
Pasir putih nan halus di Pulau Pasumpahan
Pemandangan di Pulau Pamutusan bak di Raja Ampat
Pulau Cantik Dengan Kisah Ala Malin Kundang di Sumbar
Pulau Cantik Dengan Kisah Ala Malin Kundang di Sumbar
Pulau Cantik Dengan Kisah Ala Malin Kundang di Sumbar
Pulau Cantik Dengan Kisah Ala Malin Kundang di Sumbar
Pulau Cantik Dengan Kisah Ala Malin Kundang di Sumbar
Jakarta - Kisah anak durhaka Malin Kundang tidak hanya dapat ditemui di Pantai Air Manis. Pulau Pasumpahan yang juga berada di Padang turut memiliki kisah yang sama.Β  Jika kita melihat peta Kota Padang, maka kita akan mengetahui bahwa bagian selatan dari Kota Padang memiliki bentangan alam yang beragam seperti pegunungan, teluk dan pantai. Dari hasil perpaduan bentangan alam tersebut sudah pasti akan menjadikan tempat tersebut terlihat layaknya sebuah surga yang jatuh ke bumi. Perjalanan saya menelusuri surga di Selatan Kota Padang ini dimulai dari Teluk Bayur hingga Sungai Pisang yang merupakan kelurahan paling selatan dari Kota Padang.Dari rumah keluarga saya di bilangan Kota Padang, saya melaju dengan sepeda motor melewati jalan by pass menuju Teluk Bayur, sebuah pelabuhan yang keberadaannya sangat penting bagi ekonomi Indonesia sekaligus Pulau Sumatera. Karena pelabuhan ini merupakan tempat masuk dan keluarnya barang ekspor impor, dari dan menuju luar negeri.Dari Teluk Bayur berlanjut lagi mengikuti jalan yang menjadi penghubung antara Padang dan Painan. Jalan ini sangat indah karena berupa perbukitan yang langsung berhadapan dengan pantai sehingga sangat menyejukkan mata siapa pun yang melewati jalan ini. Selain pemandangan yang memesona, seringkali di tepian jalan banyak monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) berkeliaran sembari mencari makan dari para pengguna jalan.Melintasi jalan di Teluk Bungus banyak kita jumpai rumah makan yang menyajikan menu khas di wilayah ini, yaitu Gulai Lauk Ikan Karang. Salah satunya adalah Rumah Makan Pak Malin. Rumah makan ini tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan yang menyempatkan diri untuk menikmati lezatnya Gulai Lauk Karang.Setelah berkendara selama 30 menit, akhirnya sampailah saya di Simpang Tiga Sungai Pisang. Butuh nyali lebih untuk sampai ke wilayah paling selatan dari Kota Padang ini. Karena kita akan melewati jalan yang rusat berat sejauh 5 Km. Selain itu kontur jalan yang naik turun mengikuti alur perbukitan menambah tingginya resiko berkendara. Namun walau demikian tetap banyak wisatawan yang memilih cara ini. Tapi alangkah baiknya jika jalan tersebut diperbaiki segera oleh pemerintah guna menambah wisatawan yang berkunjung ke Sungai Pisang.Setelah bersusah payah melewati jalan perbukitan dengan kondisi licin karena diguyur hujan, akhirnya saya sampai di Sungai Pisang. Saya berhenti tepat di kedai yang di depannya terpasang spanduk 'Boat Ayah Ali.' Kedatangan saya disambut dengan ramah oleh bapak Ali berserta istrinya Ibu Ema. Sebelum menuju Pulau Pasumpahan yang jaraknya hanya 2 Km dari bibir Pantai Sungai Pisang, saya sempatkan untuk istirahat di kedai.Sembari menunggu hujan berhenti saya banyak mengobrol dengan Ibu Ema dan Bapak Ali yang lebih akrab dipanggil ayah oleh para wisatawan. Hujan pun reda, saya diantar oleh Rizki, anak bapak Ali yang senantiasa bertugas sebagai kapten kapal yang membawa wisatawan yang hendak berwisata ke pulau. Dengan kapal ukuran kecil bermesin 15 PK bernama Ridho Ilahi, saya dibawa mengarungi lautan menuju Pulau Pasumpahan. Untuk jasa antar jemput ke pulau ini tiap orangnya dikenakan biaya Rp 35 ribu, namun ongkos ini belum termasuk uang masuk ke pulau sebesar Rp 15 ribu per orangnyaHamparan pasir putih nan halus langsung terasa ketika saya menginjakan kaki di pulau ini. Pohon kelapa begitu tumbuh subur di sini, bahkan saking banyaknya terdapat papan bertuliskan 'awas kelapa jatuh.' Pulau Pasumpahan saat itu ramai dikunjungi wisatawan. Ada yang bermain air, berfoto di pantai dan juga kemping. Masih ada hal seru lainnya yang bisa dilakukan di pulau ini, yaitu mendaki ke puncak bukit yang berada di tengah pulau ini. Namun hal ini hanya dikhususkan bagi mereka yang memiliki mental dan fisik yang kuat. Karena yang dihadapi adalah tebing curam yang telah diberi tali webbing guna memudahkan wisatawan yang hendak mendaki. Kurang lebih 15 menit untuk sampai ke puncaknya. Pemandangan di Puncak Pasumpahan begitu memesona. Kita bisa melihat pantai landai di pulau ini yang dialasi jutaan butir pasir putih, warna air laut yang bergradasi dari jernih kebiruan hingga hijau.Terlihat juga Pulau Sikuai dan pulau – pulau lainnya. Salah satunya adalah sebuah pulau yang dipercayai dulunya adalah sebuah kapal yang lambat laun membatu. Ya, kata Pasumpahan yang menjadi nama pulau ini identik dengan cerita seorang ibu yang menyumpahi anaknya yang durhaka, dan pulau yang seperti kapal itu adalah kapal dari si anak durhaka. Ceritanya seperti Malin Kundang. Melihat pemandangan indah di puncak Pulau Pasumpahan saya pun bersumpah bawa Pulau Pasumpahan keren banget! Selain Pasumpahan, masih banyak lagi pulau – pulau kecil eksotis yang sangat menarik untuk dikunjungi dan jarak di antaranya pun saling berdekatan.Di antaranya adalah Pulau Suwarnadwipa, Pulau Pagang dan Pulau Pamutusan. Bagi yang menyukai diving, terdapat spot menarik dekat Pulau Ular, Pulau Sirandah dan Pulau Pandan. Melihat banyaknya potensi wisata bahari ini, tak salah jika saya mengatakan 'ada surga di Selatan Kota Padang.'
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads