Jakarta - Pemandangan laut yang luar biasa, suasana yang masih menyenangkan. Apalagi ketika berenang di antara terumbu karang dan ikan di gugusan Kepulauan Karimunjawa. Seru!Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah, mungkin sudah banyak yang melakukan perjalanan ke tempat tersebut. Tempat ini sudah menjadi Taman Nasional Karimunjawa dengan segala keunggulannya.Tanaman Nasional Kepulauan Karimunjawa secara administratif berada di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Untuk menuju ke sana kita bisa menggunakan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Kartini di Jepara atau pun Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang.Perjalanan untuk menuju kesana membutuhkan waktu 2-3 jam menggunakan kapal cepat, atau 6-7 jam menggunakan kapal ferry. Akan tetapi hanya di Pelabuhan Kartini yang menyediakan jasa penyeberangan menggunakan kapal ferry.Kali ini saya melakukan perjalanan ke Karimunjawa menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Kartini di Jepara bersama rombongan dari Kendal, Jawa Tengah.Saat penyeberangan, ombak tidak terlalu besar, tetapi cukup membuat penumpang terlihat panik dan beberapa muntah. Tetapi di pertengahan jalan, ombak bertambah besar sehingga semua penumpang dikondisikan untuk masuk ke dalam kapal, tidak diperbolehkan berada di bagian atas kapal.Setiba di Pelabuhan Karimunjawa, saya dan rombongan langsung menuju tempat penginapan untuk istirahat dan makan siang. Rencana perjalanan kali ini adalah 3 hari 2 malam dengan beberapa target kegiatan yang telah kami rencanakan.Hari pertama saya akan mengelilingi perairan Kepulauan Karimunjawa dan mengunjungi beberapa pulau di gugusan Kepulauan Karimunjawa.Hari kedua perjalanan lebih menarik, berkeliling dengan membawa peralatan snorkeling, dan itu artinya kami akan berenang di antara terumbu karang yang sudah sangat terkenal keindahannya. Tentu saja hari kedua adalah hari yang panjang, perjalanan di mulai pukul 8.00 WIB pagi dan berakhir pada pukul 17.00 WIB sore.Tak lupa juga mengunjungi ikan hiu yang sudah dikarantina. Tetapi sayang, saya tidak dapat berenang bersama ikan hiu tersebut karena anginnya yang lebat, dan tentu saja sudah lelah setelah seharian berenang.Di saat kami pulang angin berhembus dengan keras, dan ombak pun lumayan tinggi. Tetapi karena perjalanannya tidak terlalu jauh, kondisi itu tidak terlalu terasa.Akhirnya selesai juga perjalanan berkeliling di kepulauan yang indah ini. Malam harinya saya menyempatkan waktu untuk membeli oleh-oleh khas Pulau Karimunjawa yang tentu saja banyak orang juga berbelanja.Malam hari di saat santai menikmati malam di Pulau Karimunjawa, saya mendengar pemberitahuan bahwa tidak ada penyeberangan untuk besok, karena ombak terlalu tinggi dan kapal tidak diperbolehkan untuk berlayar. Banyak orang yang kaget, dan tentunya mengatur kembali rencana perjalanannya.Memang saat itu angin lumayan besar di perkampungan. Akan tetapi saat saya menyempatkan diri ke pelabuhan, ternyata anginnya lebih besar dan terdapat beberapa kapal yang sedang bersandar. Tentunya juga menghindari gelombang yang besar. Seharusnya tidak terjadi hal seperti ini, karena saat itu terjadi angin Timur yang biasanya gelombang besar terjadi saat angin Barat.Setiap malam saya hanya berdoa, semoga besok bisa pulang ke Pulau Jawa. Tetapi beberapa hari pula yang terdengar adalah penyeberangan belum dapat dilakukan. Banyak pengunjung yang panik dan tentunya berdampak pada pengeluaran di Pulau Karimunjawa, anggaran semakin membengkak.Banyak pengunjung yang berpindah dari hotel satu ke hotel yang lebih murah untuk memperkecil pengeluaran. Ternyata tidak hanya pengunjung saja yang kerepotan, penduduk setempat juga merasakan dampak dari tertundanya penyeberangan kapal selama 4 hari tersebut. Stok logistik yang menipis dan juga terkendalanya penyediaan bahan bakar untuk kendaraan.Tetapi di hari kelima setelah kapal tertunda, pertama kali kabar baik kami terima bahwa besok kapal akan melakukan penyeberangan ke Pelabuhan Kartini Jepara.Tentu saja saya dan seluruh pengunjung bergembira. Tetapi mungkin kegembiraan itu berubah menjadi kekhawatiran, karena dengan pemberangkatan kapal besok, berarti pengunjung lain juga akan melakukan penyeberangan pula. Karena memang sama-sama sudah terlambat.Pemberangkatan kapal memang pada pukul 6.00 WIB pagi, tetapi pengunjung Pulau Karimunjawa ini sudah berada di pelabuhan mulai pukul 2.00 WIB pagi, karena takut tidak terangkut.Semakin lama, pengunjung yang datang ke pelabuhan semakin banyak. Tentu saja bisa membayangkan dengan jumlah penumpang yang sebanyak itu (1.500 orang), kapasitas kapal hanya 400 orang. Tetapi syukurlah saya dapat melakukan penyeberangan yang pertama, walaupun dengan perjuangan yang melelahkan.Kapal yang saya naiki seharusnya 400 orang, menjadi 2 kali lipat. Tetapi dok untuk kendaraan diisi oleh penumpang semua. Pengalaman ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan sebuah pembelajaran bahwa kondisi alam memang tidak bisa di tawar. Kita hanya bisa merencanakan dengan sebaik-baiknya.
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana