Keliling Jakarta Bareng Komunitas d'Traveler

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keliling Jakarta Bareng Komunitas d'Traveler

Muhammad Catur Nugraha - detikTravel
Senin, 21 Des 2015 10:20 WIB
loading...
Muhammad Catur Nugraha
Para dTraveler di depan Museum Fatahilah
Arca - arca koleksi Museum Nasional
Salah satu nisan di Museum Taman Prasasti
Para dTraveler di depan Museum Bank Indonesia
dTraveler di Jembatan Kota Intan
Keliling Jakarta Bareng Komunitas dTraveler
Keliling Jakarta Bareng Komunitas dTraveler
Keliling Jakarta Bareng Komunitas dTraveler
Keliling Jakarta Bareng Komunitas dTraveler
Keliling Jakarta Bareng Komunitas dTraveler
Jakarta - Mengangkat tema sejarah, Komunitas d'Traveler keliling Jakarta bareng pada Sabtu pekan kemarin. Sejumlah destinasi sarat sejarah ibukota seperti Museum Nasional hingga Jembatan Intan di Kota Tua turut didatangi.Walau pagi itu langit Jakarta mendung diiringi rintik hujan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para d’traveler. Kami berkumpul bersama di titik kumpul yang telah ditentukan, yaitu Stasiun Gambir. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Museum Nasional yang berada di Jalan Merdeka Barat No. 12.Di Museum Nasional atau yang lebih dikenal Museum Gajah ini kami melihat berbagai benda – benda bernilai sejarah yang terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi, numisnatik dan heraldik, keramik, etnografi, sejarah dan geografi.Perjalanan kami berlanjut menuju Museum Taman Prasasti yang berada di jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Museum Taman Prasasti dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 28 September 1795, merupakan salah satu taman pemakaman umum modern tertua di dunia. Dari sekian banyaknya makam yang ada di sini, ada beberapa yang menarik perhatian para d’traveler. Yakni Makam dari Mayjen J.H.R. Kohler yang merupakan komandan serdadu Belanda yang memimpin penyerangan ke Banda Aceh pada 14 April 1873. Namun pada saat itu Kohler tewas karena tertembak oleh sniper Aceh di depan Masjid Raya Baiturrahman. Van Alvin, d’traveler asal Aceh mengatakan Prasasti Mayjen Kohler yang ada di Museum Taman Prasasti sama dengan yang ia lihat di Aceh sana dari sisi bentuk maupun simbol – simbol yang melekat pada prasastinya. Seperti simbol ular melingkar dengan mulut yang menggigit ujung ekornya, atau dalam dunia simbol disebut sebagai Ouroboros Symbol. Selain makam Mayjen Kohler, yang menarik perhatian lainnya adalah makam Olivia Marianne Raffles (1814) yang merupakan isteri Gubernur Jenderal Inggris dan juga pendiri Singapura, Sir Thomas Stamford Raffles. Dan tentunya Makam dari Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa angkatan 66.Puas menjelajahi makam di Taman Prasasti kami ishoma terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan di Kota Tua. Setelah berfoto – foto di pelataran Museum Fatahillah, kami berjalan menuju Museum Bank Indonesia. Di sini kami mendapatkan informasi terkait sejarah berdirinya Bank Indonesia. Tak hanya itu saja, di sini kami juga melihat berbagai koleksi uang yang pernah digunakan di Indonesia dari masa kolonial Belanda, pendudukan Jepang, hingga yang digunakan saat ini.Perjalanan terus berlanjut menuju Jembatan Kota Intan. Jembatan ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1628 dan telah mengalami pemugaran beberapa kali. Dulu setiap kapal – kapal yang mengangkut komoditi dari dan ke Pelabuhan Sunda Kelapa dikutip cukai ketika melewati jembatan jungkit di Kali Besar itu.Akhir dari perjalanan d’traveler yang perdana ini adalah Pelabuhan Sunda Kelapa, sebuah pelabuhan yang sangat melekat dengan Sejarah Jakarta. Bahkan hari jadinya pada tanggal 22 Juni 1527 dijadikan sebagai hari ulang tahun kota Jakarta.Para peserta meski lelah karena mengelilingi Jakarta seharian namun nampak puas, karena jalan – jalan kali ini tak hanya sekedar jalan namun juga mendapatkan pengetahuan mengenai sejarah Indonesia pada umumnya dan Kota Jakarta pada khususnya. β€œacaranya seru banget, nyesel deh yang gak ikutan” tutur afriyana.β€œKe depannya kita akan terus melakukan acara jalan - jalan bareng dengan tema yang berbeda – beda, hari ini sejarahΒ  mungkin selanjutnya alam, religi, kuliner atau apapun itu” tutur Catur dipenutup acara. Jadi ayo bergabung dengan Komunitas d’traveler supaya bisa ikutan acara serunya.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads