Kisah Petualangan Seru Menuju Pulau Sempu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Petualangan Seru Menuju Pulau Sempu

ardissa - detikTravel
Rabu, 25 Jul 2012 10:50 WIB
Gradasi cantik di Pantai Pulau Sempu
Bentangan laut yang luas di balik karang
Pantai Sempu
Kisah Petualangan Seru Menuju Pulau Sempu
Kisah Petualangan Seru Menuju Pulau Sempu
Kisah Petualangan Seru Menuju Pulau Sempu
Jakarta - Pulu Sempu memiliki sejuta kejutan di dalamnya. Alamnya yang cantik pun menjadi kenangan terindah yang tak pernah terlupa. Inilah kisah petualangan seru menuju Pulua Sempu.Mendapat praktik kerja lapangan di luar kota terkadang membuat mahasiswa mencari kesibukan lain. Begitupun dengan kami yang sedang praktik kerja lapangan di Surabaya. Untuk menghabiskan waktu, kami pun bertualang ke Pulau Sempu.Ibarat merantau ke negeri orang, banyak hal seru yang bisa Anda lakukan saat berada di luar kota. Seperti kami, empat mahasiswa IPB yang sedang melakukan praktik kerja lapangan di Surabaya. Untuk mengisi waktu senggang, kami memutuskan untuk bertualang ke Pulau Sempu di Malang, Jawa Timur.Perjalanan kami mulai pada pagi hari dari Surabaya. Kami berempat menuju terminal Bungurasih Surabaya pukul 09.00 WIB. Sesampainya di terminal, kami segera naik bus patas AC tujuan Malang.Awalnya, kami menyangka perjalanannya akan cepat. Tapi, ternyata memakan waktu yang lama karena kami terjebak macet di kawasan Singosari, Malang. Tampaknya tidak hanya kami yang berniat berlibur ke kawasan Malang. Perjalanan yang normalnya hanya 2 jam pun membengkak sampai 3,5 jam.Pukul 13.30 WIB akhirnya kami sampai di Terminal Arjosari, Malang. Berhubung sudah memasuki waktu makan siang, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu.Selanjutnya, perjalanan kami lanjutkan ke Terminal Gadang dengan menggunakan angkot AG. Dari situ kami diberitahu oleh pak supir agar naik bus menuju Pasar Turen. Tapi bodohnya, setelah naik bus, kami baru sadar kalau uang perbekalan sudah menipis.Sepanjang jalan menuju Pasar Turen kami pun memasang mata untuk mencari setidaknya sebuah ATM. Namun, yang ada hanyalah jalanan, rumah penduduk, dan pepohonan. Sepertinya, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda tersedianya ATM.Kami pun mulai mengatur rencana apabila tidak bisa mendapat uang tambahan. Seketat mungkin pengeluaran harus ditekan agar kami bisa kembali pulang. Tapi, Tuhan berkehendak lain, di ujung pemberhentian ternyata terdapat sebuah minimarket dengan ATM di dalamnya.Dengan suasana hati yang tenang, kami melanjutkan perjalanan ke Sendang Biru. Perjalanan ke Sendang Biru sangatlah melelahkan. Bila, Anda termasuk traveler yang suka mabuk perjalanan sebaiknya terlebih dahulu meminum obat tidur sebelum berangkat, agar di jalan bisa tidur dengan pulas.Β Bukan hanya karena perjalanannya yang jauh, tapi rutenya yang berkelok-kelok dan naik turun bukit membuat perut terasa dikoyak-koyak. Kami pun sampai di Sendang Biru saat waktu mendekati Isya.Sesampainya di sana, salah satu warga mengantarkan kami ke salah satu rumah warga bernama Bapak Mamik. Bapak Mamik menyediakan kamar-kamar yang disewakan untuk pelancong.Namun sayang, saat kami tiba kamarnya sudah penuh karena baru saja disewa oleh orang Korea yang baru tiba semalam. Kami pun diberi tenda dan disarankan untuk membuat kemah sebagai tempat tidur kami malam itu. Yasudahlah, tak apa justru lebih seru bisa menikmati angin malam di malang yang sejuk.Keesokan harinya, kami semua bangun pukul 05.00 WIB dan bersiap menuju Pulau Sempu. Seharusnya kami mengurus izin terlebih dahulu ke kantor konservasi, tapi kata Bapak Mamik, biar istrinya saja nanti yang urus.Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba! Pukul 07.30 WIB kami naik perahu dan menyeberang ke Pulau Sempu. Di sana kami harus berjalan kaki sejauh 2,4 km. Untung saja, jalanannya kering sehingga tidak terlalu menyulitkan langkah kami.Setelah hampir satu jam jalan kaki, hamparan pasir putih dengan laut biru muda mulai terbentang di hadapan. Bau air laut mulai tercium. Sekarang, kami tiba di 'surga' dunia. Rasanya tidak ingin pulang!
Hide Ads