Berkunjung ke Maladewa, Mimpi yang Jadi Nyata
Senin, 25 Nov 2013 11:18 WIB
agil jolie
Jakarta - Maladewa adalah destinasi yang begitu terkenal akan keeksotisan pantainya. Banyak orang mengenalnya, sebagai tempat mahal nan indah yang menjadi favorit bulan madu selebritis Hollywood. Bisa berkunjung ke Maladewa, bagaikan mimpi yang jadi nyata.Wow, dream come true! Itulah rasanya begitu urusan tiket sudah lengkap, JKT-KL-KL-Maladewa PP lengkap tanpa halangan. Gemetaran, karena ini merupakan tempat yang luar biasa terkenal mahal, dan luar biasa diidam-idamkan semua orang. Bahkan salah satu produk ice cream memberikan iming iming hadiah kesini, hadiah utamanya lagi. Tapi, saya bisa kesini dengan budget yang super hemat dan tanpa menunggu undian apapun.Kami sampai di Kuala Lumpur dan menginap dulu kurang lebih dua hari. Setelah rombongan kumpul, baru kami menuju Maladewa. Tiba di Maladewa, ternyata bandaranya mungil dan tidak semegah yang saya bayangkan.Sebelum menuju resort utama, kami menginap di pulau yang biasa terlebih dahulu. Karena rombongan kami seperti sirkus dan terbiasa backpacker, tapi untuk trip kali ini, kebanyakan kami semua koper. Maklum, dalam bayangan kami akan megah dari awal. Tapi tenang, tidak kecewa kok, malah seru.Malam itu kita cari taksi dan yang datang ternyata bukan taksi sedan. Jadi kalau di Maladewa, taksi itu adalah mobil bak terbuka yang hanya bisa diisi 6 orang termasuk barang-barang. Tapi tak masalah, di Maladewa hal itu sudah biasa kok.Besok siangnya kami baru ke bandara lagi dan setelah konfirmasi ke pihak resor yang ada di bandara, kami semua meluncur menuju Paradise Water Resort. Perjalanannya kurang lebih 1,5 jam.Begitu sampai, kami semua takjub terpana. Pantas kalau harganya selangit waktu itu, kurang lebih harganya dari US$ 800 atau sekitar Rp 9 jutaan, sampai US$ 1100, hampir Rp 13 juta per malam dan kamarnya hanya bisa diisi 2 orang. Ini rupanya adalah pulau bulan madu dan kebanyakan yang datang adalah pasangan dari Eropa, dan Timur Tengah.Di Water Resort itu kita bisa berendam di jacuzzi di belakang sambil melihat laut lepas atau berenang di bawah laut di bawah resornya yang dangkal. Kalau beruntung, kita bisa melihat Hiu dari jauh. Ada juga fasilitas WiFi, tapi tidak gratis dengan harga sekitar Rp 150 ribu per jam. Usut punya usut, ternyata pekerja di sana kebanyakan dari Banyuwangi lho!Setelah beberapa hari di Water Resort bermewah-mewahan, kami pun pindah ke Maafusi Island yang hampir sama dengan Kepulauan Seribu tapi versi modern dan lengkap. Di sini kami ikut tour hoping island dan harganya lebih terjangkau. Kalau yang di Water Resort adalah US$ 90 atau sekitar Rp 1 juta sekali makan, kalau di sini US$ 20 atau sekitar Rp 200 ribu-an sudah bisa makan enak. WiFi pun gratis!Tapi yang sangat kami sayangkan, pulau-pulau yang direkomendasikan untuk snorkeling sangat jauh dari yang kami harapkan. Sebab, lautnya sepi dan tidak ada apa-apa dan hanya ada kaang yang rusak.Setelah menghitamkan diri dan mengeringkan dompet, kami pun pulang. Setidaknya, kita sudah mencoba ke Maladewa dengan bujet yang lebih masuk diakal dan ada stempel paspor gambar Ikan. Happy Traveling!
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan