Bertemu Manta Sampai Ubur-ubur Tak Menyengat di Derawan
Jumat, 28 Des 2012 13:55 WIB

yani miranti
Jakarta - Banyak traveler yang bermimpi bisa menjelajahi keindahan bawah laut Kepulauan Derawan di Kaltim. Di sini ada ubur-ubur tak menyengat, manta, dan penyu hijau. Hewan-hewan ini selalu menjadi incaran para pecinta bawah laut.Sebungkus kuaci menemani sore santai saya di pulau berpasir nan putih, yaitu Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain itu, duduk-duduk di beranda depan kamar, memandang langsung ke lautan lepas pulau ini, jadi aktivitas lainnya.Saya menginap di Wisma Lestari, wisma terapung yang langsung menghadap lautan Derawan. Dalamnya laut di sekitar wisma punya kedalaman sekitar 2-3 meter, jika laut pasang bisa mencapai 3-4 meter. Lebih menarik lagi, laut di depan Wisma Lestari adalah tempat singgah para penyu-penyu hijau.Sesekali penyu-penyu hijau tersebut muncul ke permukaan untuk mengambil nafas, istilah candaan kami. Hal ini dikarenakan hanya kepalanya saja yang muncul kepermukaan. Di dasar laut depan wisma, ternyata lebih banyak lagi penyu-penyu hijau yang sedang tidur.Mas Budi, seorang guide dive yang menemani saya sore itu merupakan pria ramah yang berumur sekitar 30-35 tahun dan senang mengobrol. Dia banyak bercerita tentang Kepulauan Derawan. Mas Budi asli dari Kalimantan dan sudah lama menjalani profesi sebagai dive guide.Sore itu Mas budi sedang mengejar salah satu penyu hijau, besarnya hampir sama dengan tubuhnya. Ketika dia berhasil mengejar dan memegangnya, penyu tersebut menyeret tubuh Mas Budi hingga ke dasar laut. Saya yang melihat pun terkagum-kagum dengan kekuatan yang dimiliki penyu hijau itu.Penyu hijau akan lebih banyak ditemui di Pulau Sangalaki karena di sana tempat konservasi penyu tersebut. Setiap malamnya pasti ada penyu hijau yang datang kedaratan untuk bertelur.Menurut cerita Mas Budi, di Pulau Derawan biasanya hanya 2 kali dalam 1 minggu kita bisa melihat penyu hijau datang ke daratan untuk bertelur. Waktu yang dianjurkan sekitar pukul 02.00-04.00 Wita.Matahari semakin turun, bias-bias warna rumah wisma terapung yang berwarna-warni menjadi cantik karena sinar jingga yang menyinari sore itu. Semakin senja, suasana di Pulau Derawan semakin ramai.Saya sempat tak menyangka karena suasana di Pulau Derawan justru semakin hidup dikala malam hari. Rata-rata penduduk sekitar, bermata pencarian sebagai pengusaha rumah makan. Para turis domestik ataupun mancanegara tidak perlu khawatir, karena di sini bisa pilih-pilih rumah makan yang sesuai selera.Hal yang paling wajib dilakukan ketika berkunjung ke pulau ini adalah hopping island atau snorkeling ke Pulau Kakaban. Di tengah-tengah pulau ini dihuni ubur-ubur jinak yang tidak menyengat. Berenang bersama ubur-ubur menjadi hal yang paling tak terlupakan. Seluruh danau penuh dengan ubur-ubur. Ada 4 jenis ubur-ubur di Danau kakaban. Selanjutnya, bisa juga snorkeling ke Pulau Sangalaki. Lokasi ini menjadi pusatnya para manta yang menari, meliuk-liuk di dasar laut, sesekali naik ke permukaan untuk melahap plankton-plankton, dan menampakkan dirinya ke permukaan. Indonesiaku memang luar biasa indahnya.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan