Gua dan Arca Peninggalan Abad ke-11 di Gianyar, Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gua dan Arca Peninggalan Abad ke-11 di Gianyar, Bali

Anggi Agistia - detikTravel
Sabtu, 19 Des 2015 09:35 WIB
loading...
Anggi Agistia
Goa Gajah
Goa Gajah
Petirtaan yang ramai dikunjungi pengunjung
Turis yang berfoto di depan Goa Gajah
Stupa di dalam goa
Gua dan Arca Peninggalan Abad ke-11 di Gianyar, Bali
Gua dan Arca Peninggalan Abad ke-11 di Gianyar, Bali
Gua dan Arca Peninggalan Abad ke-11 di Gianyar, Bali
Gua dan Arca Peninggalan Abad ke-11 di Gianyar, Bali
Gua dan Arca Peninggalan Abad ke-11 di Gianyar, Bali
Jakarta - Liburan ke Ubud di Bali, sempatkanlah untuk mampir ke Goa Gajah yang terletak di Desa Bedulu. Di sana traveler bisa melihat petirtaan hingga arca dan gua yang konon berasal dari abad ke-11.Selepas melihat monyet-monyet lucu di Sanctuary Sacred Monkey Forest di Ubud, saya berniat untuk pergi ke Cekking Terrace yang katanya memang masih dekat kawasan tersebut. Akan tetapi sebuah papan petunjuk jalan bertuliskan 'Objek Wisata Goa Gajah' menarik saya untuk mampir sejenak ke tempat ini.Objek Wisata Goa Gajah ini terletak di Banjar Goa, Desa Bedulu, kabupaten Gianyar yang berjarak tidak jauh dari Ubud. Jika pergi dari arah Sanctuary Sacred Monkey Forest, tempat ini berada di sebelah kanan jalan. Jika dilihat dari luar sih tidak tampak bahwa tempat ini adalah objek wisata. Sebab dari gerbang masuk kita hanya melihat kios-kios penjual cinderamata saja. Sedangkan untuk sampai ke Goa-nya sendiri harus berjalan menyusuri tangga terlebih dahulu.Dengan membayar tiket masuk kurang lebih sekitar lima ribu rupiah, para pengujung bisa masuk ke lokasi objek wisata. Oh iya, ada peraturan yang diterapkan di sini. Yaitu para pengunjung diwajibkan menggunakan pakaian yang sopan dan selanjutnya diberi kain untuk dipakai saat memasuki lokasi goa, serta juga larangan untuk masuk bagi wanita yang sedang dalam siklus menstruasi.Dari informasi yang saya baca di sana disebutkan, bahwa objek wisata ini mulanya berawal dari penemuan pejabat Hindia Belanda pada tahun 1923 yang melaporkan penemuan arca Ganesha, Trilingga serta arca Hariti dan kemudian dilakukan penelitian lanjutan.Pintu masuk melalui mulut goa hanya cukup untuk satu orang. Diluarnya terdapat ukir – ukiran dan dua patung penjaga. Bagian kiri dan kanan lorong juga terdapat ceruk yang mungkin pada zaman dahulu adalah tempat bertapa. Pada ujung barat lorong terdapat Arca Ganesha dan ujung timur lorong terdapat tiga lingga.Di kawasan Goa Gajah ini juga terdapat sebuah kolam dengan ukuran ikan yang bisa dikatakan cukup besar. Di tempat tersebut terdapat patung petirtaan dengan tujuh patung widyadara–widyadari yang sedang memegang air suci. Total patungnya ada tujuh, yang merupakan simbol dari tujuh sungai di India tempat kelahiran agama Hindu dan Buddha.Nah katanya menurut penelitian para ahli arkeologi, dari bentuk seni arca dan petirtaan yang ada di Goa Gajah ini diyakini merupakan warisan pada abad ke-11 lho. Konon bukti-bukti peninggalan arkeologi di Goa Gajah yang bersifat buddhis dan Siwaistis ini merupakan cermin toleransi kehidupan beragama di Bali pada zaman dahulu yang diwarisi hingga saat ini.
Hide Ads