Pengobat Rindu itu Bernama Lembah Kasih Mandalawangi

Jakarta - Ketika kerinduan akan gunung tak tertahankan, namun waktu libur tidak cukup, mungkin mendaki Gunung Pangrango dapat menjadi obatnya. Pengobat rindu itu bernama Lembah Mandalawangi. Ayo ke sana akhir pekan ini.Setelah berhasil mencoba mendaki Gunung Merbabu yang ada di Jawa Tengah sekaligus liburan di Yogyakarta beberapa waktu sebelumnya, saya sadar belum pernah menjamah gunung yang lebih dekat dengan Jakarta, yakni Gunung Gede Pangrango. Oh iya, ini nama dua gunung ya!Gunung di Taman Nasional Gede Pangrango memang hangat berselimutkan puisi-puisi Soe Hok Gie. Tidak heran gunung di Jawa Barat ini menjadi gunung favorit anak sekolah ataupun organisasi pecinta alam saat melakukan pelantikan.Lembah Mandalawangilah yang menjadi motivasi terbesar saya untuk ikut mendaki di akhir pekan silam. Ceritanya kali ini sekaligus ingin menyemarakkan Hari Pahlawan pada Minggu 10 November lalu.Kami bertujuh mulai mendaki Sabtu sekitar pukul 01.30 WIB melalui jalur Cibodas. Langit cerah, sangat berbeda jauh dengan kondisi pada Jumat siang, dimana hujan turun lebat sejak pukul 11.00 WIB hingga sekitar pukul 21.00 WIB.Perjalanan mulai dari pintu gerbang Gede Pangrango Cibodas hingga area kemping Kandang Badak memakan waktu sekitar 6 jam. Lalu perjalanan dari Kandang Badak hingga Puncak Pangrango (3.019 mdpl) memakan waktu 3 jam. Medannya banyak akar dan dahan pohon mejalar. Rasanya seperti melakukan parkour, memanjat sana sini, berjongkok, melangkahi halang rintang pohon-pohon besar.Lembah Kasih Mandalawangi berada tersembunyi 150 meter dari Puncak Pangrango. Rasa sesak, suram, sepi, dingin menyapa kala akhirnya saya menemukan apa yang dinamakan Lembah Kasih. Lembah bunga cantik, yang cenderung terkesan seperti wanita yang dingin.Rasa lelah hilang ketika melihat hamparan padang luas dengan pohon-pohon bunga edelweiss setinggi pinggang hingga dada orang dewasa. Di antara menusuknya udara dingin, terselip rasa damai di sana. Dingin, pekat, menusuk, namun rasa rindu akan gunung terobati dan segala penat akibat hiruk pikuk ibu kota pun tersingkirkan.Suasana sore itu sekitar pukul 16.30 WIB di Lembah Mandalawangi, tanpa sinar mentari, dingin, kabut, namun kehangatan muncul dari canda tawa antar teman, sahabat, lengkap dengan foto-foto di antara teman-teman saya.