Unik, Palangkaraya Juga Punya Wisata Perahu Kelotok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Unik, Palangkaraya Juga Punya Wisata Perahu Kelotok

Yun Damayanti - detikTravel
Jumat, 19 Jul 2013 11:50 WIB
loading...
Yun Damayanti
Unik, wisata kelotok
Bisa jajan juga di warung terapung
Perahu kecil ini namanya kelotok
Unik, Palangkaraya Juga Punya Wisata Perahu Kelotok
Unik, Palangkaraya Juga Punya Wisata Perahu Kelotok
Unik, Palangkaraya Juga Punya Wisata Perahu Kelotok
Jakarta - Kalimantan Tengah Punya cara unik untuk menghibur para wisatawan yang melancong ke sana. Kelotok, perahu kayu kecil yang berisik, jadi atraksi wisata yang wajib dicoba saat liburan ke Palangkaraya.Rasanya, hanya di Provinsi Kalimantan Tengah saja bisa puas menikmati sungai dengan alat transportasi air tradisional. Sekarang, kelotokpun dimanfaatkan sebagai atraksi wisata, khususnya di Kota Palangkaraya.Apabila traveler sedang berada di Palangkaraya, sangat disarankan untuk mencoba wisata menyusuri sungai-sungai yang melaluinya, Sungai Kahayan dan Sungai Rungan. Saya pernah menceritakan asyiknya berpesiar di atas boat house tahun lalu, namun kali ini, menyusuri Sungai Kahayan dengan kelotok wisata. Hanya perlu waktu 30-60 menit saja.Sejak awal tahun 2013, ada 28 kelotok masyarakat yang telah 'dipercantik' dengan mengecat badan kapal dan tambahan atap berwarna hijau. Ada tiga dermaga untuk naik kelotok wisata ini, yaitu di Dermaga Tugu Soekarno dan di bawah Jembatan Kahayan, di Dermaga Flamboyan, dan di Dermaga Rambang.Biasanya para motoris (pengemudi kelotok) akan menawarkan dua rute, rute panjang selama 1 jam atau rute pendek selama setengah jam. Rute panjang tarifnya Rp 175-200 ribu per kelotok dan rute pendek rata-rata tarifnya Rp 100 ribu per kelotok. Kapasitas kelotok rata-rata 5-10 orang. Rute kelotok wisata masih berada di dalam wilayah kota.Keuntungan menggunakan ini adalah kita bisa mendekati lanting, atau rumah terapung di sepanjang pinggir sungai, melihat tempat pemeliharaan ikan masyarakat di sungai yang umumnya berada di depan rumahnya, hingga singgah di toko kelontong terapung di dekat dermaga. Bentuknya yang lebih ramping memungkinkannya untuk berhenti di manapun ada tempat untuk memarkir kelotok. Jadi traveler bisa melihat dan merasakan langsung kehidupan sehari-hari masyarakat di atas dan sepanjang pinggir sungai.Sayangnya, motor yang digunakan kelotok umumnya bersuara keras. Penumpang yang duduk di bagian belakang di mana mesin motor ditempatkan mungkin akan merasa tidak nyaman.Wow! Ternyata berwisata dengan kelotok menyusuri Sungai Kahayan di Palangkaraya sudah ada sejak tahun 2002 atau setelah Jembatan Kahayan diresmikan. Itu masih bertahan hingga kini, bahkan dengan perbaikan-perbaikan dari sisi kelotok, perlengkapan keamanan, dan pelayanan yang diberikan oleh para motorisnya.
Hide Ads