Prau, Gunung Impian Para Pendaki
Rabu, 07 Jan 2015 18:30 WIB

Muhammad Catur Nugraha
Jakarta - Jika ke Wonosobo, tidak lengkap rasanya jika kita belum menapakkan kaki di Gunung Prau. Tempat ini adalah lokasi paling banyak diminati traveler. Keindahannya sungguh tak biasa.Pertengahan bulan November lalu, saya bersama 7 teman berkesempatan mendaki gunung ini. Untuk menuju kesana kami tidak memakai jasa travel atau EO penyelenggara tur, atau pendakian bersama yang kini sudah mulai banyak menawarkan jasanya.Kami kesana dengan cara backpacker. Hari Jumat setelah pulang kerja kami berkumpul di pool Damri Kemayoran untuk naik bus yang akan berangkat pukul 20.00 WIB, tiketnya Rp 120 ribu.Β Kami pun meninggalkan Jakarta menuju Wonosobo dan sampai di Terminal Mendolo Wonosobo pada pukul 11.00 WIB. Dari terminal ini kami melanjutkan perjalanan dengan menyewa mikrobus untuk sampai Dieng, tarif per orangnya Rp 18 ribu.1,5 jam perjalanan dari Wonosobo akhirnya kami sampai di Dieng, kemudian mendaftarkan diri di pos pendakian Jalur Dieng Wetan dan per orangnya dikenakan biaya Rp 4.000. Karena hujan turun dengan derasnya siang itu kami urung untuk segera memulai pendakian, hujan baru reda pukul 15.30 WIB, kami pun segera memulai pendakian menuju puncak Gunung Prau.Dibutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk sampai di puncak, kami pun segera mencari tempat yang tepat untuk mendirikan 3 tenda. Setelah mendirikan tenda kami segera masak untuk makan malam.Β Selepas makan malam kami pun masuk ke dalam tenda masingβmasing. Malam itu dingin sekali dan angin bertiup dengan kencangnya, beruntung tenda kami tetap kokoh berdiri hingga pagi.Kami sangat bersyukur sekali sebab cuaca di pagi itu cerah padahal dari sore hingga malam cuaca tidak begitu baik. Sang mentari pun dengan cerianya memberikan sinar hangatnya dari arah timur. Pemandangan yang indah makin lengkap dengan gagahnya si kembar Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.Inilah inti dari perjalanan menuju Gunung Prau, mendapatkan golden sunrise dengan latar 5 puncak sekaligus. Namun yang nampak saat itu hanya si kembar. Tapi tidak mengapa, kami tetap haturkan rasa syukur kami kepada Sang Pencipta.Pukul 10.00 WIB kami pun turun melewati jalur yang berbeda, kali ini melewati Kalilembu yang baru saja dibuka dan belum banyak yang melalui jalur ini. Jadi kalau traveler ingin mendaki Gunung Prau, tidak ada salahnya mencoba jalur ini.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol