Nglanggeran, Gunung Purba yang Bisa Didaki Pemula

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nglanggeran, Gunung Purba yang Bisa Didaki Pemula

Wien88 - detikTravel
Kamis, 14 Mei 2015 11:30 WIB
tebing gunung api purba
jalur pendakian dan view gunung
panorama embung dari gardu pandang gunung api purba
Embung Nglanggeran
Narsis di Puncak Gunung Gede Nglanggeran
Nglanggeran, Gunung Purba yang Bisa Didaki Pemula
Nglanggeran, Gunung Purba yang Bisa Didaki Pemula
Nglanggeran, Gunung Purba yang Bisa Didaki Pemula
Nglanggeran, Gunung Purba yang Bisa Didaki Pemula
Nglanggeran, Gunung Purba yang Bisa Didaki Pemula
Jakarta - Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta terkenal punya deretan pantai indah. Namun selain itu, ada pula gunung purba Nglanggeran yang cocok untuk para pendaki pemula. Jalurnya cukup mudah, pemandangannya indah!Indonesia dikenal memiliki banyak gunung, baik yang berstatus aktif maupun tidak. Beberapa gunung terkenal di Indonesia yang sangat diminati kalangan pendaki antara lain Semeru, Bromo, Rinjani, Lawu, Merbabu, dan lain-lain.Pendakian gunung-gunung megah tersebut biasanya dilakukan oleh para pendaki profesional. Nah, bagi pemula yang ingin merasakan sensasi mendaki, coba datangi mengunjungi Gunung Api Purba Nglanggeran, Yogyakarta.14 Februari 2015, saat banyak orang merayakan Hari Valentine, saya berkesempatan mendaki gunung api Nglanggeran. Gunung yang berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul ini merupakan satu-satunya gunung api purba di Yogyakarta yang terbentuk dari magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu.Gunung ini tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava, dan breksi andesit. Gunung api purba menawarkan sensasi mendaki yang tak kalah seru. Bagi pendaki awam dan pemula seperti saya, jalur trekking sepanjang jalan menuju puncak gunung ini cukup menantang dan membuat nafas ngos-ngosan.Pemandangan di sepanjang jalur trekking sangat menawan. Terdapat bebatuan berukuran raksasa berpadu tumbuhan hijau serta jurang di beberapa bagian. Oiya, ada salah satu jalur pendakian yang sangat unik. untuk bisa menuju puncak atau melalui jalan, kita harus melewati lorong sempit.Β Bukan sembarang lorong, melainkan himpitan dua buah batu raksasa yang sangat besar. Kita harus berjalan di antara himpitan batu tersebut. Sempit dan gelap. Hanya bisa dilalui oleh satu orang saja. Sungguh pengalaman yang menegangkan. Bahkan awalnya saya ragu tapi akhirnya saya pun berhasil melewatinya. Ke luar lorong, kita akan disambut tanjakan. Kurang lebih satu jam saya berhasil sampai di puncak yang disebut Puncak Gunung Gede.Rasa lelah terbayar sudah. Pemandangan dari sini sungguh indah dan luar biasa. Sejauh mata memandang, hamparan sawah penduduk nan hijau terhampar luas. Dari sini terlihat pula tower-tower pemancar TV yang tadi kita lewati saat perjalanan. Terlihat kecil seperti antena. Saat cuaca cerah, pemandangan sekitar terlihat lebih menakjubkan. Kota Yogya dan sebagian daerah Gunungkidul terlihat dari kejuhan. Bahkan Gunung Merapi pun terlihat meski kurang jelas.Β Yang menarik, di tengah hamparan sawah di bawah, terlihat sebuah danau berwarna biru yang cantik. Ya, itulah Embung Nglanggeran, yang berada sisi gunung ini. Pemandangan embung dari atas puncak gunung ini sangatlah indah. Terlihat pengunjung embung begitu kecil seperti semut dilihat dari tempat ini. Persis seperti semut yang sedang mengerubungi genangan air gula.Puas melihat keagungan Puncak Gunung Gede, saya bersama teman memutuskan untuk turun. Trek jalur turun dibuat berbeda jalur oleh pengelola, namun tak kalah menantang dari trek naik tadi. Banyak pemandangan indah di sepanjang trek turun. Tak ketinggalan, ada juga banyak spot untuk berfoto di sepanjang trek pendakian. Satu jam perjalanan turun, kami pun sampai di sebelah timur area parkir kendaraan.Β Selanjutnya, kami memutuskan mampir ke Embung Nglanggeran yang tadi terlihat dari atas. Letak embung dari gunung tidak jauh. Sekitar 15 menit perjalanan naik motor. Untuk sampai ke embung kita harus menaiki anak tangga dari tempat parkir.Β Pemandangan embung ini juga sangat indah. Embung atau waduk buatan seluas 5.000 meter persegi ini berada di ketinggian sehingga lokasinya sangat cocok untuk melihat sunset ataupun sunrise. Tak heran banyak yang memanfaatkannya untuk melihat matahari tenggelam maupun terbit dari tempat ini.Sayang ketika saya sampai ke tempat ini, cuaca sedang mendung sehingga tak bisa menyaksikan sunset. Pemandangan sekitar pun sangat memesona. Ditambah lagi dengan adanya kebun buah di sekeliling embung antara lain durian, kelengkeng, dan rambutan.Oh iya, dari sini kita bisa melihat balik gunung api purba bak background yang begitu megah. Uniknya, panorama gunung tersebut memang terlihat seperti bebatuan atau pegunungan peninggalan masa purba.Β Untuk menuju lokasi gunung api purba yang berada di Desa Nglanggeran, Pathuk, Yogyakarta ini sangat mudah. Dari pusat Kota Yogya telusuri saja Jalan Wonosari. Setelah melewati Bukit Bintang dan Radio GCD, Anda akan menjumpai perempatan. Di perempatan ini kita harus berbelok ke kiri menuju ke Desa Ngoro-oro. Ikuti saja jalan itu sampai menemui plang bertuliskan Gunung Api Purba Desa Nglanggeran.Β Tiket masuk Gunung Api Purba adalah Rp 9.000 sedangkan tiket ke Embung Nglanggeran adalah Rp 7.000 per orang saat siang dan Rp 9.000 saat malam hari. Saat berlibur di Yogya, sempatkan ke sini!
Hide Ads