Sst, Masih Ada yang Perawan di Pulau Pari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sst, Masih Ada yang Perawan di Pulau Pari

Rizky Farhan Perdana - detikTravel
Minggu, 08 Des 2013 12:07 WIB
loading...
Rizky Farhan Perdana
Kopi di Pantai Perawan
Perahu untuk mengelilingi pantai
Lokasi
Menikmati Sunrise
Menuju Pohon Abadi
Sst, Masih Ada yang Perawan di Pulau Pari
Sst, Masih Ada yang Perawan di Pulau Pari
Sst, Masih Ada yang Perawan di Pulau Pari
Sst, Masih Ada yang Perawan di Pulau Pari
Sst, Masih Ada yang Perawan di Pulau Pari
Jakarta - Disebut Kepulauan Seribu karena kawasan ini memang memiliki banyak pulau yang bisa dijelajahi. Bagi traveler yang ingin mencari pantai cantik yang perawan, Pulau Pari bisa jadi pilihan yang tepat. Perjalanan dimulai dari Muara Angke, Jakarta Utara. Sekitar tiga jam menggunakan kapal penumpang dengan membayar Rp 35.000 kita akan sampai di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Pertama kali saya mengunjungi tempat ini dan langsung jatuh cinta.Dengan berjalan kaki, saya dan teman-teman menapaki pemukiman di Pulau Pari. Banyak juga wisatawan lokal yang berlalu lalang menggunakan sepeda sewaan. Pertama mendengar kata perawan, saya menduga tempat tersebut pasti belum disentuh oleh orang banyak.Ternyata benar, sampai di Pantai Pasir Perawan saya langsung terkesan oleh suasana yang begitu tenang, indah dan damai. Yang lebih membuat saya jatuh cinta adalah air laut yang jernih dan tidak adanya ombak di sana. Air laut yang tenang sama sekali disebabkan adanya hutan bakau atau yang lebih kita kenal yaitu hutan mangrove.Saya dan teman-teman menyukai perjalanan yang menantang. Kami selalu menyebut perjalanan kita dengan sebutan 'Travel Gembel' karena kita tidak menyewa penginapan mewah dan makan di tempat yang mahal.Untuk itu kami memutuskan menyewa tenda untuk kami menginap yang memang disediakan oleh penduduk sekitar. Dengan harga Rp 80.000 kami mendirikan tenda di dekat pantai. Sungguh romantis!"Di sini sering dijadikan tempat syuting mas. Paling sering video klip band," cerita si penjual kopi sambil menunjukan fotonya bareng personel band.Memang tidak bisa dipungkiri, tempat ini sangat bagus dan cocok untuk dijadikan objek wisata. Saya tersenyum, menikmati kopi panas sambil mendengar cerita penduduk setempat tentang Pantai Pasir Perawan.Waktu malam tiba, banyak yang sudah memesan warung di pinggir pantai untuk dijadikan tempat makan malam. Mereka membakar ikan sambil menyanyi dan menikmati suasana malam.Pagi tiba, banyak wisatawan keluar untuk menyaksikan matahari terbit atau sunrise, sungguh indah. Ada pemilik perahu menawarkan saya mengelilingi pantai perawan. Dengan membayar Rp 30.000 saya diajak melihat Pohon Abadi yang ternyata disebut abadi karena hanya pohon ini satu-satunya yang berada di tengah laut, terpisah dari pohon lainnya.Pantai Pasir Perawan, tempat yang indah untuk dikunjungi. Semoga suasana pantaimu tetap indah dulu, kini dan nanti tanpa disentuh oleh tangan usil yang suka menikmati tetapi tidak mau melestarikan dan menjaga.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads