Naik Sepeda di Singkarak, Swiss Dari Ranah Minang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Naik Sepeda di Singkarak, Swiss Dari Ranah Minang

jamily10 - detikTravel
Jumat, 11 Okt 2013 15:09 WIB
Jump in Abus (photo courtesy by Dewa Sukresna)
Hitting berms in Abus (photo courtesy by Dewa Sukresna)
'Puncak Swiss', Saniang Baka
Danau Singkarak dari puncak Saniang Baka
Danau Singkarak dari puncak Saniang Baka
Naik Sepeda di Singkarak, Swiss Dari Ranah Minang
Naik Sepeda di Singkarak, Swiss Dari Ranah Minang
Naik Sepeda di Singkarak, Swiss Dari Ranah Minang
Naik Sepeda di Singkarak, Swiss Dari Ranah Minang
Naik Sepeda di Singkarak, Swiss Dari Ranah Minang
Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan bersepeda di Pegunungan Swiss? Tidak usah jauh-jauh, suasana serupa dapat ditemui di puncak perbukitan hijau yang mengelilingi Danau Singkarak, Sumatera Barat. Pemandangannya tidak kalah!Apa hebatnya orang bersepeda ke gunung? Naik ke atasnya menggunakan mobil, lalu baru turun menggunakan sepeda. Itulah yang terlintas di pikiran penggowes sejati ketika melihat sepeda-sepeda gunung yang diangkut oleh kendaraan bermotor.Sebenarnya sebagai orang yang menggemari sepeda gunung dengan tingkat moderat, saya cukup memahami kenapa harus loading sepeda untuk menuju titik unloading lalu melaju ke jalur offroad yang dipenuhi turunan yang mengasyikkan.Selain karena berat sepeda untuk turunan lebih berat dibanding sepeda on-road atau cross country, tidak setiap akhir pekan kita bisa dipakai untuk menggowes sepeda turun naik gunung, yang kadang menempuh jarak puluhan kilometer.Kadang badan sedikit lelah setelah bekerja berhari-hari. Namun ketika akhir pekan, kita juga ingin menggowes sepeda sambil rekreasi. Jadi ya inilah, loading sepeda menjadi satu solusi.Setelah lelah dengan rutinitas kerja, teman-teman bersepeda saya sepakat untuk gowes off road dengan trek yang terletak di Kota Solok, Sumatera Barat. Ditambah satu trek lagi di puncak perbukitan yang mengelilingi Danau Singkarak. Ya, ini adalah danau yang namanya dipakai untuk acara balap sepeda Tour de Singkarak, letaknya di Nagari Saniang Baka.Dengan pertimbangan medan menanjak yang berat, maka kami putuskan untuk meloading sepeda dengan mobil dari Kota Padang–Kota Solok, sekitar 60 km.Kami berangkat hari minggu subuh. Perjalanan dari Padang ke Solok memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Alhamdulillah setelah melewati berlikunya jalanan ke Solok, kami tiba di Kota Solok pukul 07.00 dan disambut oleh rekan goweser Abus trek.Abus atau Angin Berhembus adalah nama trek pertama yang akan kita lalui yang terletak di Aripan, Kota Solok. Trek ini terletak di ketinggian Kota Solok dan cukup menantang. Treknya dilengkapi dengan gap jump, table top dan beberapa berms.Selain itu pemandangan di sini juga cukup indah. Jujur saya sebenarnya lebih menikmati pemandangannya daripada menghadapi trek nya. Hal ini karena kemampuan bersepeda gunung saya juga kurang mumpuni.Setelah puas gowes di Abus tidak terasa perut terasa lapar. Alhamdulillah dengan cuaca yang sangat mendukung kami pun merapat ke trek kedua yaitu di Saniang Baka, sambil mampir makan siang di tepian Danau Singkarak.Pada trek kedua ini, teman-teman Abus track memutuskan tidak membawa sepedanya, karena menurut mereka tidak mungkin memaksakan mobil Avanza mendaki puncak Bukit 'Swiss' Saniang Baka. Sehingga 6 sepeda dari Padang ditambah pengemudinya dipaksakan ke mobil Strada.Setelah melalui jalanan berlumpur, berbatu dan berliku, kami sampai di puncak Bukit 'Swiss'. Alasan disebut bukit Swiss karena menurut saya, kemungkinan karena orang lokal di sini sering menonton serial "Heidi", serial di TVRI zaman 1980-an dengan setting perbukitan negara Swiss.Nah! Pemandangan puncak di Saniang Baka ini, menurut saya tidak kalah spektakuler, dengan puncak di negara Swiss dengan undak-undakan bukitnya bisa di lihat di foto.Sekali lagi, alhamdulillah kalau menurut saya, kondisi geografis Sumatera Barat itu ibarat begitu indah dan beragamnya, mulai dari Pegunungan Lembah Ngarai yang menakjubkan, danau lalu pantai serta pulau-pulau kecil yang cantik di pesisir barat. Kecantikan ini ditambah ombak cantik untuk surfing di Kepulauan Mentawai.Maka, tidak heran jika Danau Singkarak dijadikan ikon untuk balapan sepeda internasional Tour De Singkarak. Selain jalan aspal/jalur on road di pinggirnya cukup nyaman untuk disusuri sepeda, pemandangan ke arah danaunya dan perbukitannya juga indah. Jalur off roadnya juga menantang.Setelah puas menikmati pemandangan di puncak, kami melahap turunan dan menurut Oom Dedi dari Padang, trek ini patut dinamakan trek Awas. Saking semangatnya dia menuruni bukit, setiap papasan sama orang, dia selalu bilang "Awas.. Awas", karena takut menabrak orang itu.Kami pun sampai kembali ke titik start/finish di pinggiran Danau Singkarak, tempat kami makan siang tadi. Tak terasa hari sudah mulai gelap, Kami pun bergegas pulang ke Padang. Akhirnya pukul 20.00 waktu setempat, kami sampai di rumah masing-masing. Lelah, namun hati puas setelah gowes seharian.Meski loading ke puncaknya menggunakan kendaraan bermotor, kali ini saya harus bilang, "Wow!". Oh iya untuk mencapai trek ini, Anda harus menuju Kota Padang, Sumatera Barat. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Solok. Nanti hubungi saja teman-teman Abus di Solok, Dewa Sukresna, Harsa Fetria, dan grup Facebook mereka, ABuS'EX Singkarak Endemic Bike.
Hide Ads