Pulau dengan Benteng Besar Itu Bernama Kelor
Jumat, 29 Jun 2012 14:26 WIB

Putri Rizqi Hernasari
Jakarta - Setiap kali berlayar menuju Kepulauan Seribu, ada satu pulau yang selalu berhasil menarik mata saya untuk menatapnya lekat-lekat. Benteng besar tepat di pinggir pantainya, seolah menunjukkan kegagahan Sang Pulau.Berada di Kabupaten Kepulauan Seribu, Pulau Kelor merupakan salah satu pulau terdekat dari Pulau Jawa. Pulau ini berada dekat dengan Pulau Bidadari, Onrust dan Kayang.Mirip dengan Onrust yang memiliki reruntuhan benteng bekas peninggalan sejarah, Kelor justru memiliki benteng yang masih berdiri tegak, meskipun ada sedikit reruntuhan di sekitarnya.Tertarik dengan keberadaan benteng ini, saya pun berkunjung langsung ke Pulau Kelor. Dengan menggunakan perahu layar milik Porlasi Keel Boat, saya pun mencoba mengarungi Laut Jawa.Hembusan lembut angin menjadi pendingin alami di tengah teriknya matahari, begitu menyejukkan. Sambil memandang lautan luas, khayalan saya mulai berkelana membayangkan seperti apa benteng di Pulau Kelor itu.Tidak seperti kapal cepat yang mungkin hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai Kelor, kapal layar memakan waktu jauh lebih lama. Angin yang menjadi penggerak alami menjadi faktor utamanya.Setelah 2 jam mengarungi lautan, saya pun tiba di pulau yang letaknya di belakang Pulau Bidadari ini. Dari jauh sudah terlihat bentengnya yang kokoh dan besar. Bentuknya yang melingkar, tampak jelas meskipun dari jarak yang jauh sekalipun. Inilah maskot utama Pulau Kelor.Tak ada penduduk satupun yang menghuni pulau ini. Hanya ada pantai dengan pasir putih yang dihiasi banyak karang. Rasa sejuk yang dirasakan berasal dari banyaknya pohon rimbun di atas pulau. Entahlah itu pohon apa, yang jelas lebatnya daun memberikan udara segar setelah berjam-jam terjemur di teriknya sinar matahari.Dengan langkah cepat bersemangat dan menggebu-gebu, saya mencapai benteng yang ada di pulau ini, Benteng Martello namanya. Tampak jelas reruntuhan benteng yang masih tertinggal di pulau ini.Lemparkan sedikit pandangan ke samping reruntuhan, Anda bisa melihat jelas benteng yang masih utuh dan berdiri dengan gagahnya. Tanpa buang waktu, saya pun langsung masuk ke dalam benteng.Tidak ada sekat di dalam benteng, yang ada hanyalah ruang kosong di tengah benteng yang melingkar. Masuk lebih dalam, saya pun menemukan sebuah celah kecil yang berisi tanggal kecil untuk naik ke atas.Walaupun awalnya agak ragu, saya pun menaiki tanggal kecil ini setapak demi setapak. Bangunan tangga yang sudah sedikit runtuh dan tidak utuh lagi menjadi penghalang tersendiri. Kewaspadaan harus terus ditingkatkan saat menapakinya.Ternyata tangga ini hanya menuntun Anda sampai benteng bagian tengah. Di bagian ini, pemandangan ke sekitar pulau masih sedikit terhalang tubuh besar benteng dan pepohonan. Jika kurang puas, Anda bisa memanjat sedikit untuk mencapai atas benteng.Sesuai dengan harapan saya, pemandangan yang terhampar dari atas benteng sangatlah indah. Dari sana, Anda bisa melihat pulau di sekitar Kelor, seperti Onrust, Bidadari, Kayang, dan juga Air. Deburan ombak yang terhempas di pantai pun menjadi pelengkap cantiknya panorama Pulau Kelor dari atas benteng.Puas memotret dan menikmati pemandangan, saya pun turun dan kembali ke kapal. Dalam hati saya pun berkata, Kelor aku pasti kembali.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan