Jakarta - Salah satu destinasi yang penuh kedamaian bagi traveler Muslim adalah Bosnia Herzegovina. Masyarakatnya sangat ramah dan suasananya penuh dengan kedamaian. Ada banyak tempat wisata yang menarik juga di sana.Alhamdulilah, Ramadan lalu saya berkesempatan untuk berkunjung ke negara Bosnia Herzegovina. Ada dua kota yang saya kunjungi di sana, yaitu Mostar dan Sarajevo. Selama seminggu di sana saya merasakan suasana khidmat Ramadan.Peninggalan kekaisaran Ottoman masih sangat kentara, baik dari segi bangunan ataupun sebagian adat istiadat masyarakatnya. Apabila Anda pernah mengunjungi negara Turki, mungkin Anda juga akan sependapat dengan saya bahwa negara yang satu ini lebih banyak mirip dengan negara yang terkenal dengan Mustafa kemal Attaturk tersebut, baik dari segi makanan dan bangunan mesjid. Hal tersebut mungkin dikarenakan persamaan wilayah yang dulu dikuasai oleh kekaisaran Ottoman.Salah satu kota yang sangat terkenal di sana adalah Mostar. Pemandangan hijau yang asri dipadu dengan keindahan Sungai Mostar menjadikan tempat ini menjadi primadona wisatawan baik domestik ataupun mancanegara. Jembatan Mostar yang popular menjadikannya menjadi sebuah ikon kota tersebut.Kota Mostar sendiri sebenarnya tidaklah begitu besar, tetapi suasananya bisa membuat para wisatawan merasa betah berlama-lama tinggal di kota tersebut. Dari terminal bis dan kereta di pusat kota, para wisatawan hanya perlu berjalan kaki selama kurang lebih 15 menit ke jembatan Mostar.Sebelum sampai di jembatan tersebut, terdapat banyak kafe, restoran dan tempat-tempat asyik lainnya untuk sekedar hang out dan mengobrol bersama teman-teman dan keluarga. Apabila anda ingin membeli pernak-pernik khas Bosnia, tidak usah khawatir, karena disepanjang jalan menuju jembatan tersebut tersedia banyak sekali penjual aksesoris.Saya menghabiskan tiga hari merasakan suasana Ramadan di kota tersebut. Suasananya sangat khidmat dan mengesankan. Masyarakatnya ramah dan bersahabat. Mesjid-mesjidnya indah dan bersih. Biasanya masyarakat muslim di kota tersebut berkumpul di luar halaman mesjid untuk berbuka puasa bersama. Menu yang tersedia adalah kurma, buah-buahan, dan makanan manis khas Bosnia disertai air teh, jus jeruk, dan air mineral.Kota ke dua yang saya kunjungi adalah ibu kota negara Bosnia, yaitu Sarajevo. Saya menghabiskan waktu selama 4 hari di kota yang menjadi latar belakang perang dunia pertama itu. Kota ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Mostar. Terdapat banyak sekali objek wisata yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan yang datang, di antaranya adalah Bascarsija, Sarajevo City Hall, Gazi-Husrev Beg Mosque, Sebilj Brunen dan masih banyak yang lainnya.Suasana Ramadan di kota ini tidak beda jauh dengan suasana di Mostar. Yang membedakannya adalah mesjid di sini biasanya penuh dengan para jemaat ketika maghrib, isya, dan untuk shalat tarawih. Ada satu makanan yang menjadi kegemaran masyarakat Sarajevo ketika berbuka puasa, yaitu Cevab. Makanan ini berupa daging olahan yang dipanggang. Harganya sangat terjangkau, dan porsinya sangat besar, dan tentunya rasanya sangat lezat.Ketika berbuka puasa, biasanya masjid-masjid di sana menyediakan tajil bagi mereka yang akan melaksanakan salat magrib berjamaah. Saya sendiri mencoba dan merasakan bagaimana hangatnya sambutan mereka kepada saya. Rasa rindu kampong halaman di Indonesia dan merayakan bulan puasa bersama dengan keluarga sedikit terobati dengan kemeriahan dan kehangatan Ramadhan di sana.Hal lainnya yang sangat disukai oleh banyak orang ketika merayakan bulan suci di sana adalah cuacanya yang senantiasa sejuk. Meski siang hari di sana cukup lama (buka puasa pukul 9 malam), tetapi hal tersebut tidaklah menjadi kendala bagi kebanyakan orang dikarenakan keasrian iklim yang dimiliki oleh negara tersebut.Secara keseluruhan, berdasarkan pengamatan saya, sebagai negara berkembang yang menjadi salah satu primadona bagi para wisatawan untuk bertamasya di daerah Balkan, Bosnia Herzegovina merupakan negara yang sangat nyaman untukΒ menghabiskan bulan suci Ramadan dikarenakan keramahan masyarakatnya, kehidmatan ketika bulan suci, dari segi harganya yang relarif murah dan tentunya juga pemandangan yang ditawarkan di sana sangatlah menakjubkan. Silahkan berkunjung ke Bosnia and Herzegovina.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol