10 Ulu, Tempat Asal Mula Pempek Palembang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

10 Ulu, Tempat Asal Mula Pempek Palembang

Harpin Rivai - detikTravel
Jumat, 01 Mar 2013 12:25 WIB
loading...
Harpin Rivai
Kelenteng Kwan Im atau Chandra Nadi, di 10 Ulu Palembang. Di depan kelenteng inilah, kios-kios penjual pempek Palembang berada
Pempek kapal selam
Pempek kapal selam dengan kuah tekwan
Bapak Darwis dan Bapak Sutanto, dosen dari Unsri yang mengantar kami melihat deretan kios pempek di 10 Ulu di mana asal mula pempek bermula
Saya dan istri naik becak di bawah Jembatan Ampera
10 Ulu, Tempat Asal Mula Pempek Palembang
10 Ulu, Tempat Asal Mula Pempek Palembang
10 Ulu, Tempat Asal Mula Pempek Palembang
10 Ulu, Tempat Asal Mula Pempek Palembang
10 Ulu, Tempat Asal Mula Pempek Palembang
Jakarta - Hampir di seluruh pelosok Palembang tersedia kios, restoran atau warung yang menyajikan pempek khas yang lezat. Namun tak banyak orang yang tahu darimana pempek itu berasal. Penasaran?Traveling saya kali ini mengunjungi Palembang, Sumatera Selatan. Oleh Bapak Sutanto, dosen Teknik Universitas Sriwijaya, kami diajak ke rumah masa kecilnya di 10 Ulu Palembang. Daerah ini merupakan tempat asal mula Pempek Palembang yang sangat lezat itu."Di masa lalu, 10 Ulu adalah daerah Pecinan. Banyak kelenteng berdiri di sini, yang paling dikenal adalah klenteng Kwam Im atau kini dikenal sebagai Vihara Chandra Nadi," kata Pak Sutanto.β€œNah, asal mula pempek dari daerah ini. Konon, ada apek-apek (bapak tua) yang kreatif, memodifikasi bakso ikan menjadi bentuk lain yang dimakan dengan cuko. Apek itu berjualan keliling di 10 Ulu dengan memakai keranjang rotan. Dagangannya laris, tiap kali orang menunggunya lewat dan memanggil Apek! Ada juga yang memanggilnya Mpek! Lama-lama jadilah kata Pempek, hahaha..!” ujarnya sambil terkekeh. Karena laris, akhirnya banyak yang meniru dan menjualnya. Jadilah pempek makanan khas Palembang.β€œPempek Palembang yang terkenal kan dari 10 Ulu ini. Dulu berderet orang menjualnya di sini,” tutur Bapak Sutanto menunjuk deretan rumah kayu di samping kelenteng Chandra Nadi.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads