Avros, Satu Lagi Gedung Bersejarah di Medan
Jumat, 04 Des 2015 19:02 WIB
Rudi Chandra
Jakarta - Medan punya banyak gedung tua seperti di kawasan Kota Tua, Jakarta. Satu yang bisa dilihat traveler adalah Gedung Avros yang dibangun pada awal abad ke-19.Gedung BKS PPS atau dikenal juga dengan nama Gedung Avros adalah salah satu bangunan bersejarah peninggalan Kolonial Belanda saat mereka memerintah di Kota Medan. Avros merupakan singkatan dari Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatera atau Asosiasi Pemilik Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatra.Gedung ini dibangun pada tahun 1918-1919 dan diarsiteki oleh G.H. Mulder. Gaya arsitektur Gedung Avros dipengaruhi oleh rasionalisme yang bangkit pada awal abad ke-20. Bangunan empat lantai dalam konstruksi beton ini juga memiliki dekorasi sederhana dalam gaya art-nouveau.Setiap lantainya memiliki balkon berupa galeri terbuka. Galeri ini berfungsi untuk melindungi ruang dalam dari terpaan panasnya matahari dan sirkulasi udara terjaga baik, sehingga ruangan selalu sejuk tanpa perlu menggunakan AC. Arsitektur yang sesuai untuk iklim tropis.Gedung Avros memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu kubah hijau di bagian atap gedung. Di bawah kubah hijau tersebut terdapat tulisan tahun 1918 dan 1919 sebagai tanda tahun pembangunan gedung.Ada juga jam antik dan loncengnya. Jam ini buatan pabrik tersohor bernama Bonaventura Eijsbouts di Kota Asten, Belanda, dan baru dipasang ke Gedung Avros pada tahun 1920 dan masih berfungsi hingga saat ini.Sejak 1967, gedung yang terletak di persimpangan Jalan Palang Merah, Kesawan ini telah berganti nama dari Avros menjadi BKS PPS (Badan Kerja Sama Perusahaan Perkebunan Sumatera). Walaupun namanya berbeda, tetapi tujuan organisasinya masih tetap sama. Sama seperti kondisi arsitektur bangunannya yang masih sama seperti pada masa kolonial dahulu tanpa perubahan apapun.
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara