Pantai Sanur Tak Hanya Pemandangan, Ada Ritual Keagamaan Juga!
Selasa, 17 Feb 2015 18:50 WIB

Darwance Law
Jakarta - Pantai Sanur menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat ke Bali. Pantai ini tak hanya menawarkan pemandangan pasir hitam dan birunya air laut, tetapi juga sebagai tempat ritual keagamaan umat Hindu.Boleh dibilang, Pantai Sanur merupakan salah satu identitas pariwisata Pulau Dewata. Ibarat istilah yang sudah lazim didengar, belum ke Bali rasanya bila belum menginjakkan kaki di Pantai Sanur.Itulah sebabnya mengapa kemudian saya berusaha mengajak kawan lain untuk mendatangi pantai ini. Akhirnya, pergilah kami menuju Pantai Sanur dari penginapan murah meriah di Poppies Lane 2, membelah jalanan Pulau Bali yang kadangkala terlihat macet seperti Jakarta.Petualangan 1 Minggu Bali-Lombok yang saya rancang bersama Adam, Hendry dan Ridho sudah berada di penghujung. Di hari ketujuh, kami berencana mengunjungi tempat yang letaknya tak jauh dari Pantai Kuta. Salah satunya adalah Pantai Sanur.Saya sendiri tidak punya bayangan apa-apa seputar Pantai Sanur, termasuk pemandangan dan letaknya. Kami akhirnya sampai di Pantai Sanur dengan mengandalkan GPS dan penunjuk arah di sepanjang jalan.Perjalanan kami menuju Pantai Sanur bukan tanpa hambatan, bahkan kami sempat salah alamat. Niat hendak ke Pantai Sanur, rupanya kami malah tiba di Pantai Duyung.Saat berada di Pantai Duyung, kami memang sudah mulai curiga. Kondisi di Pantai Duyung memang jauh dari ekspektasi kami terhadap Pantai Sanur. Di pantai itu, hanya ada beberapa orang pengunjung yang wara-wiri di pantai.Jumlah itu tentu sangat sedikit bila dibandingkan dengan nama besar Pulau Bali. Pemandangan di pantai ini juga tergolong biasa saja dan banyak sampah bertebaran. Hanya saja, di Pantai Duyung berdiri sebuah hotel dengan brand ternama.Setelah bertanya kepada seseorang yang sedang berada di pantai, ternyata kecurigaan kami terbukti. Ini Pantai Duyung, bukan Sanur. Setelah beristirahat sejenak sembari mengambil beberapa gambar dengan latar Pantai Duyung, kami pun segera melanjutkan perjalanan mencari Pantai Sanur.Sepanjang jalan saya pun tak lupa menghubungi Putu Dian Pratiwi, teman kami yang asli orang Bali tentang keberadaan Pantai Sanur. Setelah yakin, kami pun berbelok ke kanan pada sebuah perempatan jalan. Pengunjung terlihat ramai, inilah Pantai Sanur.Menurut kami, pemandangan di Pantai Sanur sebetulnya tergolong biasa. Tak sebanding dengan nama besar yang di gaung-gaungkan. Pasir pantai di Sanur pun agak kehitam-hitaman, sehingga air laut pun terlihat sedikit agak keruh.Menurut Dian, Pantai Sanur memang tak menawarkan pemandangan sebagaimana pantai lain yang ada di Bali. Pantai Sanur terkenal karena sering digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu. Yakni saat mereka melakukan ritual mandi di laut karena ombak di Pantai Sanur tidak terlalu tinggi seperti pantai-pantai lain.Saya paham, mungkin itulah yang menjadikan Pantai sanur terkenal di kalangan wisatawan. Pulau Bali memang tidak hanya menawarkan pemandangan alam sebagai objek wisata, tapi juga budaya yang berjalan beriringan dengan ritual keagamaan. Ah, Bali memang super unik!Di Pantai Sanur banyak kapal yang katanya sering digunakan untuk menyeberang ke Nusa Penida. Sebetulnya, saya cukup penasaran dengan pemandangan di tenggara Pulau Bali ini.Sejumlah program jalan-jalan yang saya saksikan di TV menyajikan indahnya pemandangan di Nusa Penida. Lain kali, mudah-mudahan saya bisa menyeberang ke Nusa Penida. Untuk hari itu, cukuplah kami menikmati semilir angin yang bertiup pelan di Pantai Sanur.Seperti biasa, sebelum meninggalkan Pantai Sanur, kami pun foto-foto. Setelahnya, kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi lain. Saya dan Adam menuju Pantai Tanjung Benoa dan Nusa Dua melewati Tol Bali Mandara, sedangkan Hendry dan Ridho kembali ke arah Pantai Kuta.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!