Lukisan Alam Bernama Pantai Sekertaing di Alor

Jakarta - Menikmati keindahan pantai di wilayah Alor merupakan kenikmatan tersendiri, terutama bagi siapa pun yang melihatnya. Apabila diperhatikan dari atas, pantai ini tampak seperti lukisan alam yang megah.Apalagi jika Anda bepergian dengan menanjaki bukit yang indahnya tiada tara. Bukit berwarna coklat bercampur hijau, dihiasi pohon-pohon kayu putih akan terlihat sangat indah jika diperhatikan.Bukit ini berada tepat di atas pantai panjang berwarna biru muda yang memukau. Apakah Anda seorang petualang? Jika ya, tempat seperti ini sangat sayang untuk dilewatkan.Pantai ini bernama Pantai Sekertaing. Pantai yang berada di Desa Elok, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Jika Anda berminat untuk menyusuri pantai ini dari ujung barat sampai ujung timur siap-siap, perasaan Anda akan terkagum-kagum.Karena selain dihiasi dengan pasir putih yang bebas dari kotoran atau pun pencemaran lingkungan, pantai ini memiliki air yang birunya tiada tara. Indah dipandang, sehingga Anda akan berniat untuk pergi ke pantai ini lagi, dan lagi.Bagi anda yang memiliki program menghitamkan kulit, Alor Timur adalah tempat yang sangat tepat. Cuaca dan terik matahari yang panas akan membuat kulit Anda cepat hitam.Tapi, untuk Anda yang tidak ingin hitam atau sedikit coklat akibat panas yang begitu menyengat, jangan sampai lupa untuk membawa sun-block.Perjalanan untuk sampai menuju Alor Timur dari Kota Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor, ditempuh menggunakan Oto, sebutan truk yang diubah menjadi angkutan penumpang. Perjalanan dari Kota Kalabahi dapat ditempuh kira-kira sekitar 6 jam untuk sampai di daerah ini.Ada hal unik ketika Anda turun dari bukit menuju Pantai Sekertaing ini. Ada tangga kayu yang dibuat oleh warga sekitar beberapa puluh tahun lalu. Kayu itu masih kokoh hingga sekarang.Kayu yang diikat dengan tali hutan yang benar-benar tidak rusak walaupun terkena hujan dan terik matahari berhari-hari, bahkan bertahun-tahun. Orang-orang warga asli Alor menyebutnya dengan sebutan 'kayu besi' yang sebenarnya, kayu itu bernama kayu akasia hutan. Benar-benar fantastik.Sayang sekali tidak ada warga yang bermukim di pantai seindah ini. Jika saja ada yang berminat untuk membangun villa megah di daerah ini, tentu pantai ini akan menjadi salah satu objek wisata favorit, tidak hanya untuk warga Alor sendiri, melainkan untuk warga dunia.Namun ada satu cerita yang saya dengar dari warga yang pernah ke pantai ini. Jika Anda Pergi ke pantai ini, tiba-tiba Anda menemukan jaringan telekomunikasi, hati-hati! Karena Anda berada di wilayah jaringan Timor Leste, dan siap-siap dikenakan biaya komunikasi internasional.Jangankan SMS, missed call saja Anda harus membayar Rp 3.500. Maka dari itu orang-orang di seputaran Elok sampai ke Pantai Selatan sama sekali tidak membawa HP untuk berkomunikasi. Kalaupun iya mereka hanya menggunakan HP untuk mendengarkan musik saja. Unik ya?