Perjuangan Menikmati Sunrise di Puncak Gunung Prau
Senin, 07 Des 2015 10:55 WIB

Dolga
Jakarta - Tidak sedikit traveler yang datang ke Wonosobo untuk melihat Goldesn Sunrise dari Puncak Gunung Prau. Walau indah, tapi terkadang dibutuhkan perjuangan untuk melihatnya.Ini adalah perjalanan saya dan kelompok The Gogons di tanggal 15-16 Mei 2015. Bertamu ke puncak gunung yang menyajikan tamunya dengan pemandangan indah pucuk-pucuk gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro dan Slamet, dan tentunya menyajikan keindahan Golden Sunrise di pagi yang cerah.Sebenarnya perjalanan ke Gunung Prau bukan pilihan utama, karena sebenarnya Kita udah pengen banget duduk-duduk di pinggiran Danau Segara Anakan. Tapi kalau mau ke sana itu butuh kelebihan uang yang banyak, kelebihan waktu yang banyak dan kelebihan tenaga yang banyak.Jadinya untuk perjalanan ke sana masih saya tunda. Karena perjalanan ke Danau Segara Anakan masih belum bisa dilaksanakan, jadinya kita perlu alternatif gunung lain yang bisa didaki. Dengan pilihan alternatifnya adalah Gunung Cikuray, Gunung Papandayan dan Gunung Prau. Setelah melakukan riset, maka akhirnya dengan keputusan bulat kami memilih Gunung Prau untuk didaki. Berdasarkan informasi dari situs info pendaki, pendakian Gunung Prau rata-rata hanya membutuhkan waktu 3-4 jam saja.Nah, ini dia yang mendasari keputusan mengapa kami memilih Gunung Prau untuk didaki. Awalnya yang mau ikut perjalanan ini ada lima orang, tapi yang akhirnya yang memutuskan untuk ikut cuma dua orang.Dengan mobil, kami mulai perjalanan dari rumah di daerah Pondok Cabe jam setengah 4 pagi, dengan harapan sore harinya Kita sudah tiba di Dieng atau paling tidak tiba di Wonosobo. Berikut ini itinerary awal perjalanan Kita ke Gunung Prau:14 Mei 2015, 03.00 pagi: berangkat dari rumah di Pondok Cabe14 Mei 2015, 15.00 β 17.00 sore: ampai di Dieng, cari Guest House dekat Posko Pendakian buat nginep (alternatif: kalau jalan macet dan kemungkinan akan kemalaman sampai Dieng, maka Kita akan menginap di Wonosobo dan baru ke Dieng pagi hari tanggal 15 Mei.15 Mei 2015: Kalau malam sebelumnya kita menginap di Dieng, jalan-jalan di area Dieng dan mencari porter sebelum Sholat Jumat. Tapi kalau malam sebelumnya Kita menginap di Wonosobo dan cari kuliner khas. Berangkat ke Dieng jam 9 pagi.15 Mei 2015, 14.00 β 15.00 Siang: setelah Sholat Jumat Kita menuju Posko Pendakian untuk mendaftar mendaki Gunung Prau, mulai mendaki dan menginap semalam di Puncak Gunung Prau.16 Mei 2015, 07.00 Pagi Waktu Dieng: setelah puas mengagumi keindahan alam ciptaan ALLAH SWT (mudah-mudahan cerah dan tidak berkabut), kita turun dari Puncak Prau ke Dieng16 Mei 2015, 10.00 β 11.00 Pagi Waktu Dieng: sampai di bawah lagi (area Dieng), istirahat (mandi, makan), Kita langsung kembali ke Jakarta16 Mei 2015, 22.00 β 24.00 Malam Waktu Pondok Cabe: sudah sampai rumah lagiKembali ke perjalanan, kita kena macet mulai dari 3 KM sebelum pintu keluar Tol Cikampek sampai sebelum masuk Tol Palikanci. Walaupun sebenernya kita sudah duga juga sih karena pergi pas long weekend.Di mobil, Adi langsung buka situs-situs booking hotel dari smartphone-nya untuk mencari hotel dengan harga terbaik. Dari beberapa hotel yang available dengan kriteria tersebut, akhirnya kami memilih untuk menginap di Hotel Horison Purwokerto.Sekitar jam 8 malam Kita sampai di hotel dan langsung tidur. Dengan menginap di Purwokerto ini berarti kami sudah melenceng dari itinerary awal, tapi schedule lain masih bisa dikejar dong.15 Mei 2015, Jam 8 pagi lebih sedikit kami check out dari hotel dan melanjutkan perjalanan. Rute selanjutnya dari Purwokerto melalui Purbalingga, kemudian ke Banjarnegara dan Wonosobo. Selanjutnya bergerak ke utara menuju Dieng.Kurang lebih 200-300 meter dariΒ Posko Pendakian, kami melihat masjid besar dengan halaman yang cukup luas. Dimana di atas pagar masjid tersebut tertulis βTempat Parkir Kendaraan Pendaki Gunung Prau.' Alhamdulillah, dapat dua-duanya nih, tempat parkir dan masjid buat sholat Jumat.Pas masuk parkir kami langsung bilang kalau akan parkir untuk ditinggal mendaki Gunung Prau semalam. Jadi Kita langsung diberikan tiket penitipan kendaraan yang berlaku untuk satu malam dengan tarif Rp 15.000,- per malam.Perut sudah kenyang, porter udah dapat. Kembali kami repacking perlengkapan. Sepakat dengan porter untuk mulai pendakian pukul 14.00 siang supaya paling tidak pukul 16.00 atau 19.00 malam sudah sampai puncak Gunung Prau.Pukul 14.00 siang lebih sedikit kami jalan dari parkiran masjid menuju Posko Pendakian untuk mendaftar mendaki. Yang pertama Kita jumpai di jalur pendakian dari Posko Pendakian ke Pos I adalah 1.000 anak tangga. Setelah itu akan melalui jalur landai yang di kiri-kanannya terdapat kebun kentang penduduk. Kemudian beberapa puluh meter dari sini akan masuk jalur menanjak yang terbuat dari batu-batu yang tersusun rapi dan dikelilingi bukit-bukit hijau.Setelah berjalan tidak sampai setengah jam, kami akan tiba di Pos I (Sikut Dewo). Di Pos I ini setiap pendaki harus menunjukkan tiket pendaftaran ke para Ranger atau petugas penjaga pos. Jadi kalau pada mau naik Prau harus daftar dan bayar tiket pendakian dulu.Perjalanan dari Pos I menuju Pos II masih belum terlalu sulit, masih banyak bonusnya. Para pendaki juga masih bisa menemukan beberapa warung penduduk yang menjual makanan dan minuman (gorengan, mie instan, minuman hangat, air mineral). Perjalanan dari Pos I menuju Pos II kira-kira hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menitan atau lebih sedikit.Rute pendakian mulai berat nih, nanjak terus gak ada bonusnya. Kita mulai sering berhenti di sini, berhenti sebenernya bukan karena capek, tapi karena mau menikmati pemandangan yang tambah cantik.Lepas dari Pos III, para pendaki akan menemui jalur menanjak yang lebih terjal. Di mana dibeberapa jalur yang sangat terjal dan berbahaya telah terpasang tali temali untuk membantu para pendaki berpegangan. Kemudian mendekati puncak, traveler akan menemui anak tangga lagi yang sengaja dibuat untuk memudahkan pendakian. Di sisi kiri/kanan anak tangga ini dipasang pegangan dari bambu. Akhirnya, sekitar jam setengah 6 sore dan menempuh 2 setengah jam pendakian kami mencapai puncak! Cukup 2 setengah jam saja waktu pendakian dari Posko Pendakian sampai ke Puncak Prau, bahkan mungkin bisa lebih cepet lagi kalo misalnya selama perjalanan tidak hujan dan tidak antre pas mendakinya.Pas sampai di puncak Prau sudah ada puluhan tenda berdiri, dan kami pikir lebih malem lagi sepertinya akan tambah penuh tenda nih di puncak. Jadi langsung saja kami cari spot terbaik yang masih available untuk mendirikan tenda.Β Selesai makan malam kita langsung tidur. Dan seperti biasa, saya tidak bisa tidur dengan nyenyak kalau pas ngecamp di gunung. Setiap satu jam sekali pasti terbangun. Pertama terbangun karena badan sakit tidur di atas tanah keras yang agak bergelombang, kedua terbangun karena udara yang sangat dingin.16 Mei 2015, jam setengah 6 pagi, langit cerah. Kami keluar dari tenda dan siap menyambut Golden Sunrise di Puncak Prau. Benar saja, pas keluar, di kiri-kanan tenda sudah penuh sama tenda-tenda pendaki lain.Weleh-weleh udah kayak perkampungan tenda nih Puncak Prau. Karena tidak ada batasan berapa pendaki yang boleh mendaki Gunung Prau dalam satu malam, jadinya kayak gini nih. Buanyak banget orang di Puncak Prau, kayak pasar!Ternyata baru keluar tenda jam setengah 6 pagi sudah telat bray. Semua pendaki lain sudah pada keluar duluan. Spot-spot terbaik untuk melihat Golden Sunrise sudah pada dihalangi duluan sama pendaki lain. Jadilah kami permisi-permisi supaya bisa jalan nyempil di antara pendaki lain.Puas menikmati Golden Sunrise dan pucuk-pucuk gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro dan Slamet sambil foto-foto, jam setengah 7 kami beres-beres dan mulai melipat kembali tenda yang didirikan. Kita memutuskan untuk skip sarapan di Puncak Prau supaya bisa lebih cepat sampai di bawah lagi. Akhirnya sekitar pukul 10an kami cabut dari parkiran masjid untuk bergerak pulang kembali ke Jakarta. Selamat tinggal Dieng dan Puncak Prau yang telah menghadiahi Kita dengan lukisan alam yang menakjubkan. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.Alhamdulillah perjalanan pulang kami lancar jaya. Cuma sedikit menemui kemacetan di simpang jomin Cikampek. Pukul 21.00 malam kami sudah tiba di rumah saya di Pondok Cabe dengan selamat.Selesailah perjalanan kami mengunjungi Puncak Prau. Sebuah perjalanan yang menyenangkan walau sedikit berat pas berangkatnya. Tapi overall kita puas karena berhasil memuncaki Gunung Prau dan dihadiahi langit yang cerah oleh.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!