Butterfly Park, Alternatif Wisata Dekat Candi Borobudur
Selasa, 08 Apr 2014 17:10 WIB

Sahrudin Banyurojo
Jakarta - Sekarang telah ada wahana edukasi menarik di dekat Candi Borobudur, yaitu Butterfly Park. Tempat ini menjadi alternatif wisata lain bagi pengunjung Candi Borobudur dimana ada berbagai jenis kupu-kupu.Selain candi, kamu punya apa lagi? Pertanyaan yang terdengar setengah menantang itu kerap diucapkan wisatawan mancanegara kepada para guide di Candi Borobudur. Para pemandu wisata yang tergabung dalam Kopari (Koperasi Pariwisata) Catra Gemilang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemudian menyebut aneka kekayaan budaya dan alam yang terdapat di kawasan itu.Lain waktu, pertanyaan serupa kembali diajukan oleh turis asing yang berbeda begitu mereka turun dari candi. Para guide menjawab lagi, dengan menjelaskan beragam khasanah yang ada di sekitar Borobudur.Mulai dari desa-desa wisata, sentra-sentra kerajinan, galeri-galeri seniman, museum, sampai macam-macam makanan dan minuman yang dirasa akan memuaskan si turis.Pertanyaan selalu dijawab lengkap, tapi wisatawan masih saja bertanya seperti itu. Mendengar pertanyaan yang sama dan berulang-ulang, para pemandu wisata itu tentu saja jengah.Mereka merasa ditantang oleh bule-bule yang berkunjung ke Candi Borobudur. Rembukan pun digelar, seluruh pengurus Kopari dilibatkan. Hasilnya, tercapailah kesepakatan, harus ada lagi varian pendukung turisme Borobudur, tapi yang sifatnya edukatif dan ramah lingkungan.Maka, dibuatlah Borobudur Butterfly Park alias Taman Kupu-kupu Borobudur. Suherman, Ketua Umum Kopari Catra Gemilang mengatakan, itu jawaban atas pertanyaan turis-turis tadi.Borobudur Butterfly Park yang terletak di Jalan Bumi Sambhara Borobudur, baru dibuka September lalu. Namun, Suherman bersama pengurus Kopari lainnya sudah menyiapkan lahan berikut sarana pendukungnya sejak setahun terakhir.Gagasan membuat Borobudur Butterfly Park, lanjut Suherman, dimulai dari keinginan pihak Kopari untuk menyuguhkan tempat wisata yang bersifat mendidik dan memperkaya pengetahuan pengunjung. Entah turis asing, maupun anak-anak sekitar.Dan sekarang, niat tersebut sudah benar-benar terwujud. Di Borobudur Butterfly Park, pengunjung bisa melihat proses berlangsungnya siklus hidup serangga yang bermula dari telur, ulat, atau larva, kepompong atau pupa, yang kemudian menetas, lalu bisa terbang sebagai seekor kupu-kupu.Heri, petugas Borobudur Butterfly Park menjelaskan, rotasi hidup kupu-kupu di tempat itu memang dibiarkan alami. Kepompong itu tidak aman karena ada musuh berupa kadal, tobil (anak kadal) dan belalang. Tapi karena alamnya memang seperti itu, dibiarkan saja. Kupu-kupu tetap tambah banyak, jelas Heri.Misi Kopari Catra Gemilang menciptakan wahana wisata yang edukatif, juga didukung dengan adanya sejumlah poster besar yang dipasang di salah satu tembok batako Borobudur Butterfly Park.Pada poster-poster itu tertulis antara lain, anatomi kupu-kupu, bagaimana metamorfosis seekor kupu-kupu, apa saja jenis kupu-kupu langka dan yang dilindungi, serta perilaku kupu-kupu itu sendiri.Pada tempat wisata seluas kurang lebih 3 ribu meter persegi itu, pengunjung bisa bersantai di beberapa bangunan balai. Sembari melepas anak-anak bermain dan berkejaran dengan kupu-kupu di taman, mereka juga bisa mencicipi macam-macam hidangan dan minuman di kafe yang terdapat di areal tersebut.Memasuki Borobudur Butterfly Park, tiap pengunjung kudu lebih dulu membeli tiket seharga Rp 10 ribu. Kalau mau berfoto di taman menggunakan jasa fotografer Kopari, mereka cukup menambah biaya mulai Rp 4 ribu hingga Rp 20 ribu, tergantung ukuran foto yang hendak dicetak.
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan