Weekend Seru Jelajahi Stone Garden di Bandung
Minggu, 11 Okt 2015 13:03 WIB

Lee_anthony
Jakarta - Bandung menjadi kota favorit untuk liburan di akhir pekan. Jangan hanya belanja melulu, jalani weekend seru dengan menjelajahi Stone Garden di Cipatat, Bandung yang sedang naik daun.Nama Stone Garden menjadi primadona beberapa bulan belakangan ini. Jika dulu orang berbondong-bondong ke pantai, saat ini sepertinya semua yang berada di dataran tinggi sedang naik daun. Bukit Moko, Tebing Keraton, Gunung Lembu, semuanya menawarkan pemandangan indah dari ketinggian.Stone Garden melejit bukan karena fenomena batu akik yang belakangan ini menjadi trend, jadi jangan harap bisa bertemu dengan penjual batu akik di atas sini. Stone Graden terletak di Kampung Girimulya, Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat, Bandung Barat.Puncak yang memiliki taman berbatu itu sendiri terletak di puncak bukit Pasir Pawon, dengan ketinggian 900 MDPL dan luas sekitar 2 hektar. Untuk menuju ke sini tidak terlalu sulit, dari arah Kota Baru Parahyangan keluar tol Padalarang dan arahkan kendaraan menuju Cianjur.Ada 2 akses menuju Stone Garden, yang pertama melewati situs Goa Pawon yang ditandai dengan gapura hitam besar di sisi kanan jalan bertuliskan Situs Goa Pawon. Dari sini bisa mengunjungi 2 lokasi sekaligus, Goa Pawon (tempat ditemukannya fosil manusia purba) dan Stone Garden dengan catatan harus berjalan kaki sejauh 1.5 KM melewati hutan kecil dengan kemiringan 45 derajat.Akses yang ke dua adalah melalui pabrik-pabrik pengolahan batu kapur. Di sisi kanan jalan (sekitar 15-20 menit dari pintu tol Padalarang) sebelum melewati gapura hitam, ada masjid Al Ikhlas cukup besar yang di sampingnya ada jalan dengan papan petunjuk Stone Garden & Gua Pawon. Dari sini, kendaraan bisa masuk terus hingga sampai di pelataran parkir tepat di kaki gunung Masigit. Dari area parkir menuju Stone Garden cukup berjalan menanjak tidak sampai 5 menit.Konon, dahulu kawasan perbukitan ini berada di dasar laut, karena adanya aktivitas bumi dan pergeseran lempeng, maka terangkatlah ke permukaan dan menjadi tebing bukit kapur seperti sekarang. Tak heran beberapa bentuk batu yang ada di atas menyerupai batu karang yang berongga-rongga.Sayangnya bukit-bukit di sekitar Pasir Pawon kini hampir habis digerus penambangan kapur. Contohnya saja Gunung Masigit yang bentuknya sudah gompal di sana-sini. Bahkan saat ada di puncak Stone Garden, kita bisa melihat beberapa bukit lain yang sudah gundul, siap untuk di eksploitasi. Menyedihkan!Rasa sedih juga menyeruak saat kita menatap langit biru yang dihiasi kepulan asap hitam tanda penambangan kapur yang sedang berlangsung. Untuk Stone Garden sendiri kini sudah dinobatkan sebagai Geopark, sehingga tidak boleh di eksploitasi lagi. Selain itu dulu warga juga pernah melayangkan protes karena akibat penambangan batu kapur di Gunung Masigit mengakibatkan warga sekitar kekurangan air bersih.Terhitung sejak Februari 2015 kemarin, Stone Garden telah dikelola secara swadaya oleh warga sekitar, mulai dari juru parkir hingga penjaga loket mengenakan pakaian adat dengan ikat kepala. Untuk fasilitas, kini sudah tersedia toilet dan puluhan warung makan dan minum. Jika dibandingkan dahulu, di sini cuma terdapat 1 warung yang dimiliki oleh Pak Jauhari dan Ibu Ilah. Beliaulah yang banyak bercerita tentang masa-masa suram Stone Garden sebelum menjadi primadona seperti sekarang.Cukup membayar Rp 5.000, per orang, kita sudah bisa menikmati taman batu di atas puncak Pasir Pawon. Batu yang berserakan hampir di setiap sisi taman ini, seakan membawa kita kembali ke jaman batu atau serupa dengan setting Gunung Mordor di film Lord of The Ring. Beberapa batu terletak di posisi yang ekstrem, tapi sepertinya justru batu-batu inilah yang menjadi incaran pengunjung untuk berfoto.Waktu yang tepat mengunjungi Stone Garden adalah saat pagi atau sore hari, sambil menunggu sunset, namun pengunjung wajib turun saat jam 18.00 karena belum ada penerangan sama sekali. Selain itu menjelang malam, monyet-monyet ekor panjang masih bebas berkeliaran di sini. Jika memang datang saat siang hari, persiapkan penutup kepala, kacamata hitam dan sun block. Kondisi di puncak Pasir Pawon cukup kering dan gersang, tapi tak mengurangi keindahan yang ada.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol