Dieng dan Sejuta Pesonanya
Senin, 12 Mei 2014 11:10 WIB

Arsiya Isrina Wenty Octisdah
Jakarta - Traveling akhir pekan ke Dieng tentu sangat berkesan. Indahnya sunrise dari Bukit Sikunir, Telaga Warna, Komplek Candi Arjuna, sampai keramahtamahan orang yang ditemui, semuanya membuat Dieng begitu spesial.Tahun ini benar-benar hanya saya dan hobbiku, jalan-jalan. Pagi itu, tepat satu hari setelah pendakian Gunung Slamet. Dari Purbalingga saya dan partner, Dyah, tidak begitu mempedulikan kondisi kaki yang mulai gontai melangkah. Tanpa kenal lelah, akhirnya kami memutuskan untuk menuju Dieng, sebuah kawasan wisata di Wonosobo yang memiliki panorama alam yang sayang untuk dilewatkan.Perjalanan dari Terminal Purbalingga menuju Wonosobo memerlukan waktu 2 jam dengan menggunakan bus 3/4 dengan biaya Rp 10.000. Untuk menuju Kawasan Wisata Dieng, kita turun di persimpangan sebelum Wonosobo. Kemudian dilanjutkan dengan bus 3/4 tujuan Batur dengan biaya Rp 8.000.Selama satu jam perjalanan dimanjakan dengan pemandangan perkebunan khas dataran tinggi, lengkap dengan bukit-bukit hijau, dengan perhentian berikutnya adalah Pertigaan Dieng. Sayangnya, kondisi lingkungan sepanjang perjalanan ini sangat rentan longsor. Tanaman hijau yang menyelimuti bukit-bukit tersebut bukan lagi pepohonan yang dapat menyerap air, melainkan tanaman khas Dieng. Seperti sayur mayur yang sengaja digarap oleh penduduk sampai puncak-puncak bukit.Berdasarkan cerita salah seorang teman dari Wonosobo, beberapa waktu lalu sempat banyak titik longsor terjadi di Kawasan Dieng. Kalau ini dibiarkan tanpa ada pencerdasan dan reboisasi, kemungkinan keindahan Wisata Dieng ini tidak akan bertahan lama.Kami yang sudah kelaparan selama 60 menit, akhirnya memutuskan untuk makan bakso dan diteruskan dengan berjalan ke arah Masjid terdekat untuk menjalankan ibadah. Kebetulan, saat itu ada 2 pengendara motor yang akan ke Bukit Sikunir. Saya yang memang sudah mengincar mereka untuk tebengan menuju Telaga Warna, memulai perbincangan tentang gunung dan hutan.Tidak lama kemudian, tibalah kami di Telaga Warna. Kami sampai tanpa harus jalan 2 kilometer. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang baru itu penting untuk menghemat. Ada banyak cara untuk menjelajahi semua Objek Wisata Dieng selain dengan berjalan kaki, kita juga bisa menggunakan Ojek Wisata dengan harga yang dapat dinegosiasi.Sejumlah objek wisata yang wajib dikunjungi antara lain Telaga Warna, Kawah Sikidang, Dieng Theater, Bukit Sikunir, Telaga Cebong, Gunung Prau, Sumur Jalatunda, Kompleks Candi dan Museum.Hujan rintik menemani penjelajahan kami di Objek Wisata Telaga Warna. Untuk memasuki objek ini, kami cukup membayar Rp 5.000 saja. Dari pertigaan menuju Telaga Warna, dapat dengan berjalan kaki sejauh 2 Km atau dengan ojek wisata. Selain Telaga Warna, dalam kawasan ini juga terdapat Gua Semar, Gua Pengantin, Gua Sumur, Gua Jaran, dan Telaga Pengilon.Menghabiskan waktu cukup lama di Telaga Warna, akhirnya kami bertemu dengan kenalan dari teman saya, Mas Sinyo. Teman asli dari Kejajar yang tergabung dalam komunitas JAT (Jajar Adventure Team). Akhirnya kami 17 orang berangkat menuju Bukit Sikunir.Perjalanan dari Lapangan Parkir Telaga Warna menuju Bukit Sikunir menghabiskan waktu 30 menit saja. Jalanan yang kami tempuh dengan menggunakan motor ini membutuhkan keahlian khusus untuk dapat menghindari lubang besar di jalan beraspal, khususnya dengan kondisi kabut, hujan, dan penerangan seadanya.Keadaan fisik jalan menuju Bukit Sikunir ini dapat dilintasi oleh motor maupun mobil. Namun dalam kondisi hujan, kendaraan yang tinggi sangat direkomendasikan, karena aliran air menggenangi hampir seluruh ruas jalan. Sebelum menempuh jalur pendakian Bukit Sikunir, kita akan disambut dengan atmosfer desa tertinggi di Pulau Jawa, yaitu Desa Sembungan dengan ketinggian mencapai 2.300 mdpl.Karena keberangkatan kami bersama dengan komunitas JAT, banyak keuntungan yang kami dapatkan, salah satunya adalah gratis retribusi masuk Bukit Sikunir. Kalau pun harus membayar, 1 tenda dikenakan Rp 5.000 dan Rp 2.000/orang. Perjalanan menuju Puncak Bukit Sikunir menghabiskan waktu tidak kurang dari 25 menit, jalur pendakian sangat jelas sekali.Sepanjang malam kami habiskan di Puncak Bukit Sikunir, dari bakar ikan, bakar ayam. Dari bukit ini terlihat warna-warni kembang api dari kota-kota yang terlihat di ketinggian. Bahkan terlihat kilatan kembang api dari Puncak Gunung Sindoro yang berada dekat dengan Bukit Sikunir.Hal ini merupakan tindakan yang bodoh. Seharusnya larangan untuk menghidupkan kembang api sudah diketahui oleh banyak pendaki, karena dapat membahayakan dan menyebabkan kebakaran hutan. Keindahan awal tahun ini tidak ada habisnya, setelah menikmati malam dan bintang yang sembunyi dalam kabut malam itu, kami disapa oleh indahnya matahari terbit dan siluet pegunungan Jawa Tengah.Golden Sunrise Bukit Sikunir menjadi panorama pagi yang tidak boleh dilewatkan. Sindoro, Ungaran, Merbabu, dan Merapi terlihat indah dikelilingi oleh awam-awan yang putih bersih. Sinar mentari pagi yang hangat menyapu lelah dengan sekejap, Subhanallah.Setelah cukup puas menikmati keindahan alam Bukit Sikunir, kami memutuskan untuk turun dan mencicipi makanan khas Wonosobo, yaitu Mie Ongklok. Ternyata jalan yang kami lewati kemarin ditutup, hal ini menjadi kesempatan istimewa untuk kami melewati jalur lain.Komplek Candi dan Museum yang tidak sempat kami kunjungi, hanya dapat disaksikan dari kejauhan. Selain 2 objek tersebut, Kawah Sikidang dan Gunung Prau menjadi suatu pertanda khusus untuk saya kembali ke Dieng lagi suatu hari nanti. Khususnya untuk menikmati yang sempat terlewatkan karena kondisi fisik mulai menurun.Akhirnya setelah perpisahan dengan kawan-kawan JAT, kami memutuskan untuk bermalam di rumah teman di Wonosobo. Dari Dieng menuju Wonosobo dengan menggunakan bus 3/4, dan berhentilah kami di Prajuritan, menanti jemputan dari tuan rumah yang besedia menampung kami malam ini.Mereka sekeluarga baik sekali, rumahnya sangat nyaman dan dingin. Tidak hanya itu, kami bahkan dibekali oleh-oleh khas Dieng dengan gratis (yang terkenal adalah Manisan Carica).
Komentar Terbanyak
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Aneka Gaya Ahmad Sahroni di Luar Negeri dari Paris sampai Tokyo
Viral Beredar Template IG Itinerary Kunker Anggota DPR Komisi XI di Sydney