Laskar Gerhana
Pengalaman Luar Biasa Menjadi Laskar Gerhana di Belitung
Rabu, 16 Mar 2016 13:10 WIB

Saling Silang Net
Jakarta - Menjadi Laskar Gerhana merupakan pengalaman yang tak bisa didapat setiap orang. Maka dari itu, setiap momennya pun terasa begitu luar biasa. Tanggal 22 Februari 2016 merupakan pengumuman pemenang lomba, yang mana pemenang akan diajak menyaksikan Gerhana Matahari Total di atas laut Bangka Belitung dan Ternate secara gratis. Nama saya pun tertulis sebagai pemenang, terpilih sebagai pemenang yang akan berangkat ke Belitung, menyaksikan Gerhana Matahari Total.Keseluruhan pemenang ada 25 orang yang terpilih dari berbagai latar belakang, yaitu blogger, fotografer, dan videografer. Saya yang berlatar belakang seorang blogger tentunya menang karena saya mengikuti lomba blog, yang diadakan oleh Blogdetik.Hari yang ditunggu pun tiba, yaitu tanggal keberangkatan dari Jakarta menuju Belitung. Berangkat dari bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Sriwijaya Air pukul 11.35 WIB kemudian sampai di bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pinang, Belitung. Kita yang disebut sebagai Laskar Gerhana detikcom, disambut panitia yang tidak lain adalah karyawan atau crew detikcom.Hari menjelang siang, dan perut pun tidak bersahabat, alias sudah waktunya jam makan. Makan siang di Dapoer Belitung, dengan menu yang beraneka ragam, terutama makanan khas Belitung. Di sini salah satu hal wajar terjadi jika di depan ada makanan tapi tidak terjadi, yaitu tidak ada satu orangpun yang menyentuh atau memakan capcay padahal sudah terhidang di meja makan.Setelah makan, santai sejenak dengan kopi vietnam, yang cara meminumnya pun cukup unik, yaitu setelah diseduh dan berada di depan mata, kopi tersebut tidak dapat langsung diminum, sesuai anjuran pegawai Dapoer Belitung, diminum harus menunggu dulu sekitar 10-15 menit. Tujuannya supaya kopi terasa lebih nikmat.Bincang-bincang atau talkshow pemaparan tentang gerhana matahari oleh Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) RI, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Dinas Pariwisata, yang dimoderatori oleh Rachmadin Ismail (Madin/detikcom).Perasaan lebih dari pengalaman adrenalin yang pernah saya rasakan pun mulai menghampiri. Yaitu saat harus bangun pagi sekitar jam 2.30 pagi, kemudian naik kapal BAKAMLA menuju tengah laut untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total.Puncak saat Gerhana Matahari Total terjadi, saat itu pula puncak adrenalin meningkat, karena merupakan pengalaman yang belum pernah saya alami seumur hidup. Berada di puncak kapal tertinggi yaitu persis berada di sekitar radar kapal sendirian, merupakan suatu pengalaman yang luar biasa sambil motret gerhana matahari. Walau awalnya cukup mengguncangkan hati dan pikiran, karena saat gerhana matahari total dan membentuk cincin di langit Indonesia, hampir seluruh penghuni kapal di kapal BAKAMLA yang diberi nama dengan Bintang Laut menyebutkan nama Allah secara bersamaan dan bergantian. Cukup mengguncang perasaan sama seperti guncangan ombak lautan, karena saya sendirian berada di ujung tertinggi kapal.Satu hal yang tidak sempat terekam di kamera saya adalah, foto diri sendiri (selfie) dan dan foto satu bintang bercahaya tepat berada di samping matahari tersebut.Walau tidak terekam di kamera, tapi terekam sangat jelas di kepala saya. Melihat gelapnya Indonesia sesaat, yaitu lebih kurang hanya sekitar 20 detik saja.Sebelum gerhana matahari total, saya gunakan kacamata gerhana tempelkan di lensa kamera saya. Tapi karena melihat ke bawah ternyata salah seorang petugas BAKAMLA juga menempelkan kacamatanya di Handphone maka saya urungkan niat saya mengambil gerhana matahari total dengan mode live view di kamera dan dibantu kacamata gerhana tersebut. Padahal ingin sekali mengambil gambar gerhana matahari total dari sudut pandang yang berbeda dengan lainnya. Karena waktu tidak lagi cukup dan tepat pukul 07.27 WIB gerhana matahari total, maka hasilnya pun biasa saja seperti penampakan berikut ini.Tapi bangga karena foto tersebut yang diambil menggunakan kamera Canon 60D, (F:4, 1/8, iso:100)Β canon 60D, (F:5,6, 1/15, iso:100, tele:300mm) cukup memberikan hasil yang memuaskan bagi seorang fotografer amatir seperti saya.Setelah melalui pengalaman yang mungkin akan terjadi sekitar 30 tahunan sekali ini, kemudian waktunya berbagahagia bergembira bersama Laskar Gerhana detikcom alias freetime. Explore Belitung dari barat sampai ke timur, yaitu Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Kelayang, Danau Kaolin, Sekolah Laskar Pelangi, Museum Kata Andrea Hirata, dan terakhir Kampung Ahok, kemudian menuju bandara, karena harus kembali ke Jakarta.
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom