Sumpet, Kerajinan Tangan Khas Suku Tertua di Bangka

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sumpet, Kerajinan Tangan Khas Suku Tertua di Bangka

Arie Okta Friyanto - detikTravel
Minggu, 06 Sep 2015 12:55 WIB
loading...
Arie Okta Friyanto
Seorang wanita sedang membuat sumpet
Sumpet, Kerajinan Tangan Khas Suku Tertua di Bangka
Jakarta - Saat liburan akhir pekan di Bangka, sempatkan melihat pembuatan sumpet yang biasanya dibuat oleh Suku Lom di Bangka. Sumpet ini merupakan wadah dari anyaman tumbuhan pucot, yang dipakai untuk menaruh nasi.Beberapa waktu lalu, saya melihat pembuatan sumpet di Bangka. Dengan gaya bicara dan bahasa khas orang Lom, saya agak sedikit kesulitan mengartikan apa yang dibicarakan seorang wanita yang bernama Le. Beliau adalah salah satu orang yang masih aktif membuat kerajinan khas dari suku pertama di Pulau Bangka.Pucot merupakan bahan dasar dalam membuat sumpet. Tumbuhan yang biasa hidup di rawa-rawa ini sekarang sudah mulai sulit ditemukan. Sehingga membuat Le harus meluangkan waktu lebih untuk mencari tumbuhan tersebut.Sayangnya ketika saya berkunjung, Le sedang tidak menyimpan tumbuhan pucot yang dimaksud. Sumpet sendiri sejak zaman dahulu hingga sekarang sering digunakan sebagai media untuk menaruh buk atau nasi, ketika pergi ke ladang. Le mengatakan bahwa nasi yang ditaruh dalam sumpet bisa bertahan 24 jam tanpa harus dipanaskan.Dalam prosesnya, pembuatan sumpet ini cukup rumit dan memakan waktu lama. Untuk menganyam sebuah sumpet membutuhkan waktu kurang lebih dua belas jam. Rasa kantuk pun terkadang muncul saat membuatnya.Secara singkat, Le menjelaskan proses pembuatan sumpet kepada kami. Mulai dari mencari pucot sebagai bahan dasar pembuatan sumpet. Setelah ditemukan dan dipotong, pucot diluruskan. Kemudian dicelor atau direndam dengan air panas.Setelah beberapa lama dicelor, pucot digantung agar kering. Kemudian kembali direndam dengan air dingin dan dibiarkan selama kurang lebih 2 hari. Setelah direndam barulah kemudian dijemur saat hari teduh dan angin tidak terlalu kencang.Sesekali saya mencoba menganyam sumpet yang sudah hampir selesai dikerjakan Le. Diperlukan kesabaran yang cukup tinggi untuk menyelesaikan sebuah sumpet ini. Ketelitian juga diperlukan untuk memperhatikan sudut-sudut tempat bersimpulnya lembaran pucot hingga menjadi sebuah anyaman yang cantik.Selain sumpet, Le juga bisa membuat Kikich dari bahan dasar daun mengkuang. Proses pembuatannya tergolong lebih mudah dibandingkan sumpet.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads