Berbagai Objek Wisata Menarik di Surabaya & Madura
Selasa, 29 Des 2015 14:10 WIB

Teguh Tofik Hidayat
Jakarta - Liburan ke daerah Jawa Timur, traveler bisa melihat Jembatan Suramadu di Surabaya dan menyeberang ke Madura. Ada banyak objek wisata menarik di kedua kota tersebut.Setelah membaca-baca destinasi wisata di sekitar Surabaya, akhirnya saya putuskan untuk menyeberang ke pulau Madura menggunakan sepeda motor yang sudah saya pesan di Surabaya. Transportasi sudah didapat, langsung menggunakan google maps sebagai panduan saya menuju pulau Madura yang sama sekali belum pernah saya datangi sekalipun.Rencana awal adalah menuju Gili Labak, tetapi rencana tinggal rencana karena saya tersesat di Kabupaten Sampang. Hari semakin sore, akhirnya saya kembali mencari destinasi wisata yang lebih dekat dari tempat saya berada. Siapa sangka Pulau Madura mempunyai pesona wisata yang mungkin kalah populer oleh Gili Labak. Pesona wisata ini bernama Air Terjun Toroan yang mempunyai keunikan. Aliran airnya yang langsung menuju laut sangat cocok dinikmati saat matahari terbenam.Air terjun ini terletak di Desa Ketapang Daya, Kabupaten Sampang, Madura. Sekitar 100 km dari Kota Surabaya atau 3 jam berkendara. Cukup sulit menemukan air terjun ini karena tidak adanya papan petunjuk di sekitar lokasi. Setelah sampai Desa Ketapang Daya, saatnya saya bersosialisasi dengan para penduduk setempat, tentunya dengan maksud untuk menanyakan lokasi air terjun tersebut. Tidak disangka para penduduk di Madura sangat ramah, malah bersedia mengantar dan menemani saya langsung ke lokasi air terjun tersebut. Matahari sudah terbenam dan hari semakin gelap. Maka saya putuskan untuk menyudahi menikmati keindahan matahari terbenam di Air Terjun Toroan dan mencari warung makan bersama bapak penduduk setempat yang sudah bersedia mengantar dan menemani. Selesai makan si bapak langsung pamit pulang, dan saya diberitahu kalau ada penginapan satu-satunya di Desa Ketapang Daya ini. Karena hari semakin malam, saya pun langsung menuju penginapan yang dimaksud. Yang membuat saya shock adalah, semua kamar di penginapan tersebut penuh. Sedikit mengumpulkan keberanian, akhirnya saya putuskan untuk kembali ke Kota Surabaya saat itu juga. Jalanan di Pulau Madura relatif sepi, apalagi saat malam. Setelah mengisi kembali bahan bakar motor sampai penuh, saya pun tancap gas dengan tujuan Surabaya atau mencari penginapan dimanapun jalan yang saya lalui. Setelah berkendara selama kurang lebih 2 jam atau sekitar 75 km, sampailah saya di Kota Bangkalan. Akhirnya saya pun mendapatkan penginapan di kota ini dengan harga yang lumayan bikin saya kaget, yaitu hanya Rp 60.000 per malam dengan fasilitas 1 tempat tidur, kamar mandi, TV dan kipas angin. Terbilang sangat murah dengan fasilitas yang didapat.Selalu ada hikmah disetiap kejadian yang kita dapat. Siapa sangka saat menginap di Bangkalan dan mengobrol dengan resepsionis penginapan, saya diberitahu apabila di Bangkalan ini ada tempat wisata yang lumayan bagus, yaitu Bukit Jaddih. Bukit Jaddih ini awalnya adalah tempat penambangan kapur yang lama-lama ramai dikunjungi karena keindahannya. Cukup mudah menemukan tempat wisata ini, karena memang para penduduk setempat sudah banyak yang mengetahui. Cukup membayar Rp 5.000 untuk parkir motor, kita sudah bisa menikmati keindahan hamparan tanah berkapur yang bisa dinikmati dari atas puncak bukit Jaddih. Sedikit tips dari saya untuk menikmati keindahan Bukit Jaddih ini, datanglah saat pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari dari pukul 16.00. Karena apabila siang hari, panasnya sangat menyengat dikarenakan tidak adanya pepohonan.Puas menikmati keindahan Bukit Jaddih, saya pun melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Ternyata kota Surabaya dari Bangkalan ini sudah lumayan dekat. Hanya sekitar 45 menit saya sudah sampai di Jembatan Suramadu sisi Madura yang tentu saja saya kembali berhenti untuk sekedar mengabadikan jembatan penghubung antar pulau ini. Sambil menikmati secangkir kopi di pinggir Jembatan Suramadu ini.Menjelang malam saya pun kembali melanjutkan perjalanan saya menuju Surabaya, dan memang sensasi saat melintasi jembatan suramadu ketika terbenam ini terasa berbeda. Kita bisa menikmati keindahan kota Surabaya yang mulai menyalakan lampu dan semburat awan senja. Sampai di ujung Jembatan Suramadu sisi Surabaya, langit sudah gelap dan jembatan pun terlihat semakin cantik dengan dinyalakannya lampu-lampu yang tentu saja tidak saya sia-siakan untuk diabadikan. Puas menikmati keindahan malam Jembatan Suramadu, saya langsung menuju penginapan yang memang sudah saya pesan jauh-jauh hari sebelum saya meninggalkan kota Surabaya esok hari. Alarm saya set pukul 04.30, karena saat matahari terbit saya ingin menyaksikan sunrise di Pantai Kenjeran. Karena letihnya badan, alarm pun tidak mampu membangunkan saya tepat pukul 04.30. Saya sendiri terbangun pukul 05.15. Beruntung jarak penginapan dengan Pantai Kenjeran tidak jauh.Pukul 05.30 saya sudah sampai di pintu masuk Pantai Kenjeran Lama, tetapi loket masih tutup karena mungkin saya kepagian datangnya. Setelah menunggu sekitar 10 menit, ada ibu-ibu pekerja yang baru datang dan membukakan loket. Cukup membayar Rp 5.000 sebagai tiket untuk masuk ke pantai ini dan bisa menikmati keindahan matahari terbit di Pantai Kenjeran Lama ini. Matahari beranjak naik dan hari pun semakin siang. Saya pun kembali ke penginapan untuk beres-beres, mandi dan check out serta kembali ke tempat peminjaman motor di sekitar Terminal Purbaya, karena memang jadwal liburan saya sudah usai hari ini dan kembali ke rumah.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit