Asrinya Ciwidey dan Situ Patenggang, Bikin Betah!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Asrinya Ciwidey dan Situ Patenggang, Bikin Betah!

Aprianto Edy Kurniawan - detikTravel
Jumat, 10 Apr 2015 18:30 WIB
loading...
Aprianto Edy Kurniawan
Pemandangan di Situ Patenggang kala Pagi
Ini View dari jendela Situ Patenggang
Penampakan Villa Situ Patenggang, tempat kami menginap
Danau yang di kelilingi Perbukitan
View dari Villa Situ Patenggang
Asrinya Ciwidey dan Situ Patenggang, Bikin Betah!
Asrinya Ciwidey dan Situ Patenggang, Bikin Betah!
Asrinya Ciwidey dan Situ Patenggang, Bikin Betah!
Asrinya Ciwidey dan Situ Patenggang, Bikin Betah!
Asrinya Ciwidey dan Situ Patenggang, Bikin Betah!
Jakarta - Kawasan Ciwidey dan Situ Patenggang, Kabupaten Bandung, memang sudah dikenal sebagai daerah tujuan wisata. Udara sejuk dan pemandangan indahnya menjadi tujuan utama wisatawan datang ke sini. Anda pun harus mencobanya akhir pekan ini.Ini adalah lanjutan dari kunjungan saya dari Ujung Genteng. Memulai perjalanan dari Ujung Genteng pukul 10.00 WIB, dengan harapan pukul 19.00-20.00 WIB sudah bisa sampai di sini. Namun kami tetap sempat tersasar, dan macet parah di daerah Cianjur. Akhirnya pukul 24.30 kami baru sampai di sini.Kami jauh-jauh hari sudah memesan satu villa yang memang memiliki view paling bagus di daerah ini, yaitu Villa Situ Patenggang. Villa yang cukup luas dan ada perapiannya membuat betah untuk menghabiskan waktu di sini. Villa ini persis berada di pinggir Situ Patenggang. Harganya cukup murah apabila kita pergi rombongan, villa yang bisa memuat sampai 20 orang ini harga permalamnya tidak lebih dari 2 juta.Oh ya, asal muasal dari nama situ ini yang memiliki 2 nama yaitu Situ Patengan. Hal ini mengacu pada desa dimana situ ini berada. Nama Patengan berasal dari bahasa Sunda "Pateangan" yaitu artinya saling mencari, sedangkan petenggang sendiri artinya terpisah dari jarak maupun waktu. Teman-teman pasti bingung kenapa namanya seperti ini.Nama itu di ambil dari cerita rakyat yang berkembang di sini, yaitu kisah cinta antara Ki Santang dan Dewi Rengganis, karena mereka saling mencintai namun terpisah oleh perang yang melanda waktu itu, akhirnya mereka berusaha untuk bisa bertemu. Pada akhirnya mereka di pertemukan di Batu Cinta dan Dewi Rengganis meminta Ki Santang untuk membuat danau. Jadilah danau ini.Batu Cinta yang di percaya menjadi tempat pertemuan mereka sampai saat ini masih ada di pinggir danau/situ ini. Teman-teman akan di tawari untuk naik perahu ke Batu Cinta, saran saya, jalan kaki saja, selain sehat dan irit ongkos tentu saja. Kita akan melewati kebun teh yang asri. Dijamin, tidak akan menyesal kalau jalan kaki ke batu cinta.Pagi harinya, saya berencana ingin menikmati pagi di tepi danau akan tetapi, sudah penuh dengan pengunjung! Parkiran motor saja sudah penuh. Agak sedikit kecewa kenapa pengunjung sampai membludak seperti ini. Akhirnya saya berjalan juga menyusuri warung-warung yang menjual souvenir khas danau ini.Satu hal yang membuat saya miris, masih sangat kurangnya masyarakat indonesia dalam menjaga kebersihan lingkungan, sampah berserakan dimana-mana, padahal tempat sampah yang di sediakan sudah cukup banyak dan lebih miris lagi, Batu Cinta yang menjadi ikon dari kawasan ini dicoret habis-habisan. Hanya bisa mengelus-elus dada saya melihat ini semua.Β Tapi walau bagaimanapun juga, kawasan ini sangat nyaman terutama untuk udara sejuknya. Top banget! Mungkin masyarakat saja yang harus lebih sadar untuk menjaga lingkungan. Berwisata akan semakin nyaman jika suasananya bersih dan asri. Setuju traveler?
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads