Bernostalgia dan Mengusir Galau di Gunung Lawu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bernostalgia dan Mengusir Galau di Gunung Lawu

Anggra Nur Cahyo - detikTravel
Rabu, 13 Nov 2013 11:52 WIB
Jakarta - Gunung bisa jadi tempat pelampiasan mengusir kegalauan bagi mereka yang hobi mendaki. Cara itu juga bisa membuat Anda semakin dekat dengan alam yang selalu ramah. Seperti mendaki Gunung Lawu yang alamnya indah dan banyak dipuji orang.Gunung Lawu terkenal dengan mistik, cuacanya yang dingin dan tersedianya warung di tiap posnya. Kali ini saya mendaki menggunakan dua jalur yg berbeda. Cemara Kandang dan Cemara Sewu, Indah!Saat itu saya masih SMA dan sedang galau. Naik gunung memang sarana pelampiasan galau yang efektif. Tetapi kali ini saya berencana untuk naik lewat jalur yang belum pernah saya lalui, Cemara Kandang. Searching informasi biar tahu gambaran medan dan ternyata Cemara Kandang (CK) itu lebih landai daripada Cemara Sewu (CS), jalur yang saya pakai dulu.Eka, Endro, Rofiq, Hanif, Enop, Azzam, Dyaning, Febri, Wahyu, Afiq, Yandi dan saya. 12 orang mahasiswa yang berencana melepas kegalauan di tengah kalutnya kegiatan perkuliahan. Kami berangkat dari kampus Psikologi pukul 16.30 WIB. Kamis sedikit terlambat karena guyuran hujan deras menaungi kita sore itu. Kami pun berangkat ditemani rintik hujan sepanjang jalan raya Yogya-Solo.Setelah malam datang, kami pun berhenti pukul 19.00 WIB di Rumah Makan Puk We (Jupuk Dhewe) di seberang kampus UNS dan melanjutkan perjalanan pukul 20.30 WIB. Selepas dari Solo, inilah perjalanan yang membuat adrenalin saya terpacu. Jalan berkelok dan tanjakan tanpa maaf seakan menguji motor tunggangan kami.Kami pun sampai dengan selamat di basecamp Cemara Kandang antara pukul 22.00-23.00 WIB. Setelah sedikit beramah-tamah dengan penjaga basecamp, kami tidur di musala karena kebetulan ruang basecamp sudah penuh dengan pendaki. Pagi menjelang ditandai dengan anak-anak yang ribut dan menyenteri kami saat tidur. Mungkin niatnya mau salat subuh tapi tidak bisa karena terhalangi. Pukul 05.30 WIB, rombongan saya sudah terbangun dan selesai salat kemudian kami berencana untuk sarapan.Soto hangat dan pecel khas daerah itu kami santap dengan lahap. Kemudian bergegas kembali ke basecamp mumpung cuaca masih baik untuk pendakian, cerah-cerah berawan sedikit mendung. Pukul 08.00 WIB kami sudah bersiap-siap untuk melakukan pendakian.Kami melakukan pemanasan, briefing singkat dan pantang menyerah terlebih dahulu. Start pendakian pukul 08.30 WIB. Di awal pendakian kami disambut dengan trek yang cukup landai dengan hutan yang tidak terlalu lebat. Pendakian kami bagi menjadi dua kloter agar tidak terlalu macet. Di kloter depan ada Febri, Rofiq, Afiq, Azzam, Dyaning dan Yandi. Sedangkan di belakang ada Enop, Endro, Eka, Wahyu, Hanif dan saya. Kami di belakang sangat santai karena disambi curhat terutama Eka dan Wahyu.Tepat pukul 09.35 WIB, setelah menempuh trek yang sedikit menanjak, kami telah sampai di Pos 1 Taman Sari Bawah (2237 mdpl). Di pos ini ada bangunan dari seng dan dilengkapi dengan halaman yang cukup untuk menampung 2 tenda berukuran 6 orang.Kalau tidak salah lihat, di pos ini ada sebuah warung yang menjajakan makanan saat itu. Kami tidak mampir karena karena penuh dengan rombongan pendaki lain, jadi sungkan. Setelah melepas dahaga dengan seteguk air, kami pun melanjutkan perjalanan. Trek kemudian sedikit terbuka, dengan vegetasi yang tidak terlalu tinggi, menandakan Pos 2 telah dekat.Benar saja, Pos 2 Taman Sari Atas (2470 mdpl) telah kami raih pada pukul 10.28 WIB. Sama halnya di Pos 1, Pos 2 juga ada bangunan yang dapat dipergunakan untuk berteduh. Meskipun keadaannya bisa dibilang kumuh alias banyak sampah. Di depan bangunan ada sebuah bangku yang terbuat dari bambu dan dapat dipergunakan untuk berbaring, meski dengan kaki agak menggantung.Perjalanan ke Pos 3 diawali dengan trek yang mirip dengan jalan menuju Pos 2. Hanya saja lebih menanjak dibanding sebelumnya dan bau belerang cukup kentara muncul dari sisi kanan jalur pendakian. Pukul 11.15 WIB kami berhenti meskipun belum sampai di pos bayangan yang harusnya sudah dekat. Sebotol air berukuran besar pun kami santap bersama permen ataupun camilan seadanya. "Yuk lanjut," ajakku setelah tenaga kami pulih tak lama setelah itu.Benar sesuai dugaan, tidak jauh dari tempat kami beristirahat tadi ada sebuah pos bayangan di kanan jalur yang menurut saya lebih asri dan bersih daripada dua pos sebelumnya. Tanggung karena baru saja beristirahat, kami melanjutkan langkah menuju Pos 3. Sedikit menanjak memang, tapi sepadan dengan panorama yang diberikan, lautan awan. (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads