Mengenal Bosscha, Sang Arsitek Observatorium Bosscha
Selasa, 10 Jun 2014 14:30 WIB

Endah R-h
Jakarta - Anda pasti tahu Observatorium Bosscha di Lembang yang sebenarnya tak lepas dari nama KAR Bosscha. Dialah orang yang sangat berjasa dalam pendirian observatorium tersebut. Mari mengenal kehidupannya dari dekat.Berbicara tentang Karel Albert Rudolf (KAR) Bosscha atau biasa disebut Bosscha, ingatan kita akan melayang pada observatorium atau tempat peneropongan bintang di Lembang. Namanya diabadikan di sana, karena Bosscha sangat berjasa dalam pendirian observatorium tersebut.Namun, sebenarnya jejak peninggalan Bosscha bukan hanya di Lembang. Peninggalan pria Belanda yang lahir pada tanggal 15 Mei 1865 tersebut antara lain berada di Pangalengan, Kabupaten Bandung.Di sana terdapat perkebunan teh yang sangat luas dan kini menjadi tempat agrowisata Malabar yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII.Di sini wisatawan dapat menikmati keindahan panorama kebun teh dan menghirup segarnya udara pegunungan. Selain indah, area kebun teh juga sering dipakai untuk acara tea walk atau jalan-jalan di kebun teh yang biasanya dilakukan beramai-ramai. Sekedar istirahat di kebun teh pun juga dapat menenangkan pikiran.Selain itu, terdapat House of Bosscha atau rumah bergaya kolonial yang pernah menjadi tempat peristirahatan Bosscha. Rumah besar berjendela banyak dengan halaman yang sangat luas di keempat sisinya, merupakan tempat tinggal yang sangat ideal untuk beristirahat.Bagaimana tidak, sisi depan dan samping kanan terdapat sebuah taman. Sedangkan di sisi sebelah kiri, terdapat halaman yang sangat luas dengan rumput hijau dan taman bermain yang berbatasan dengan kebun teh.Sementara itu di bagian belakang rumah, selain ada taman juga menghadap ke kebun teh. Khususnya untuk kamar pribadi Bosscha, benar-benar sangat nyaman.Terdapat beberapa jendela yang menghadap ke tiga sisi halaman, berupa taman dan kebun teh. Di kamar besar tersebut terdapat tempat tidur ukuran king size dan sebuah meja kerja.Bosscha meninggal pada tanggal 26 November 1928. Tak jauh dari House of Bosscha, terdapat makam Bosscha yang hingga kini tetap terjaga kebersihannya.Lokasinya sendiri berada di tengah-tengah area kebun teh. Di depan makam terdapat prasasti yang bertuliskan penjelasan singkat tentang Bosscha beserta karya-karyanya.Karyanya sendiri adalah Technische Hogeschool, yang saat ini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung. Sosieteit Concordia, saat ini dikenal sebagai Gedung Merdeka Konferensi Asia Afrika. Observatorium Bosscha, tempat peneropongan bintang yang memiliki lensa terbesar di dunia saat itu (1926).Selain menikmati sejuknya udara pegunungan dan keindahan kebun teh, kita dapat sekaligus menelusuri beberapa jejak peninggalan KAR Bosscha.Bila ingin menginap bersama keluarga maupun teman-teman, tersedia guest house di area House of Bosscha. Jadi datanglah ke Pangalengan, sebuah kota kecil arah Selatan kota Bandung yang berjarak sekitar 45 kilometer.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol