Jelajah Air Terjun Tersembunyi di Sentul, Bogor
Dail Choiri - detikTravel
Selasa, 22 Des 2015 18:30 WIB
Jakarta - Akhir-akhir ini daerah Sentul menjadi destinasi wisata bagi traveler Jakarta untuk mengisi libur akhir pekan. Bagi traveler penikmat alam, terdapat tiga air terjun atau curug yang tersembunyi di Sentul.Destinasi curug seperti Curug Leuwi Hejo dan Kencana menjadi favorit traveler di akhir pekan. Namun tahukah Anda, masih ada curug tersembunyi yang belum banyak dikunjungi traveler. Yaitu Curug Hordeng, Curug Kembar Cibereum dan Curug Ciburial.Ketiga curug ini berada di Desa Cibereum Sentul, Bogor. Menurut warga sekitar, dari curug-curug inilah aliran air Leuwi Hejo berasal. Kali ini saya berkesempatan mengunjungi destinasi yang masih antimainstream ini bersama komunitas Travelmate Adventure.Memanfaatkan libur nasional pilkada serentak 9 Desember lalu, kami memulai perjalanan pukul 08:00 pagi dengan meeting point di persimpangan jalan arah menuju JungleLand. Setelah semua berkumpul, mulailah kami menuju curug.Ada sekitar 10 motor yang ikut dalam rombongan. Kami melewati pedesaan di kawasan Babakan Madang, melewati wisata Gunung Pancar dan melewati kawasan wisata Leuwi Hejo. Di Leuwi Hejo kami sempat beristirahat sebentar karena salah satu motor teman kami mogok dikarenakan panas mesin. Barulah setelah itu kami melanjutkan perjalanan kembali.Dari Leuwi Hejo kami menuju arah perkampungan Cibadak dan dilanjutkan menuju perkampungan Cibeureum. Di perkampungan Cibereum inilah 3 curug tersebut berada. Sepanjang perjalanan dari Kampung Cibadak menuju Cibereum.Kami melewati jalan desa yang cukup sempit. Di beberapa titik terdapat tanjakan dan turunan yang cukup curam bahkan licin. Saya pun sempat terjatuh dari motor saat melewati turunan yang curam tersebut. Sampai akhirnya kita sampai di tempat tujuan.Sesampainya di sana, salah seorang teman mengkoordinir uang dari rombongan untuk membayar tiket masuk curug beserta parkir sebesar 15 ribu rupiah per orang. Barulah setelah itu kami memulai tracking menuju curug.Dalam perjalanan tracking menuju curug kami melewati jalan setapak di pinggir bukit dengan kontur tanah merah diselingi jurang di sisi sebelahnya. Puncak-puncak bukit yang berbaris dan menghijau memanjakan mata kami dalam perjalanan.Setelah itu barulah kita menuruni bukit hingga menemukan aliran sungai. Tepat di sisi sungai terdapat pohon bertuliskan palang arah menuju 3 curug tersebut. Setelah berembuk, akhirnya kami memutuskan menuju curug yang jauh terlebih dahulu yaitu Curug Hordeng.Menuju Curug Hordeng kami menyusuri sungai dan tracking melewati bebatuan besar di sungai. Dalam perjalanan kami juga melewati Curug Kembar. Setelah kurang lebih 30 menit menyusuri sungai, akhirnya kami sampai di Curug Hordeng. Tak heran mengapa curug ini disebut Curug Hordeng, karena memang bentuk curug ini lebar menyerupai tirai. Kolam air yang terbentuk di bawah curug membuat siapapun ingin berbasah-basahan di dalamnya. Namun harus hati-hati, karena semakin mendekati curug kedalaman air semakin dalam.Puas berbasah-basahan di Curug Hordeng, kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Kembar dan kali ini kami bermain air kembali. Curug ini relatif dangkal dibanding Curug Hordeng. Sehingga untuk bermain air dan menikmati derasnya air terjun dari dekat pun relatif aman. Airnya pun jernih dan benar benar menyegarkan.Tak puas sampai di situ rasa penasaran membawa kami menuju Curug Ciburial. Namun kali ini kami tidak berbasah basahan lagi, kami hanya mengabadikan moment dan seru-seruan bersama. Sebelum pulang kami makan bersama-sama di salah satu rumah warga sambil merapikan semua perlengkapan yang dibawa untuk pulang.Walau hanya one day trip, perjalanan ini merupakan sebuah kebersamaan yang sulit untuk dilupakan. Di sini kami mendapatkan teman baru serta pengalaman baru. Anda mau mencobanya? Salam traveler.
(travel/travel)












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Koster Akui Jumlah Wisatawan Domestik ke Bali Turun di Libur Nataru