Asyiknya Menyelusuri Alam Pedesaan Curug Putri di Brebes
Rabu, 08 Apr 2015 14:13 WIB

Taufik
Jakarta - Siapa bilang di Brebes tidak ada tempat wisata keren yang bisa Anda kunjungi? Coba saja datang ke Curug Putri, air terjun eksotis yang masih sepi. Apalagi, alamnya yang masih alami membuat curug ini seperti milik pribadi. Asyik!Dari Guci, pemandian air panas yang ada di kaki Gunung Slamet, kami melanjutkan perjalanan wisata di Pulau Jawa. Tujuannya kali ini Curug Putri yang terdapat di Dukuh Padanama, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.Menurut informasi, kalau menggunakan kendaraan SUV, kita bisa mencapai Curug Putri lewat jalan alternatif di kawasanΒ pegunungan dengan rute Tuwel-Bumijawa, lalu Batu Merah-Kali Pedes, Dauwan-Pengasinan, dan akhirnya sampai ke Sirampog.Dari Guci, kami melewati jalan raya Tuwel Bumi Ayu yang cukup mulus namun agak sempit. Setelah sampai di kawasan Dawuan, suasana pedesaan sekaligus pegunungan sangat terasa. Jalan yang sempit dan kadang-kadang dalam kondisi yang rusak parah, serta udara yang bersih dan sejuk menyambut kedatangan kami. Di kawasan ini, juga dapat disaksikan budidaya sayur-mayur yang bahkan merambah sampai ke dinding-dinding tebing di pegunungan.Akhirnya, setelah berkendaraa hampir 3 jam dengan beberapa kali istirahat termasyuk menunaikan shalat ashar, kendaraan pun sampai di Sirampog. Ada jalan kecil dengan petunjuk menuju Curug Putri yang hanya muat untuk satu kendaraan. Jalannya menurun dan akhirnya sampai di sebuah jembatan di mana kendaraan agak besar tidak dapat lewat. Akhirnya kami parkir di tepi sebuah rumah dengan sebelumnya memutar arah balik kendaraan.Seorang anak kecil mengantar sampai ke sebuah pematang sawah dengan petunjuk papan sederhana bertuliskan Curug Putri. Di depan pematang ini, ada seorang pemuda yang sedang membuka kelapa muda dengan sebuah golok yang tajam. Ketika saya menanyakan arah menuju Curug Putri, pemuda tadi menawarkan diri untuk mengantar saya menyusuri pematang sawah yang jaraknya hanya sekitar 400 meter saja.Perjalanan di senja hari menyusuri pematang sawah sangat mengesankan. Pemandangan yang indah, kehidupan desa yang nyaman dan santai termasuk ada seorang bapak tua yang mandi di pancuran. Setelah sekitar 5 menit berjalan, terdengar suara deburan air terjun. Tidak lama kemudian, tampaklah sebuah air terjun yang cukup deras dan indah.Itulah Curug Putri. Sore itu, hanya ada dua orang pemuda desa yang sedang bermain di sekitar air terjun. Sementara dalam perjalanan, ada juga beberapa pengunjung yang sedang dalam perjalanan kembali dari air terjun.Sang pemuda menjelaskan bahwa dulunya terdapat sepasang air terjun di sini. Sekarang hanya tinggal satu, sementara bekas air terjun di sebelahnya masih dapat dilihat di tebing. Airnya cukup deras dengan ketinggian sekitar 25 meter dan di bawahnya ada terdapat batu-batu alam yang besar untuk kita sekedar duduk atau bersantai.Lalu, mengapa air terjun ini bernama Curug Putri?Β Menurut hikayat dan cerita turun menurun dari masyarakat sekitar, Putri yang dimaksud bukanlah putri istana atau kraton kerajaan melainkan putri dari kahyangan alias bidadari yang menggunakan air terjun ini untuk tempat mandi. Mereka menggunakan bianglala alias pelangi, sebagai tangga antara kahyangan dan dunia ini.Kelebihan, atau sekaligus kekurangan air terjun ini adalah suasananya yang benar-benar asli alias natural, alam pedesaan yang tenang dan asri.Β Pertama, kita tidak usah membayar tiket ataupun retribusi untuk menikmati keindahannya dan sekaligus tidak ada fasilitas wisata apapun di tempat ini. Tidak ada pedagang, toilet, dan tentunya hal-hal berbau komersial yang biasanya berjubel di tempat wisata.Anda tertarik ke Curug Putri? Silahkan mampir Sirampog, Brebes!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!