Liburan dari Jakarta ke Gunung Padang Seharian, Bisa!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan dari Jakarta ke Gunung Padang Seharian, Bisa!

Dolga - detikTravel
Minggu, 06 Des 2015 13:15 WIB
Narsis dengan latar Terowongan Lampegan
Anak tangga menuju Situs Gunung Padang
Penampakan Situs Megalitikum Gunung Padang
Suasana Stasiun Lampegan, Cianjur
KA Pangrango sesaat sebelum berangkat
Liburan dari Jakarta ke Gunung Padang Seharian, Bisa!
Liburan dari Jakarta ke Gunung Padang Seharian, Bisa!
Liburan dari Jakarta ke Gunung Padang Seharian, Bisa!
Liburan dari Jakarta ke Gunung Padang Seharian, Bisa!
Liburan dari Jakarta ke Gunung Padang Seharian, Bisa!
Jakarta - Jika ada niat, di situ ada jalan. Perjalanan dari Jakarta, ke Bogor dan akhirnya ke Gunung Padang di Cianjur pun bisa dilewati dalam sehari. Ini adalah cerita perjalanan kita, The Gogons, menunggangi Kereta Api PANGRANGO menyusuri rel dari Stasiun Paledang di Bogor menuju ke Stasiun Lampegan di Cianjur. Dengan tujuan utama mengunjungi Situs Megalitikum 'Age of Extinction' Gunung Padang.Cerita perjalanan dimulai ketika Dito dengan semangat Sumpah Pemuda, di tanggal 28 Oktober 2015, tiba-tiba mengirimkan pesan di Whatsapp group 'Mahameru' (nama group Whatsapp The Gogons untuk membahas segala hal tentang rencana-rencana perjalanan Kita). "Sabtu besok aku mau ke Gunung Padang Gons, mau join?"Bagaikan petir di siang bolong, pesan WA Dito menyadarkan Kita bahwa udah lama kita nggak jalan-jalan bareng lagi. Dari situ dimulailah obrolan-obrolan kita tentang Gunung Padang dan rencana perjalanan ke sana.Tanggal 28 Oktober 2015, hari Rabu, berarti kalo mau jalan hari Sabtunya kita cuma punya dua hari saja untuk melakukan persiapan. Walaupun jarak perjalanan ke Gunung Padang tidak terlalu jauh. Kita hanya akan melakukan One Day Trip, perencanaan yang baik harus tetap dilakukan.Untuk mengantisipasi jalan yang macet, maka kita putuskan untuk perjalanan ke Gunung Padang ini akan menggunakan moda transportasi kereta api. Dan karena waktu yang sempit, langsung saja Kita googling untuk mencari informasi tentang cara ke Gunung Padang dan jadwal kereta api menuju ke sana. Nah ternyata, karena memang waktunya yang sempit, tiket kereta api pertama dari Bogor menuju Lampegan (stasiun terakhir tempat Kita harus turun kalau mau ke Gunung Padang) sudah habis. Jadilah Kita harus menunda perjalanan Kita dari rencana awal pergi di hari Sabtu, 31 Oktober 2015 dimundurkan ke hari Sabtu, 07 November 2015.Kereta api untuk ke Lampegan dari Bogor hanya ada satu, yaitu KA PANGRANGO (seperti sudah disebut sebelumnya) dan hanya ada dua jadwal keberangkatan yaitu pukul 07.55 pagi dan 13.55 WIB. Jadi, kalau mau pulang hari (PP di hari yang sama) harus naik yang pukul 07.55 pagi sehingga siangnya bisa kembali lagi ke Bogor dengan KA yang sama dari Lampegan yang berangkat pada pukul 14.40 siang. Jadwal KA dan pemesanan tiket online bisa dilakukan di situs PT Kereta Api.Supaya tak keabisan tiket lagi, kita langsung bergerak cepat untuk memesan tiket KA PANGRANGO PP Bogor-Lampegan-Bogor untuk tanggal 07 November 2015. Pagi-pagi pukul 05.42 waktu Pondok Cabe di hari Jumat tanggal 30 Oktober 2015. Setelah peserta yang mau ikut perjalanan confirmed semua, tiket KA pun dipesan.Tiket KA Pangrango yang kita beli untuk perjalanan ini adalah tiket kelas Ekonomi yang harganya cuma Rp 30 ribu sekali jalan. Dan, kenapa kita pilih KA kelas ekonomi?Pertama karena harganya murah. Kedua karena perjalanan tidak terlalu jauh. Ketiga karena sekarang KA kelas Ekonomi pun gerbongnya bersih dan ber-AC. Keempat karena di gerbong KA kelas Ekonomi sekarang tidak ada pedagang asongan hilir mudik dan tiket dijual sesuai jumlah kursi, jadi tidak ada yang berdiri/berdesak-desakan. Kelima karena Kita mau nostalgia mengenang kembali masa-masa sulit dulu waktu kuliah ketika keringat dan air mata jatuh bercucuran karena tiap hari makan mie instan di kos-kosan supaya bisa ngirit sehingga uang bisa disisihkan untuk jalan-jalan naik KA Ekonomi. Perjalanan kali ini diikuti oleh tiga anggota The Gogons (Adi, Dito dan saya) plus satu orang temen kuliah Kita yang mengajak istrinya, bernama Yudi. Kita semua berangkat dari rumah masing-masing untuk kemudian ketemuan di Stasiun Bogor. Berikut tampilan rute perjalanan masing-masing Kita untuk menuju ke stasiun Bogor:ADI, rumah di Bintaro: dari rumah minta tolong satpam komplek untuk dianterin ke stasiun Jurang Mangu, terus naik KA Commuter Line ke stasiun Tanah Abang dan kemudian pindah ke KA Commuter Line jurusan Tanah Abang-Bogor.DITO, rumah di Ulujami: dari rumah naik motor ke stasiun Kebayoran, parkir motor di situ, terus naik KA Commuter Line ke stasiun Tanah Abang dan kemudian pindah ke KA Commuter Line jurusan Tanah Abang-Bogor. ADI dan DITO naik KA Commuter Line yang sama jurusan Tanah Abang-Bogor.Β Β Β Β  Β ARI/saya yang nulis cerita, rumah di Pondok Cabe: dari rumah naik taksi (setelah semalaman galau antara dua pilihan, mau naik motor pribadi atau gojek, tapi akhirnya ngga ada yang dipilih) ke stasiun Depok Baru, terus naik KA Commuter Line ke Bogor.YUDI dan istri, rumah di Pondok Kelapa: naik KA Commuter Line ke Bogor dari stasiun Tebet. Β Yudi, Dito dan Adi sudah sampai stasiun Bogor sekitar pukul 07.00, dan saya kesiangan euy. Baru berangkat dari rumah pukul 06.14, setelah kegalauan berkepanjangan antara dua pilihan tadi, sampai stasiun Depok Baru pukul 07.00 dan baru naik KA Commuter Line ke Bogor pukul 07.10.Sekitar pukul 07.43 saya baru sampai Stasiun Bogor. KA Pangrango ke Lampegan berangkat pukul 07.55, dan ternyata dari Stasiun Bogor harus pindah ke Stasiun Paledang untuk naik KA Pangrango. Nggak jauh sih jarak dari Stasiun Bogor ke Stasiun Paledang, cuma tinggal nyebrang jalan aja dan letak stasiun Paledang ada di belakang KFC Taman Topi Square. Tapi karena waktunya sudah sangat amat sedikit, saya jadi ngebut sambil berlari-larian ke sana ke mari untuk menuju Stasiun Paledang.Ternyata, Stasiun Paledang itu, kecil sekali. Pukul 07.50 sampai Stasiun Paledang, Dito dan Adi lagi duduk-duduk manis di balok-balok kayu dekat loket, Yudi dan istrinya lagi pacaran di kantin depan stasiun. Bukti pemesanan tiket KA online sudah ditukarkan dengan tiket KA Pangrango Bogor-Lampegan, kita semua tinggal menunggu KA-nya dateng untuk langsung cau. Pukul 07.55, ternyata KA-nya belum ada. Pukul delapan lewat masuklah satu rangkaian KA yang ternyata KA pengangkut galon-galon kosong yang tujuannya ke stasiun Cicurug Sukabumi untuk mengisi galon-galon kosong yang diangkut. KA Pangrango yang kita tunggu-tunggu dengan baru masuk stasiun Paledang sekitar pukul 08.45 dan baru berangkat pukul 09.00.Telat sejam, berarti waktu untuk mengunjungi Gunung Padang dan sekitarnya lebih sempit. Nggak bisa ke mana-mana lagi deh selain ke Gunung Padang.Keluar stasiun Paledang, KA Pangrango berjalan lambat, dan terus berjalan lambat sampai stasiun Cicurug. Pada tahu nggak kenapa KA-nya berjalan lambat? Ternyata KA Pangrango jalannya lambat karena KA pengangkut galon-galon AQUA tadi. Komunikasi dengan KA itu ngga nyambung dengan baik sepertinya, sehingga mesti nunggu KA tersebut sampai stasiun Cicurug dulu baru komunikasi lancar dan KA Pangrangonya bisa leluasa jalan lebih cepat.Karena berjalan lambat ini, akhirnya Kita baru sampe stasiun Lampegan pukul 1 siang, telat 2 jam dari jadwal yang seharusnya. Ini artinya semakin sempit waktu Kita untuk mengunjungi Gunung Padang, Kita harus bergerak cepat nih. Turun dari KA, kita langsung dikerubungin sama tukang ojek motor yang mau nawarin transportasi untuk ke lokasi situs Gunung Padang. Penawaran pertama mereka ke Kita untuk ojek PP stasiun Lampegan-Gunung Padang-Stasiun Lampegan adalah Rp 120ribu. Setelah tawar-menawar akhirnya sepakat turun jadi Rp 70ribu.Nggak ada pilihan lain untuk sarana transportasi dari stasiun Lampegan ke Gunung Padang, cuma ada ojek motor ini. Kenapa begitu? Jadi, kalau menurut tukang ojeknya, wisatawan yang mau ke Gunung Padang udah mulai sepi. Jadinya kurang berkembanglah sarana dan prasarana yang ada di Gunung Padang. Apalagi dari luar sarana transportasi paling mudah untuk mencapai Lapmegan cuma dengan kereta api yang jadwalnya amat sangat terbatas. Lainnya ya naik kendaraan pribadi atau nyambung-nyambung bus dan angkot. Β Setelah salat, kita naik ojek ke lokasi situs Gunung Padang. Eits, tapi sebelumnya kita lebih dulu minta konfirmasi dari kepala stasiun mengenai jam berapa KA Pangrango akan tiba lagi di Stasiun Lampegan, jangan sampai kita balik ke stasiun udah ketinggalan KA-nya. Kepala stasiun memberi penerangan bahwasanya dari stasiun Lampegan ke stasiun Cianjur butuh waktu satu jam. Jadi PP butuh dua jam, plus biasanya KA-nya istirahat sebentar sekitar 10 menit di stasiun Cianjur sebelum kembali melanjutkan perjalanan kembali ke Lampegan. Jadi, total kita punya waktu hampir dua jam untuk menikmati situs Gunung Padang. Aman! Β Jam 13.15 rombongan ojek kita mulai meninggalkan stasiun Lampegan dan setelah konvoi hampir selama 15 menit, sekitar jam 13.30 siang kita tiba di situs Gunung Padang. Turun ojek kita langsung gerak cepat lagi beli tiket masuk wahana. Murah kok tiketnya hanya Rp 5.000. Kita tinggalin rombongan sebelah yang masih menunggu seluruh anggotanya kumpul semua dan langsung menuju pintu masuk Gunung Padang. Untuk menuju ke situs di puncak Gunung Padang, Kita akan melalui ratusan anak tangga dengan kemiringan sekitar 70 derajat, kayaknya. Sebenernya ada dua jalur anak tangga untuk menuju puncak Gunung Padang dan yang satu lagi lebih landai, tapi lebih jauh, jalur ini biasanya digunakan untuk turun dari puncak.Β  Β Kira-kira 10 menitan menyusuri anak tangga, akhirnya Kita sampai puncak. Pas di puncak ini kondisi langit mulai mendung. Ngga terlalu lama Kita di puncak Gunung Padang, setelah puas keliling, foto-foto dan ketika langit mulai menangis alias turun gerimis, sekitar jam 2 siang Kita turun lagi dari puncak dan langsung ngojek balik ke Stasiun Lampegan.Jam 14.30 Kita sudah sampai lagi di stasiun Lampegan. Foto-foto lagi kita di depan terowongan Lampegan yang famous itu. Β Selesai foto-foto, rencananya mau cari makan di sekitar stasiun. Eh tiba-tiba ada suara klakson KA dan ternyata KA Pangrango yang akan Kita tunggangi untuk kembali ke Bogor udah sampai jam 14.45, cuma 5 menit telatnya dari schedule yang seharusnya.Ini berarti perkiraan Kepala Stasiun sebelumnya meleset. Alhamdulillah, untung aja kita udah kembali ke stasiun. Sudah diingetin sama Yang Maha Kuasa dengan mendung dan gerimisnya, jadinya Kita ngga ketinggalan KA PANGRANGO balik ke Bogor. Sementara rombongan sebelah sepertinya masih ada anggotanya yang tertinggal karena masih diperjalanan balik dari situs Gunung Padang. Kasihan juga sih, tapi KA Pangrango nggak bisa nungguin karena harus jalan sesuai schedule.Perjalanan balik lebih cepat dan KA Pangrango sudah tiba lagi di stasiun Paledang Bogor sekitar jam 18.00. Sampai di stasiun Kita langsung cari makan Soto Mie Bogor dan menuju KA Commuter Line untuk kembali ke rumah masing-masing.Β  It’s a tiring, but fun trip gons. See you on the next trip!
Hide Ads