Menikmati Afrika di Taman Nasional Baluran
Jumat, 18 Jul 2014 17:11 WIB

Ihwal, Praja
Jakarta - Taman Nasional Baluran yang terletak di perbatasan Situbondo-Banyuwangi, dijuluki sebagai Afrika van Java oleh para wisatawan. Tidak salah memang, hamparan savana kering dan satwa liar mirip sekali dengan Afrika!Berawal dari keinginan jalan-jalan merasakan suasana liburan yang berbeda, kami berangkat dari Surabaya. Menembus panjangnya jalanan demi Baluran. 7 Jam perjalanan melewati jalan warisan Daendels kita tiba di gerbang Taman Nasional Baluran.Tak sulit mencari gerbang masuk Baluran, karena letaknya di pinggir jalan raya. Sekedar informasi saja, ketika kami tiba, hari sudah malam, dan kita minta izin untuk memasuki Taman Nasional Baluran. Rencana kami adalah bermalam di penginapan yang disediakan di Bekol atau Bama.Namun, kenyataan berkata lain, mulai awal tahun 2014, peraturan berubah. Jam kunjung dibatasi yang semula 24 jam, sekarang menjadi 8 Jam saja (08.00-16.00). Penginapan yang biasanya menerima tamu 24 jam dengan tarif yang nyaman di kantong (Rp 35.000/malam di Bekol, Rp 70.000/malam di Bama) kini pun sudah ditutup.Pengelola menyarankan kami bermalam di homestay yang banyak tersebar di sekitar pintu masuk Baluran. Tapi karena uang kami sudah habis buat sewa mobil kita putuskan menunggu pagi dengan tidur di mobil saja.Pagi-pagi setelah membersihkan muka dan makan, kami tak menyia-nyakan waktu untuk masuk ke Baluran. Jalan menuju Bekol ataupun Bama memang bukanlah jalan yang bagus. Namun, sepanjang perjalanan, kita akan terbuai dengan keindahan alam lengkap dengan satwanya. Mulai dari ayam hutan, merak, hingga rusa menyapa di setiap perjalanan kami.Lokasi pertama adalah padang savana Bekol. Sebuah tempat yang lengkap dengan menara pantau untuk melihat tingkah polah binatang mencari makan.Lokasi kedua adalah Bama. Bama adalah sebuah pantai yang bersih dengan air yang berkilau bening cocok untuk berenang dan snorkeling. Tapi ingat, di sini banyak monyet yang jahil.Memang tak pernah puas menikmati alam dengan segala keindahannya, namun mau tak mau kita harus kembali ke Surabaya. Kita pulang dengan membawa kenangan dan cerita yang tak terlupakan.Menurut kabar dari petugas, mulai Juni, Baluran mulai dibuka kembali 24 jam lengkap berserta penginapannya. Semoga Juni bisa kembali lagi. Amin!
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
PO SAN Hentikan Pemutaran Musik di Bus, Hasil Diskusi dengan AKSI
Pesawat AirAsia Salah Mendarat, Penumpang Kaget-Pramugari Bingung