Bali Jangan Cuma ke Pantai, Ada Museum Keren di Ubud
Jumat, 21 Jun 2013 11:40 WIB

Resy Lia Sirait
Jakarta - Don Antonio Blanco Museum bisa dikatakan paling populer dari sekian banyak galeri seni lukisan di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Di dalamnya, Anda bisa menemukan banyak karya seni sang maestro.Don Antonio Blanco adalah pria keturunan Jerman yang lahir dan tumbuh di Manila, Filipina. Ia berada di sana sampai menyelesaikan pendidikan SMA.Kemudian, Blanco melanjutkan pendidikannya di Amerika dan lalu menjelajah beberapa tempat di antaranya Hawaii, Jepang dan Kamboja. Akhirnya, ia pun mengakhiri perjalanannya di Pulau Dewata, Bali Indonesia.Di Bali, ia menemukan jodohnya, berumah tangga, hingga ia dikenal sebagai seniman atau pelukis. Di pulau ini pula Blanco menghembuskan nafas terakhirnya.Sejarah mengapa seorang Blanco kini sampai melegenda sebagai seniman atau pelukis bisa kita temukan di dalam sebuah Museum di Ubud. Museum ini diberi nama sesuai dengan nama sang seniman, yakni "Antonio Blanco"."Don Antonio Blanco Museum" bisa dikatakan merupakan yang terpopuler di antara galeri seni/lukisan lainnya, khususnya yang berada di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Masuk ke lokasi museum dikenakan biaya retribusi.Meski begitu, harga tiket masuk ini tidak sebanding dengan apa yang akan didapatkan oleh pengunjung. Masuk ke dalam, wisatawan akan dihadapkan dengan sebuah museum yang megah.Museum ini digunakan sebagai ruang pamer lukisan-lukisan fantastik karya sang maestro, lengkap dengan penjelasan singkatnya. Namun, di dalam museum ini pengunjung tidak boleh mengambil gambar atau foto.Berjalan ke halaman museum, wisatawan akan tiba di sebuah taman yang asri dan luas. Di sini pengunjung dapat menikmati welcome drink yang diberikan secara cuma-cuma.Museum Antonio Blanco juga memiliki taman burung pribadi. Kicauan burung dapat kita nikmati selama berkeliling di museum dan bersantai di taman.Berkeliling di kompleks museum, traveler juga bisa menemukan tempat sembahyang keluarga khas Hindu Bali. Kini, galeri yang juga berfungsi sebagai workshop ini dilanjutkan oleh putra sang maestro yakni Mario Blanco.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum