Pulau Cingkuak, Jejak Belanda di Sumatera Barat
Minggu, 08 Mei 2016 13:45 WIB

Muhammad Catur Nugraha
Jakarta - Pulau Cingkuak di Teluk Painan, Sumatera Barat tak hanya memiliki pantai yang cantik. Di sana juga tersimpan jejak sejarah kolonial Belanda.Secara administratif Pulau Cingkuak berada di Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Lokasinya berdekatan dengan Pantai Carocok. Dari Kota Padang menuju Pantai Carocok kita harus menempuh perjalanan sejauh 77 Km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.Setelah sampai di Pantai Carocok, wisatawan harus menyeberang dengan perahu wisata yang banyak bersandar di dermaga menunggu penumpang yang hendak ke Pulau Cingkuak. Ongkos untuk antar jemputnya ialah Rp 20.000Sesampainya di Pulau Cingkuak, kita akan disuguhkan dengan pantai berpasir putih serta air yang jernih, di tepian pantainya banyak provider yang menawarkan permainan water sport dengan harga terjangkau yakni mulai dari Rp20.000 hingga Rp150.000 tergantung dari jenis permainannya.Pilihan lainnya untuk menikmati pulau ini ialah berkelana mengelilingi pulau karena ada sesuatu yang menarik di pulau ini yaitu benteng peninggalan zaman kolonial dan sejumlah makam.Dari bibir pantai menuju benteng terdapat jalan setapak dengan batu kali yang dibuat untuk mempermudah pengunjung.Pada pintu benteng terdapat papan dengan tulisan Situs Benteng Portugis Pulau Cingkuak yang dipasang oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Meski bernama Situs Benteng Portugis, ternyata benteng ini sebenarnya merupakan peninggalan VOC. Penamaan Situs Benteng Portugis hanya mengikuti sebutan yang sudah melekat pada masyarakat.Dari beberapa literature sejarah yang saya baca tentang benteng ini dikatakan bahwa Keberadaan benteng di Pulau Cingkuak kala itu dijadikan sebagai benteng pertahanan oleh VOC mengingat di pulau ini juga didirikan kantor perwakilan VOC sehingga saat itu Pulau Cingkuak mengalami masa kejayaanya sebagai pelabuhan kapal internasional yang sangat ramai. Seratus tahun kemudian, serangan dadakan dari pasukan Inggris telah menghancurkan ketangguhan benteng pertahanan di Cingkuak.Selain benteng, di Pulau Cingkuak juga terdapat nisan berpagar di dalamnya yang ditulis dengan bahasa Perancis. Tulisan itu menyebutkan, nisan dibuat oleh keturunan Madame Van Kempen pada Agustus 1911.Madame Van Kempen, sesuai tulisan di nisan itu, adalah istri Thomas Van Kempen yang dituliskan sebagai Residen Poeloe Tjinko (Pulau Cingkuak).Dengan keberadaan sisa peninggalan kolonial Belanda, maka tak salah rasanya bila mengatakan Pulau Cingkuak sebagai 'Onrust'-nya Sumatera Barat.
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana