Ketika Piramida Mesir 'Pindah' ke Sudan
Rabu, 02 Jul 2014 18:51 WIB
Sidik Ismanto
Jakarta - Menyebut kata Piramida, pasti yang muncul di benak kita adalah Mesir. Namun siapa sangka kalau Piramida dapat kita jumpai juga di Sudan, negara yang bertetangga langsung dengan Mesir. Seolah, Piramida ini pindah ke sana.Pagi masih buta saat kami bersiap-siap untuk berangkat menuju lokasi. Jarak yang cukup jauh membuat kami harus berangkat agak pagi, agar tidak kemalaman ketika perjalanan pulang.Lokasi Piramida terletak di Desa Bajrawiya, Shendi, Sudan. Dari ibu kota Sudan di Khartoum, memakan waktu empat jam perjalanan melaui jalur darat. Bisa menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau sewa mobil, tergantung budget, jumlah traveler, dan kenyamanan yang diharapkan.Pagi ini, untuk menuju lokasi kami memilih menggunakan satu mobil sewaan dengan ditemani satu mobil dari Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Sudan dan Eritria. Karena kali ini kami melakukan perjalanan bersama para anggota polisi yang tergabung dalam FPU-V (Formed Police Unit-ke 5) yang sedang melakukan misi kemanusiaan di Sudan untuk PBB.Sebelum berangkat, hendaknya sudah mengantongi izin dari KBRI, karena selama perjalanan nanti kita akan melewati beberapa pos pemeriksaan. Perjalanan kami awali dari Kharoum, tempat dimana kami tinggal. Meninggalkan Khartoum, kami langsung disambut pemandangan menyegarkan, perkebunan hijau menghampar mengikuti kelokan aliran Sungai Nil.Beberapa kilo meter kemudian, terlihat dari jauh rumah khas penduduk pedesaan, rumah dengan dinding berlapis tanah yang dicampur kotoran keledai yang berjejer rapi.Semakin jauh dari Khartoum, mulai jarang terlihat pemukiman penduduk, yang terlihat hanya belantara tanah kering seperti tak berujung dengan ditumbuhi beberapa tanaman gurun. Sesekali kami melewati tempat tambal ban, warung sekaligus tempat istirahat bagi para sopir antar wilayah.Setelah menghabiskan dua jam perjalanan, mulailah pemandangan yang cantik memukau tersaji. Gunung-gunung batu menjulang tinggi bagai raksasa di tengah Sahara, menghiasi kanan dan kiri jalan yang kami lalui. Seperti tak ingin kehilangan momen, kami sibuk memotret pemandangan yang elok ini dengan kendaraan yang tetap melaju kencang.Sepanjang perjalanan, kami melihat banyak sekali bekas roda pecah yang teronggok di pinggir jalan. Untuk itu, pastikan mobil yang Anda tumpangi membawa ban serep, kalau tidak, jangan harap kita dengan mudah menemukan tempat tambal ban. Meskipun ada, jaraknya tidak bisa kita prediksi.Kami juga sempat berpapasan dengan kendaraan yang mengalami nasib pecah ban. Jangan lupa bawa bekal makan dan minum dari rumah, karena selama perjalanan kita akan sulit menemui rumah makan, apalagi yang menunya cocok dengan lidah kita.Stok minuman lebih baik diperbanyak. Perjalanan yang cukup lama dengan cuaca yang panas pasti mebuat tenggorokan cepat kering. Terlebih minuman ini akan sangat bermanfaat pada saat nanti kita berkeliling di lokasi Piramida. Karena di sana tidak ada orang berjualan minuman, apalagi makanan. Sedangkan suhu di sekitar lokasi sangat panas.Pukul setengah dua belas kami tiba di lokasi, matahari sudah terik menyengat. Begitu turun dari mobil, anak-anak kecil memakai jalabiyah (pakaian khas Sudan, mirip jubah dengan kerah dan ujung lengan yang dibuat lebih longgar) berlari menyambut kami.Rupanya mereka berebut menawarkan dagangan, seperti ukiran Piramida dari bebatuan cadas. Beberapa anggota FPU-V langsung tertarik menawar, kemudian membeli.Untuk masuk ke lokasi, tiap orang harus membayar 20 pound Sudan, sekitar 35 ribu rupiah. Setelah membayar, kita bisa langsung masuk ke lokasi. Sebelum sampai ke lokasi, kita harus melewati hamparan bukit Sahara sejauh kurang lebih 150 meter.Kami seperti tak ingin melewatkan setiap jengkalnya, kecuali dengan berfoto ria. Ada juga beberapa anggota FPU-V yang mengambil rekaman video ala reporter televisi menyiarkan tempat wisata.Begitu sampai di objek Piramida, aksi mengambil gambar semakin menggila. Semua orang sibuk dengan posenya sendiri-sendiri. Letak Piramida ini berjajar di atas bukit cadas keras. Ada pun ukurannya beragam, mulai dari 2-4 meter persegi. Sayangnya bagian atas Piramida banyak yang rusak.Terlihat sejumlah Piramida sudah ditambal untuk memperbaiki bagian yang hilang. Namun metode penambalnya tidak mengikuti pola balok-balok dibawahnya, sehingga terlihat betul tambalannya.Sedangkan sisanya masih dibiarkan tanpa perbaikan. Bahkan beberapa Piramida, separuh bagian tubuh atasnya telah hilang.Menurut sumber, Piramida di sini dibangun pada masa dinasti Firaun ke-25 yang para rajanya berasal dari Kerajaan Kush, sekarang Meroe Sudan. Membuktikan bahwa kekuasaan Firaun dulu amat luas, mencakup beberapa wilayah Sudan yang ada sekarang.Untuk melihat sisa pengaruh Firaun di masa lalu, sebenarnya tidak hanya di Shendi saja, di lokasi lain kita bisa menyaksikan lebih banyak Piramida. Bangunan-bangunan dan patung-patung yang berukuran super besar dengan bentuk arsitektur dan relief mirip dengan yang ada di Mesir.Setelah puas berkeliling dan kaki mulai terasa capek, kita bisa naik unta dengan ongkos sewa 25 pound. Kita akan diajak berkeliling di sekitar lokasi Piramida selama kurang lebih 30 menit.Momen ini pasti menjadi salah satu momen yang paling ditunggu, naik unta di tengah Sahara melewati deretan Piramida. Bak di film saja rasanya, jangan ditanya bagaimana hebohnya orang-orang mengabadikan momen yang sangat langka ini.












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina