Naik Perahu di Pasar Terapung Banjarmasin, Seru Banget!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serunya Kampung Halamanmu

Naik Perahu di Pasar Terapung Banjarmasin, Seru Banget!

Rafiqa Humaira - detikTravel
Rabu, 06 Agu 2014 17:50 WIB
loading...
Rafiqa Humaira
Suasana di pasar terapung
Naik ke atap klotok buat foto
2 Kantong jeruk berhasil dibeli
Soto Banjar dengan sate
Perjalanan pulang
Naik Perahu di Pasar Terapung Banjarmasin, Seru Banget!
Naik Perahu di Pasar Terapung Banjarmasin, Seru Banget!
Naik Perahu di Pasar Terapung Banjarmasin, Seru Banget!
Naik Perahu di Pasar Terapung Banjarmasin, Seru Banget!
Naik Perahu di Pasar Terapung Banjarmasin, Seru Banget!
Jakarta - Apa yang seru bagi mereka yang punya kampung halaman di Banjarmasin. Jawabannya tentu saja pasar terapung. Ini merupakan kegiatan sehari-hari dan budaya unik di sana, namun menjadi daya tarik untuk wisatawan.Saat ditanya wisata apa yang ada di Banjarmasin? Sontak saya menyebutkan pasar terapung. Walaupun sebenarnya ini merupakan kegiatan sehari-hari warga setempat untuk berransaksi jual beli, tetapi banyak orang yang penasaran dan ingin mencoba mengunjunginya.Selain orang Indonesia, banyak turis mancanegara berkunjung ke sini, untuk mencoba bertransaksi, memotret atau hanya sekedar melihat-lihat. Begitu pula saya dan teman-teman penasaran ingin mengunjungi pasar terapung, walaupun saya orang asli Banjar, tetapi untuk menuju ke pasar terapung tidaklah semudah menuju ke mal.Kita harus menggunakan klotok, perahu dengan menggunakan mesin yang berbunyi seperti 'tok tok tok tok', dan cukup jauh dari kota. Pada hari itu, kami mencoba menjelajah sungai menuju pasar terapung. Perjalanan kami mulai dari sungai depan Masjid Sabilal Muhtadin pukul 05.00 WIB dini hari.Sepanjang perjalanan, kami melihat rumah-rumah panggung, serta pohon-pohon yang rindang. Sekitar 30-45 menit kami menyusuri sungai yang meliuk-liuk. Udara pagi yang masih segar membuatku tersenyum, menyenangkan. Andai udara sebersih ini.Β Kala mentari mulai bersinar dengan gagahnya, kami sampai ke pasar terapung. Terlihat para pedagang mulai menjajakan jualannya di jukung-jukung, sebutan untuk perahu tanpa mesin. Para fotographer mulai mengeluarkan kameranya membidik objek-objek yang begitu menawan di tempat ini.Para turis mulai berfoto dan bercengkrama dengan para pedagang. Walaupun banyak pedangang yang tidak mengerti bahasa asing tetapi mereka tetap mencoba untuk berinteraksi, karena perbedaan bahasa ini membuat mereka lebih banyak menggunakan bahasa isyarat agar para pedagang mengerti pembicaraan mereka.Lucu sekali melihat mereka tawar-menawar hanya bermodalkan jari-jari mereka menunjuk barang yang ingin dibeli, dibalas dengan isyarat harga dari pedangang di sana, lalu tawar menawar dengan menggunakan tangan pun terjadi. Ada pula turis yang berusaha mengajak pedagang berbicara, tetapi terlihat mereka tidak mengerti arah pembicaraannya, yang kudengar dua-duanya membahas hal yang berbeda.Tentunya saya dan teman-teman saya yang ingin melihat secara langsung aktivitas di pasar terapung ini, mulai mengabadikan gambar di sini dan mencoba bertransaksi di tempat ini, tawar menawar dengan penjual dan kami membeli jagung rebus untuk pengganjal perut dan membawa pulang sekeranjang jeruk dengan harga murah tentunya. Mungkin karena kami menawar menggunakan bahasa Banjar juga.Terakhir, setelah puas di pasar terapung, kami sarapan Soto Banjar di pingir sungai, makanan favoritku. Kalau kalian berkunjung ke Banjarmasin, jangan lupa ke pasar terapung, dan coba Soto Banjarnya. Dijamin ketagihan.Hari yang begitu menyenangkan berkunjung ke pasar terapung, saya cinta Indonesia dengan beragam pariwisatanya, dengan berbagai kebudayaannya. Tidak ada yang bisa menyaingi keindahan kebudayaan yang ditampilkan negeri ini, tidak ada yang dapat mengalahkan keindahan alam negeri ini. Tinggal bagaimana kita menjaga dan melestarikan budaya dan alam negeri ini agar dunia tahu bahwa negeri ini punya harta yang berharga.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads