Pesona Flores yang Tidak Ada Matinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesona Flores yang Tidak Ada Matinya

Monica Felicia - detikTravel
Jumat, 27 Nov 2015 14:45 WIB
loading...
Monica Felicia
Awal perjalan dimulai dari Pulau Gili Laba
Berenang bersama Manta
Santai sore hari di Pulau Padar
Menyambut matahari pagi hari di Puncak Pulau Padar
Pulau Rinca tempat komodo bersantai saat siang hari
Pesona Flores yang Tidak Ada Matinya
Pesona Flores yang Tidak Ada Matinya
Pesona Flores yang Tidak Ada Matinya
Pesona Flores yang Tidak Ada Matinya
Pesona Flores yang Tidak Ada Matinya
Jakarta - Pulau Flores di NTT bisa dibilang merupakan salah satu yang terindah di Indonesia. Di sana traveler dapat menjumpai Komodo di Pulau Rinca, hingga menyaksikan Sunrise dan Sunset di Gili Padar. Siapa yang tidak tahu Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur? Konon Flores berasal dari bahasa Portugis yang artinya Bunga. Sesuai dengan artinya, gugusan ini terdiri dari beberapa pulau yang sangat cantik. Bulan Juni lalu merupakan bulan yang bagus untuk mulai menjelajah dan menikmati pantai atau pegunungan, dikarenakan sudah menyambut musim panas. Perjalanan ini saya lakukan setelah saya melakukan pendakian ke Gunung Rinjani.Untuk berlayar ke Pulau Komodo dari Lombok bisa dilakukan setiap hari Senin hingga Kamis, dan sebaliknya dari Hari Kamis hingga Minggu dari Labuan Bajo menuju Lombok. Berhubung saya dari Lombok, maka saya memulainya dari hari Senin.Senin pagi saya menuju ke Kota Senggigi untuk bertemu tur operator yang akan membawa saya berlayar ke Pulau Komodo. Sesampainya di sana, kami lanjut perjalanan menuju Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur. Butuh sekitar 4 jam untuk bisa sampai di Pelabuhan tersebut dari kota Senggigi.Tidur bangun selama perjalanan, akhirnya sampailah kami di pelabuhan tersebut. Turunlah kami dari bus dan memindahkan barang kami ke kapal. Awalnya saya terkejut melihat kapal tersebut hanya seperti kapal nelayan yang akan berlayar selama 4 hari 3 malam di lautan lepas. Terpikir oleh saya, apakah kapal ini dapat membawa kami dengan selamat hingga ke Flores jika nanti akan ada badai. Tapi saya percayakan semua ini kepada Tuhan dan awak kapal, karena mereka sudah ahli membawa turis dengan kapal tersebut.Kapal pun mulai melaju meninggalkan pelabuhan. Seperti biasa, saya berkenalan dengan teman baru yang berasal dari luar dan dalam negeri. Di sini saya bersatu dengan teman yang berasal dari Indonesia. Teman ini ada yang dari Jakarta, Bandung dan Surabaya. Perjalanan awal kami yaitu menuju beberapa pulau di Sumbawa seperti Pulau Kenawa, Pulau Moyo dan Pulau Dompu. Tapi saya paling tidak sabar menuju Pulau Komodo. Setelah melewati beberapa pulau yang berada di Sumbawa, kami langsung berlayar selama kurang lebih 18 jam untuk bisa sampai di perbatasan Nusa Tenggara Timur. Selama diperjalanan kami dapat menikmati matahari terbit dan terbenam. Untuk mencapai ke Pulau Komodo kami harus beradaptasi di lautan, karena ombak yang sangat besar membuat kami merasa mual dan pusing. Maka dari itu kami disarankan oleh kapten kapal untuk minum antimo agar tidak pusing dan mual.Tibalah kami di hari ketiga di Pulau Komodo. Pulau pertama yang akan kami jelajahi yaitu Pulau Gili Laba atau Gili Lawa. Betapa senangnya saya melihat bukit berwarna hijau, air laut yang berwarna biru muda dan biru tua. Sesampainya di pulau tersebut, kami harus sedikit berjuang untuk mendaki bukit tersebut hingga puncak agar dapat melihat keindahan pulau tersebut dari atas. Panas dan jalanan yang menanjak membuat kami sedikit lelah. Belum sampai di puncak saja sudah terlihat indah sekali pemandangannya, tetapi saya terus berjalan hingga ke puncak. Voila! Luar biasa sekali indahnyaΒ  lautan yang dikelilingi oleh bukit berwarna hijau. Membuat saya kagum sekali. Berkali kali saya ambil foto untuk koleksi pribadi saya. Puas memandangi keindahan tersebut, kami harus kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan ke pulau yang lain.Setelah naik ke kapal, kapten memberikan info destinasi kami berikutnya. Yang pertama adalah adalah Manta Point, di mana lokasi tersebut adalah tempat berkumpulnya manta yang berenang. Butuh beberapa jam untuk mencapai tempat tersebut. Sesampainya di sana, kapten langsung berenang untuk melihat apakah ada manta yang sedang berenang di sana. Berkali kali kami gagal untuk melihat hewan besar tersebut. Sampai akhirnya kapten bilang, 'ayo berenang, mantanya ada di bawah kapal. Ramai-ramai kami berenang dan luar biasa sekali, ikan besar tersebut berenang di bawah kami. Antara takut dan senang, kami dapat melihat hewan tersebut berenang. Lelah sudah kami terombang ambing di lautan. Kembali ke atas kapal lalu makan siang sambil melanjutkan perjalanan ke pulau impian saya, yatu Pulau Padar. Pulau Padar merupakan primadona bagi wisatawan yang melakukan perjalanan ke Flores. Pulau yang masih belum dikenal banyak orang ini memiliki daya pikat tersendiri. Dari atas pulau tersebut, kita dapat melihat pantai terpisah menjadi 3 bagian.Β  Untuk mencapai ke atas pulau ini, kita butuh treking kurang lebih 20 menit. Beruntung sekali saya dan teman lainnya, dapat menikmati pulau ini saat sore dan pagi hari. Kami bermalam di pulau ini untuk istirahat dan bercerita, dikarenakan esok harinya adalah hari terakhir kami berada di kapal bersama teman-teman. Sebelum matahari terbitm, subuh-subuh kami treking kembali ke atas Pulau Padar untuk melihat sisi lain pada saat matahari terbit. Indah sekali, matahari muncul dari lautan menyinari pulau ini hingga berwarna menjadi kuning. Rasanya tidak mau beranjak dan tinggal di pulau itu saja. Namun kami harus melanjutkan perjalanan ke pulau terakhir kami, yaitu melihat hewan primadona komodo yang sudah mulai langka di Pulau Rinca. Hewan buas yang memiliki banyak racun dan virus dari air liurnya tersebut terlihat sedang santai dan berjemur saat siang hari. Di Pulau Rinca ini kami ditemani oleh ranger setempat untuk berkeliling melihat komodo. Para ranger tersebut membawa tongkat sakti mereka, untuk jaga-jaga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dari para komodo tersebut. Setelah berkeliling di pulau tersebut, lanjutlah kami ke pulau terakhir, yaitu Pulau Kelor. Sayang sekali, saat menuju pulau ini badan saya sudah mulai kurang sehat karena lelah sekali. Maka dari itu saya tidak memiliki foto di pulau tersebut. Pulau Kelor juga memiliki keindahan yang luar biasa seperti pulau lainnya yang berada di Flores.Berpisah merupakan hal yang tidak diinginkan setiap orang. Setelah 4 hari 3 malam kami senang, bosan, tidak enak badan dan terombang ambing di lautan lepas, tapi inilah akhir dari perjalanan di kepulauan yang indah. Bukan berarti kami berpisah untuk kembali ke kota masing-masing dan tidak bisa bertemu kembali di perjalanan berikutnya. Labuan Bajo merupakan tempat kami kembali ke daratan. Pelabuhan yang berada di Manggarai Barat ini juga tidak kalah asyik, dimana semua kapal-kapal bagus bersandar untuk membawa wisatawan lainnya menikmati tempat tersebut. Di Labuan Bajo ini banyak sekali tempat untuk beristirahat. Dari kelas paling murah hingga mahal, tentunya dengan fasilitas sesuai harga. Jika kalian ke tempat tersebut, kalian bisa menikmati makanan laut dengan hidangan laut yang masih segar.Masih banyak sekali destinasi yang kalian dapat kunjungi di Nusa Tenggara Timur selain tempat yang saya telah kunjungi di atas. Mimpi saya adalah bisa kembali untuk melihat keindahan lainnya di tempat tersebut. Dan satu lagi bagi teman-teman. Jika kalian ingin tetap melihat negeri ini terlihat indah, maka jagalah kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak apapun. Dengan begitu pastinya negeri ini akan tetap terlihat indah. Aku sinta Indonesia!
Hide Ads