Di Rusia, Traveler Bisa Jalan-jalan di Atas Sungai Beku
Senin, 14 Jan 2013 09:14 WIB
Nararya Lazuardy
Jakarta - Bukan hal tidak mungkin, Anda bisa berjalan di atas sungai. Kota Yaroslavl di Rusia menawarkan pengalaman unik, berjalan di atas Sungai Volga saat musim dingin. Ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.Mungkin Anda pernah membayangkan, bagaimana rasanya berjalan di atas sungai? Selain Anda bukan ahli meringankan tubuh di film kungfu atau bukan Superman, berjalan di atas sungai hanya sekadar angan-angan.Nyatanya, sensasi unik ini bisa Anda rasakan di Kota Yaroslavl, Rusia. Kota yang berjarak kurang lebih 260 km dari Kota Moskow ini, punya banyak keunikan dan keindahan yang tak bisa dibayangkan.Bangunan bersejarah, gereja-gereja lengkap dengan lonceng raksasanya, dan museum-museum tua, melengkapi kota yang masuk dalam Golden Ring dan merupakan warisan kebudayaan dunia di Rusia. Kota Yaroslavl juga terkenal dengan tim olahraga es hoki yang menjadi langganan juara dalam pertandingan kelas Rusia dan internasional.Sepintas ketika pertama memasuki Yaroslavl pada malam hari, kami disuguhkan pemandangan unik dari lampu-lampu kilang energi yang menghasilkan panorama sangat indah di malam hari. Perjalanan yang ditempuh selama 4 jam dari Moskow terasa indah. Terlebih, ketika lintasan jalan dipenuhi pohon-pohon dengan daun es dan tertata rapi di antara hamparan salju putih.Kami menghabiskan malam dengan menjelajahi Sungai Volga yang penuh dengan lampu. Ini adalah hari yang tepat, karena banyak kembang api bertabuhan menyambut hari Natal yang jatuh pada tanggal 7 Januari setiap tahunnya.Ya, Rusia dengan mayoritas penduduk beragama Kristen Ortodoks, merayakan Natal pada tanggal 7 Januari. Di mana pada tanggal 25 Desember, Rusia tetap menjalani hari kerja seperti biasa.Pemandangan yang tidak biasa terjadi pada siang hari, ketika kami kembali menyusuri Sungai Volga. Volga merupakan salah satu sungai terbesar di Yaroslavl dan Rusia. Dari tepian sungai kami menyadari, dengan suhu minus 10 derajat air di atas sungai telah membeku. Dari kejauhan, kami melihat titik-titik hitam kecil menyebar di sebagian besar tengah sungai yang lebarnya lebih dari 20 meter tersebut. Rasa penasaran terjawab sudah setelah kami mendekatinya. Ternyata titik itu adalah orang-orang yang sedang memancing di atas es, berjalan, bahkan bermain ski. Awalnya kami sempat ragu akan kemampuan sungai beku menopang tubuh kami. Setelah meyakinkan diri, kami pun berjalan menuju sungai. Ternyata kami benar-benar berjalan di atas sungai yang sudah membeku bagian atasnya. Agak khawatir awalnya, apalagi menemui beberapa lapisan yang terlihat bening dan sedikit rapuh.Dengan berjalan pelan karena licin, sembari mencari-cari posisi es dengan ketebalan yang cukup mudah dilalui, saya jadi ingat film kartun 'Ice Age'. Di mana permukaan air es yang cukup rapuh karena terkena satu biji kenari saja. Mungkin itu hanya terjadi di cerita kartun saja, pada kenyataannya penduduk lokal tampak menikmati duduk berjam-jam dengan alat pancingnya untuk mencari ikan.Pemancing-pemancing ini hanya duduk di atas sungai dengan lubang es yang mereka buat menggunakan alat pemecah es atau bor. Lubang tersebut berdiameter kurang dari satu meter. Satu orang atau kelompok memiliki satu lingkaran di hadapan mereka.Beberapa keluarga juga tampak asyik menikmati permainan ski di atas sungai. Membayangkan bermain ski di atas salju yang membuat hati miris karena susah mengendalikan, apalagi di atas sungai beku masih jauh dari keinginan saya untuk mencoba.Perjalanan di atas sungai semakin menarik ketika ada sebuah kapal mendekati kami dan menawarkan perjalanan menyusuri sungai selama 15 menit. Sedikit heran membayangkan, bagaimana sebuah kapal berjalan melalui sungai es.Ternyata mereka memodifikasi kapal menggunakan ban besar sebagai dasar kapal, dengan bentuk atas seperti kapal dan bawah seperti sekoci. Setelah melihat beberapa kapal lain, salah satu kapal ada yang berfungsi sebagai Emergency Ship dengan bentuk modifikasi hampir sama. Saya merasa ini kesempatan yang langka untuk dilewatkan.Dengan membayar 300 rubel per orang atau sekitar Rp 100 ribu, perjalanan dimulai ke salah satu gereja bersejarah di Yaroslavl. Kapasitas kapal yang hanya 10 orang membuat kami leluasa untuk berfoto dan melihat pemancing dari dekat.Kapal memang terasa tidak stabil karena berjalan di atas es yang sangat licin. Sesekali kapal berputar untuk menahan posisi dan keseimbangan. Dibutuhkan keahlian yang sangat tinggi untuk mengendarai kapal seperti ini.Ditambah bonus pemandangan banyak kapal besar yang tertutup salju dan terpaksa tinggal di dermaga karena tidak bisa berjalan di atas sungai. Keadaan ini, membuat suasana perjalanan di atas kapal ini indah.Sekitar 15 menit, perjalanan kembali ke titik awal dan kami melanjutkan euforia bermain di atas sungai. Sangat menyenangkan. Tapi dengan suhu di bawah minus 10 derajat, bermain lebih dari setengah jam saja sudah membuat kami merasakan dingin di sela-sela jaket dan baju dingin.Musim dingin yang sebenarnya baru akan dimulai. Belum bisa kami bayangkan seperti tahun kemarin, di mana Kota Moskow pada bulan Februari suhunya bisa mencapai minus 31 derajat. Mungkin saat suhu sedingin itu, kekhawatiran untuk berjalan di atas sungai akan berkurang karena air akan jauh lebih membeku.Musim dingin di Yaroslavl meninggalkan kenangan manis dan membuat kami ingin melanjutkan kembali dikesempatan yang akan datang. Tidak hanya berjalan di atas sungai mungkin bisa ikut memancing juga. Anda berminat?












































Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan