Yuk! Berburu Oleh-oleh Asli Papua Nugini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dream Destination Papua

Yuk! Berburu Oleh-oleh Asli Papua Nugini

Husni Mubarak Zainal - detikTravel
Kamis, 13 Des 2012 14:50 WIB
loading...
Husni Mubarak Zainal
Erik, si bocah pintar penjaga toko souvenir di perbatasan
tas rajut, kerajinan khas papua nugini
tifa papua nugini, terbuat dari kulit kanguru liar
Yuk! Berburu Oleh-oleh Asli Papua Nugini
Yuk! Berburu Oleh-oleh Asli Papua Nugini
Yuk! Berburu Oleh-oleh Asli Papua Nugini
Jakarta - Saat berkunjung ke daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Merauke, cobalah untuk membeli oleh-oleh khas dari negara tetangga ini. Oleh-oleh ini dibuat oleh masyarakat Papua Nugini. Mau tahu?Kurang lengkap rasanya ke Papua tanpa membeli oleh-oleh khasnya, seperti koteka atau noken yang indah. Tapi saat berkunjung ke Merauke, cobalah untuk membeli beberapa buah tangan khas negara tetangga kita, Papua Nugini.Saya bertemu Erik di kompleks tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini, anak kecil berusia 8 tahun yang masih duduk di kelas 3 SD. Hari itu, dia sibuk melayani kami yang berkunjung ke toko kecil milik ibunya. Dia dengan lincah menjawab pertanyaan kami akan beragam hasil kerajinan dari negara tetangga yang di jualnya."Ini dibuat dari kulit kayu dan anggrek, beda motif beda harga. Buatnya susah, bisa lebih satu bulan," kata Erik. Suaranya yang 'cempreng' terdengar lucu!Walau masih kecil, jangan coba menawar harga rendah pada Erik. Dengan kukuh dia akan menjelaskan harga modal dan keuntungan kecil yang di dapat oleh toko mereka dari sebuah souvenir.Toko souvenir Erik dan ibunya adalah satu dari tiga toko kecil yang hanya berupa rangka dan terpal plastik di komplek tugu perbatasan Merauke-Papua Nugini yang terletak di Distrik Sota. Berbeda dengan toko souvenir lain di seantero Provinsi Papua, di sini suvenir yang dijual adalah barang khas dari Papua Nugini.Kita dapat menemukan beragam tas rajut dari kulit kayu, batang bambu, anggrek dan masih banyak lagi bahan-bahan organik. Bagi yang senang tas dari bulu, di toko ini akan menemukan tas-tas yang berhias helaian bulu burung kasuari. Bulunya dirajut dengan sangat teliti sehingga menyerupai mantel hitam yang lembut.Selain itu, ada pula tifa yang sepertinya telah menjadi alat musik khas bukan hanya di Papua tapi juga negara tetangga. Bedanya, tifa dari Papua Nugini menggunakan kulit kangguru liar sebagai pelapisnya.Kita juga bisa menemukan beragam gantungan kunci dengan motif khas Papua Nugini, ataupun dari kulit buaya liar yang banyak terdapat di aliran sungai yang menghubungkan Indonesia dengan Papua Nugini. Walaupun merupakan barang ekspor dari negara tetangga, tidak perlu khawatir dengan harga. Souvenir di toko ini harganya sangat kompetitif dengan harga di toko-toko besar di Merauke ataupun Jayapura.Untuk sebuah tas rajut dihargai mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 200.000. Gantungan kunci unik dari harga Rp 10.000 hingga Rp 20.000 dan tifa dari kulit kangguru liar dihargai Rp 150.000 hingga Rp 350.000. Semua souvenir ini dibuat oleh warga Papua Nugini.Siang itu di wilayah terjauh Indonesia, saya bertemu Erik dan membawa pulang beberapa souvenir khas Papua Nugini dari toko kecilnya. Erik adalah penjual yang 'terlalu pintar', tak ada diskon khusus yang diberikan. Tapi saya senang dapat berkenalan dengan bocah ini dan belajar banyak tentang kerajinan khas Papua Nugini dari seorang anak berusia 8 tahun.
Hide Ads