Berani Icip Kalajengking di Pattaya Floating Market?

Jakarta - Jika Anda berlibur ke Thailand, jangan menghabiskan waktu di Bangkok saja. Beranjaklah ke Pattaya Floating Market untuk mencicipi aneka kuliner unik, dari serangga, ulat, hingga kalajengking. Berani coba?Ya, Pattaya sungguh berbeda dengan Bangkok. Jika di Bangkok Anda melihat banyak kuil dengan balutan budaya yang kental, maka Pattaya adalah kebalikannya. Di Pattaya banyak tempat pijat dan salon yang mempekerjakan wanita cantik dan seksi. Ada lagi, pamflet yang terpampang di angkutan umum yang memberikan harga spesial untuk menikahi gadis lokal Pattaya.Saya menemukan yang unik di Pattaya, yaitu di tiap toilet wanita di mal-mal besar di sana menyediakan tes kehamilan dengan menggunakan koin. Jadi, anda tinggal memasukkan koin Baht ke dalam alat tersebut, lalu mengikuti serangkaian petunjuk dan tinggal menunggu hasilnya beberapa menit kemudian.Terlepas dari itu, Pattaya punya Pattaya Floating Market yang cocok sebagai destinasi liburan bersama keluarga. Ini adalah pasar yang berada di atas sungai buatan. Memasuki Pattaya Floating Market, Anda seolaj menjelajah 4 penjuru wilayah Thailand dalam satu tempat.Untuk masuk ke Pattaya Floating Market tidak dipungut biaya alias gratis. Namun, Anda pasti kesulitan untuk tidak menghabiskan Baht saat melihat suvenir khas Thailand atau mencicipi makanan lokal yang unik di sini. Dengan suasana yang tenang dan bersih, Anda dapat mengelilingi Pattaya Floating Market lewat sungai dengan menggunakan perahu khas warga lokal yang dapat diisi oleh sekitar 4 orang. Para penjualnya pun mengisi perahunya dengan aneka makanan dan suvenir dari kayu, postcard, mainan lokal ataupun bunga khasnya masing-masing.Di kawasan seluas 100.000 meter persegi ini Anda dapat mencicipi seluruh aneka masakan khas Thailand, yang terbagi menjadi empat area yaitu utara, tenggara, tengah dan selatan. Di sini saya baru tahu bahwa tiap wilaya Thailand memiliki kuliner dan gaya bicara yang berbeda.Di area Thailand Selatan misalnya, para penjualnya fasih berbahasa melayu dan menjual masakan yang rasanya sesuai dengan lidah orang Melayu. Tak heran karena secara geografis, Thailand Selatan terletak di perbatasan Malaysia sehingga banyak terpengaruh budaya Melayu. Kuliner yang unik dan menarik ditata dengan sangat menggoda para turis yang datang untuk mencobanya. Mulai dari yang ekstrem seperti sate buaya, serangga, ulat, kalajengking, iga babi, hingga aneka olahan mie seperti pad thai dan kari yang semuanya dimasak dengan bumbu dan cara khas warga lokal. Berani coba?Ada pula berbagai jenis dessert seperti es krim, mochi, thai crepes, ka nom krok (pancake kelapa) dan minuman yang dijual dengan harga sangat terjangkau. Pattaya Floating Market memang didominasi oleh penjual makanan yang restorannya didesain semirip mungkin dengan restoran lokal aslinya. Menggunakan bahan dasar kayu, makan bersama di salah satu restauran kecilnya sungguh menyenangkan sambil menikmati perahu yang berlalu lalang di samping meja makan kita.Buat Anda yang merupakan penggemar dari cemilan rumput laut Thailand yang terkenal Tao Kae Noi, sempatkan mampir sejenak di Tao Kae Noi Land yang letaknya di dekat pintu keluar. Di sini anda dapat membeli produk Tae Koi Noi dengan rasa yang lengkap dan tidak dijual di Indonesia dengan harga yang sangat miring.Jadi apabila Anda berencana ke Pattaya, sempatkan mampir ke Pattaya Floating Market yang letaknya hanya 2 kilometer dari pusat kota Pattaya dan jangan sampai nyasar di tempat lain, ya!