Mengintip Sejarah Penambangan Timah Di Museum Belitung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengintip Sejarah Penambangan Timah Di Museum Belitung

Lia Hafilya Gusnita - detikTravel
Kamis, 16 Apr 2015 11:50 WIB
loading...
Lia Hafilya Gusnita
Batu Satam, batu nan cantik yang hanya terdapat di Belitung
Rempah-rempah yang tumbuh di tanah Belitung
Adikku Nabilla dan sepeda ontel yang jadoel
Keramik-keramik yang diambil dari dalam perairan laut Belitung
Replika kapal keruk PT Timah dan hewan-hewan yang diawetkan
Mengintip Sejarah Penambangan Timah Di Museum Belitung
Mengintip Sejarah Penambangan Timah Di Museum Belitung
Mengintip Sejarah Penambangan Timah Di Museum Belitung
Mengintip Sejarah Penambangan Timah Di Museum Belitung
Mengintip Sejarah Penambangan Timah Di Museum Belitung
Jakarta - Belitung tak hanya terkenal oleh pantainya. Anda pun bisa menyimak sejarah panjang penambangan timah di Museum Belitung. Di museum ini juga terdapat peninggalan-peninggalan kerajaan Belitung. Penasaran?Anda perlu tahu, di Belitung ada 2 museum. Yang pertama adalah 'Museum Kata' Pak Cik Andrea Hirata yang berada di Desa Gantong, dan menceritakan tentang film Laskar Pelangi yang fenomenal itu. Tetapi ada satu lagi Museum Di Belitung yang isinya menceritakan tentang Sejarah Pulau Belitung dan Sejarah Timah. Mungkin banyak para traveler yang belum mengetahui keberadaan museum yang satu ini.Namanya Museum Belitung, yangterletak di tengah-tengah kota Tanjung Pandan. Museum ini terletak di Jalan Melati, tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjung Pandan. Lokasi Museum ini sangat strategis, dekat dengan Pantai Tanjung Pendam.Hampir semua bangunan yang ada di sekitar Museum merupakan bangunan tua peninggalan jaman penjajahan Belanda. Bangunan itu mempunyai usia yang cukup lama dan berarsitektur khas Belanda. Bangunan rumah-rumah tua tersebut merupakan kawasan benda cagar budaya, termasuk bangunan Museum Belitung, yang dilindungi.Menurut infomasi yang saya dapat, petinggi PT Timah dulunya adalah orang Belanda. Dari dialah ide asal mula museum ini dibangun. Dulunya orang Belanda berkeinginan Museum Belitung hanya untuk menyimpan sejarah penambangan timah saja, baik yang dikerjakan secara tradisional maupun modern.Museum ini juga difungsikan sebagai tempat penyimpanan berbagai jenis bebatuan yang ada di Pulau Belitung yang diperolah selama proses penambangan timah. Batu yang sering di temukan selama proses penambangan timah adalah Batu Satam. Batu satam adalah batu nan cantik yang hanya ada di Pulau Belitung, tidak bisa ditemukan di bagian dunia manapun.Namun, setelah orang Belanda tersebut pergi meninggalkan Pulau Belitung, museum ini diambil alih dan dikelola oleh Pemda Belitung. Tak hanya menyimpan segala hal tentang timah, di museum ini juga terdapat peninggalan-peninggalan kerajaan yang pernah berdiri di Belitung, benda-benda jaman perang, sejarah berdirinya Pulau Belitung, juga benda-benda yang tersimpan di dalam perairan Laut Belitung.Selain itu, Anda bisa melihat rempah-rempah yang khas seperti lada, cengkeh dan kopi. Di museum ini juga terdapat Kebun Binatang Mini. Oh ya, perlu kalian ketahui, buaya yang sering menghadang Lintang saat mau pergi ke sekolah adalah buaya yang dipelihara Oleh Museum Belitung lho. Sampai sekarang, buaya tersebut masih berada di dalam Kebun Binatang Mini yang ada di dalam museum.Untuk masuk ke dalam museum ini, kita hanya membayar Rp 2.000 saja. Tak mahal bukan? Dengan uang Rp 2.000, kita bisa banyak mendapatkan pelajaran tentang sejarah Pulau Belitung, sejarah timah, alat-alat yang digunakan untuk mengambil timah, atau juga sejarah tentang penghuni-penghuni di perairan Belitung.Selain itu, kita juga bisa belajar tentang adat istiadat Pulau Belitung, sampai binatang-binatang buas yang pernah menghuni sungai-sungai di Belitung.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads