Pulau Sabu, Si Kecil yang Cantik di Timur Indonesia
Senin, 15 Jun 2015 13:50 WIB

Suqadi Gondo Purnomo
Jakarta - Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia dipenuhi dengan berbagi pulau yang begitu indah. Termasuk di Kupang, dimana ada Pulau Sabu yang menyimpan keindahan alam dan budaya yang sayang untuk dilewatkan.Untuk menuju Pulau Sabu atau Sawu, saya harus terbang ke Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur. Begitu sampai di Bandara El Tari Kupang, saya segera pindah pesawat menuju Pulau Sabu. Tantangan pun dimulai,pesawatnya ternyata hanya bisa membawa maksimal 10 orang dan duduknya langsung dibelakang Pilot.Pesawatnya memang kecil sehingga penumpang bisa melihat semua aktivitas pilot. Pesawt terbang rendah dan memungkinkan saya melihat lautan luas serta beberapa pulau dari atas pesawat, sambil foto-foto tentunya.Di Pulau Sabu ada beberapa Hotel dan penginapan yang letaknya di wilayah Sabu Barat. Ojek menjadi alat transportasi umum yang bisa mengantar saya keliling Pulau Sabu. Di Desa Namata, Sabu Barat, saya menjumpai batuan Megalitiku yang berjumlah 12.Bentuk batu ada yang bulat, persegi, bulat agak lempeng pada bagian atasnya, dan besarnya bervariasi. Di sekitarnya, saya menjumpai beberapa rumah adat Suku Sabu yang salah satunya menjadi tempat tinggal kepala Suku. Biasanya pada hari-hari tertentu diadakan acara adat di tempat ini.Menuju Sabu Timur saya melewati perbukitan dengan pohon lontar yang tumbuh subur di sepanjang jalan. Pohon lontar adalah pohon berkat bagi masyarakat Sabu. Dari batang pohon lontar mereka bisa menjadikannya tiang rumah, daunnya menjadi atap.Tak hanya itu, buahnya bisa menghasilkan minuman dan makanan khas Sabu. Pohon lontar menghiasi sampai saya tiba di dekat pantai. Keindahan pantai yang berbeda, karena biasanya saya melihat pantai dengan pohon kelapa.Mendekati pantai saya dikagetkan dengan hamparan benda seperti perahu mainan yang terbuat dari daun lontar. Terlihat seorang ibu membawa ember dari arah laut dan menuangkan air ke perahu-perahu daun lontar itu. Ibu yang lain berjalan keliling dan sesekali menunduk seakan memeriksa sesuatu.Β Setelah mendatangi dan berbincang dengan mereka, barulah saya tahu kalau perahu-perahu daun lontar itu adalah tempat membuat garam. Proses pembuatan garam yang unik dan perjuangan ibu-ibu yang luar biasa untuk menghasilkan garam.Di sepanjang Sabu Barat sampai Liae punya pantai yang bagus untuk menikmati sunset. Pantai di sini punya pasir putih yang bersih dengan suasana lebih tenang. Sambil menikmati sunset yang sempurna di depan mata, saya merenungkan kembali setiap perjalanan di Pulau Sabu.Perjalanan yang awalnya berhadapan dengan tantangan, ternyata memberikan keindahan, keunikan dan ucapan syukur yang terbungkus didalamnya. Perjalanan kali ini sungguh menyenangkan!
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar