3 Hari Menjelajah Taman Nasional Karimunjawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

3 Hari Menjelajah Taman Nasional Karimunjawa

Asih Rahayu - detikTravel
Senin, 24 Nov 2014 11:25 WIB
loading...
Asih Rahayu
Pulau Karimunjawa
Pulau Kecil (Pulau Cilik)
Pulau Cemara
Teman-teman
Saya dan Travelmate
3 Hari Menjelajah Taman Nasional Karimunjawa
3 Hari Menjelajah Taman Nasional Karimunjawa
3 Hari Menjelajah Taman Nasional Karimunjawa
3 Hari Menjelajah Taman Nasional Karimunjawa
3 Hari Menjelajah Taman Nasional Karimunjawa
Jakarta - Kepulauan Karimunjawa yang cantik sungguh menarik hati para traveler untuk berkunjung ke sana. Keindahan pantai dan alam bawah lautnya seakan tidak habis untuk dibahas. Tiga hari liburan pun rasanya tidak cukup.Trip kali ini, saya akan membahas tentang indahnya Taman Nasional Laut Kepulauan Karimunjawa. Pulau Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak tahun 2001. Karimunjawa merupakan surga wisata laut di utara Pulau Jawa yang menyuguhkan keindahan kehidupan bawah laut dengan berbagai biota dan karang yang indah. Selain itu, Karimunjawa memiliki ekosistem hutan mangrove.Untuk menuju ke Pulau Karimunjawa dapat ditempuh dengan menggunakan kapal penyeberangan ferry dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam atau kapal cepat dengan waktu tempuh 2-3 jam dari Dermaga Kartini. Jadwal pemberangkatan kapal bisa dicek di google. Tahukah kalian beberapa fakta tentang pulau Karimunjawa ini ?Pertama, Pulau Karimunjawa adalah salah satu dari sedikit tempat untuk menemukan penyu sisik, penyu hijau, dan elang laut perut putih yang merupakan hewan terancam punah. Kedua, terdapat kolam penangkaran hiu yang terletak di Pulau Tengah dan Pulau Menjangan Besar yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Wisatawan bisa mencoba untuk berenang bersama ikan hiu ini ataupun hanya sekedar turun dan berdiri di kolam yang berisi ikan hiu untuk berfoto.Ketiga, Pulau Gosong yaitu daratan pasir yang menyembul di tengah laut atau di tepi pulau. Keempat, di kepulauan Karimun ini pasokan listrik bagi penduduk terbatas dimana penduduk menggunakan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Akibat keterbatasan ini listrik hanya menyala setengah hari yaitu dari pukul 18.00 WIB sore hingga pukul 06.00 WIB pagi.Saya bersama travelmate, sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk bisa mengunjungi pulau ini, setelah trip saya dari Yogyakarta. Trip kali ini menggunakan agen tour, sebab saya dan travelmate baru pertama kali ke Karimunjawa. Kami pun berangkat menuju Jepara dengan menggunakan Bus Shantika dari Terminal Bubulak Bogor pukul 13.00 WIB.Untuk menikmati keindahan Pulau Karimun dan pulau lainnya selama 4 hari 3 malam, harga paketnya Rp 650.000/orang (tidak termasuk transportasi). Harga tiket bus ke Jepara ini mulai dari Rp 180.000–200.000 tergantung hari berangkatnya. Berhubungan kita pake agen tour, jadi ada roundown yang diikuti selama tour ini.Destinasi pulau yang akan dikunjungi di antaranya yaitu Pulau Gosong, Pulau Sintong, Pulau Tengah, Pulau Kecil, Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Gelang, Pulau Cemara, dan Tanjung Gelam. Lengkap!Hari pertama, sesampainya di Kota Jepara pukul 07.15 WIB, hampir saja ditinggalkan kapal. Apabila kapal sudah penuh sebelum waktu yang ditentukan (pukul 08.00 WIB), maka dipercepat pemberangkatannya. Dari kota, saya bersama travelmate buru-buru untuk mengejar kapal dengan menggunakan becak motor, tanpa basa basi untuk nego harga menuju pelabuhan penyebrangan.Biaya menaiki becak motor seharga Rp 20.000 dan untuk tiket penyebrangan dengan kapal Ferry seharga Rp 40.000/orang. Sedangkan untuk kapal express harganya 2 kali lipatnya. Saking penuhnya penumpang di kapal, akhirnya saya bersama travelmate mendapatkan tempat di bawah bersama parkiran mobil dan motor.Waktu tempuh 4-5 jam terasa lama bagi saya, alhasil beberapa menit kapal sedang proses bersandar, travelmate saya, Novitha, mabok laut, mual dan pusing. Setibanya di Dermaga Kepulauan Karimun, kami dijemput oleh sebuah mobil bersama kelompok tour lainnya yang berasal dari Surabaya menuju tempat penginapan.Tempat penginapan kita tidak bersatu dengan kelompok arek-arek Suroboyo ini. Biaya untuk penginapan cukup terjangkau yaitu Rp 125.000/malam dengan fasilitas kamar mandi dalam (shower dan wc duduk), ada AC, dan kipas angin. Untuk harga tersebut hanya menggunakan kipas angin, untuk yang pakai AC harga berbeda lagi, dan AC pun hanya pajangan di kamar penginapan kita.Jangan khawatir untuk soal penginapan, ada harga yang lebih murah dibandingkan punya saya, apalagi kalo tripnya rombongan bisa menghemat biaya dengan stay di homestay yang murah. Penginapan di sana ada homestay dan hotel dengan perkiraan harga Rp 50.000-300.000/malam.Hari pertama ini, karena tidak ada acara alias bebas maka saya dan travelmate, menghabiskan waktu berjalan di sore hari sambil berfoto sana-sini. Usai berjalan, kita pun pulang menuju penginapan. Sebelum ke penginapan, kita makan malam terlebih dahulu agar tidak keluar lagi yaitu makan di saung. Menu yang tersedia hanya nasi kucing, gorengan, mie, teh, kopi, susu, dan es jeruk.Makanannya jujur, rasanya kurang enak. Saat makan, kita bertemu dengan orang baru, David namanya. Orangnya masih muda kira-kira 27 tahunan, kita pun berkenalan dan berinteraksi. Mas David ini memiliki usaha tempat penginapan dan tour juga. Tempat penginapannya langsung menghadap ke laut. Dia mulai usaha ini baru-baru saja sekitar 3 tahunan.Hari ke-2, kita tour menuju bagian Timur Karimunjawa. Destinasi yang akan dikunjungi yaitu pulau Gosong, pulau Sintong, Pulau Tengah, dan Pulau Kecil. Saya dan travelmate bersama arek-arek Suroboyo sebelum memulai perjalanan, kita sarapan terlebih dahulu dan tak kalah penting harus memakai sunblock agar kulitnya tidak terlalu gosong.Pukul 08.00 WIB pagi, kita meluncur ke dermaga belakang tempat kapal-kapal kecil berkumpul. Oh iya, selain arek-arek Suroboyo ini, ditambah satu penumpang lagi, orang asing perempuan bernama Miss Lily yang berasal dari China. Dengan demikian jumlah penumpang keseluruhan bersama awak kapal dan tour leader berjumlah 14 orang (2 tour leader, 3 awak kapal, 7 arek-arek, 1 orang asing, dan saya beserta travelmate).Sebelum mulai perjalanan menelusuri pulau-pulau lain, tak lupa kita wajib memakai life jacket. Harga sewa kapal nelayan ini, sekitar Rp 500.000-1.000.000/hari dan akan lebih murah jika anggota trip banyak. Semakin banyak orang, maka harga bisa murah dan bahkan bisa dinego. Tour yang kita ikuti terkadang tidak sesuai dengan roundown dikarenakan cuaca (angin dan gelombang) yang tidak bersahabat. Akan tetapi, semua destinasi tetap dikunjungi hanya berbeda hari saja.Hari ke-3, kita akan tour menuju bagian Barat. Destinasi yang akan dituju yaitu Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Cemara, Pulau Gelang dan Tanjung Gelam. Pukul 05.30 WIB, kita sebelum tour pergi jalan-jalan pagi sembari mengunjungi Hotel Nirwana Resort untuk melihat sunrise. Kata tour leader saya, pemandangannya bagus. Hotel ini milik Aburizal Bakrie lho, dan sepi jarang ada tamu yang menginap, mungkin karena faktor harga dan jarak yang cukup jauh.Jalan menuju Nirwana Resort cukup jauh dan menanjak pula maklum tempatnya di atas. Lucunya pada saat itu, penjaga hotel sedang tidak berjaga dan kita pun masuk diam-diam tanpa melapor. Kita sih mengikuti tour leader saja. Sayangnya kita tidak bisa melihat sunrise dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, tapi kita tidak kecewa, karena memang benar pemandangannya keren.Beberapa lama kita di sini, alhasil ada petugas yang memergoki kita dan kita pun kena semprot omelannya. Tapi hal itu menjadi tanggung jawab tour leader kita yang menawarkan dan membawa kita ke sini. Tak apa, yang penting kita sudah mendapatkan hal yang diinginkan yaitu mengabadikan foto. Setelah dari hotel, kita pun sarapan pagi dan bersiap-siap untuk tour selanjutnya.Angin dan gelombang laut pada bagian Barat saat itu cukup tinggi, tapi kita terus melanjutkan tour, karena berdasarkan guide, masih terbilang aman. Gelombang pada saat itu benar-benar bikin adrenalin meningkat. Bayangkan saja kapal nelayan yang tidak begitu besar membuat kita terombang ambing ke kanan dan ke kiri. Angin dan gelombang yang cukup besar, hampir membuat kapal ini miring ke kiri banget, serasa jantung mau copot.Sesuai rundown, kita akan mengunjungi tempat penangkaran hiu dan pulau-pulau lain yang belum sempat dikunjungi di hari kedua. Ternyata untuk bersandar di pulau-pulau tertentu, dikenakan biaya sandar kapal. Seperti halnya pulau Menjangan tempat penangkaran ikan Hiu. Hitungannya per orang. Waktu itu dikenakan biaya Rp 5.000/orang. Sedangkan untuk pulau-pulau lain saya kurang tahu bayar atau tidak. Kalaupun bayar perkiraan harga tidak jauh seperti yang saya sebutkan.Hari ke-4, persiapan pulang menuju Dermaga Kartini, Jepara. Kapal Ferry berangkat pada pukul 07.30 WIB pagi dan sampai di dermaga pada pukul 12.30 WIB. Saya bersama travelmate tidak langsung pulang, karena tiket pemberangkatan bis kita pada sore hari pukul 16.00 WIB. Alhasil, saya dan travelmate diajak jalan-jalan menyusuri Pantai Kartini ini oleh tour leader kita.Pantai Kartini, pantainya orang Jepara. Di sana kita dapat menjumpai bangunan berbentuk kura-kura raksasa, terdapat teater, banyak orang yang berjualan mulai dari menjual suvenir hingga makanan. Kita pun mencicipi makanan laut di sana yaitu cumi-cumi. Harga 1 porsi Rp 60.000 dan 1 porsi bisa buat 3-4 orang sudah termasuk nasi, relatif terjangkau. Tak kalah penting minumnya es degan langsung dengan kelapanya dengan harga Rp 10.000/buah.Kita istirahat, makan, dan salat di tempat penginapan, di mana tempat tersebut kebetulan yang punya temannya tour leader kita. Penjaga penginapannya pun baik dan ramah. Pukul 15.30 WIB kita bersiap dan bergegas ke terminal untuk pulang.Itulah sedikit cerita dari perjalanan saya dan travelmate ke Taman Nasional Pulau Karimunjawa. Pulau yang indah dengan kehidupan bawah laut yang cantik dan eksotis. Sungguh perjalanan yang tak terlupakan!
Hide Ads